36

147 17 3
                                    

"Rin!"

Mark langsung menghampiri Herin yang duduk sambil menatap jendela.

"Ah Mark, sorry i was misunderstood." Herin langsung nunduk setelah menatap Mark sekilas.

"Hey - hey, it's okay. Wajar kamu bisa salah paham. Yang penting sekarang, Aku sama Kamu." Mark senyum ke Herin.

"Doy, Lu liat tuh. Enak ya bisa pacaran di sekolah gitu, mana santai banget lagi." Ujar Siyeon ke Doyeon yang lagi makan sandwichnya.

"Ah makanya jangan ngerem aja sama Jeno, Lu mah."

Siyeon langsung diem aja.

Bel pulang sekolah berbunyi, para siswa - siswi yang akan menampilkan pentas seni bergegas untuk latihan di tempatnya masing - masing.

"Mark, Aku duluan ya. Tuh, Renjun udah nunggu di depan mau langsung latihan." Ucap Herin sambil menunjuk Renjun yang ada di depan pintu kelas.

Mark berusaha untuk menjadi profesional tapi nyatanya sangat susah.

"Iya, Aku juga mau latihan. Take care, goodluck." Jawab Mark sambil keluar kelas tanpa melihat ke Herin lagi maupun Renjun yang dilewatinya.

Herin cuma berpikir mungkin Mark sedang terburu - buru.

Herin juga percaya kalo Mina akan menepati janjinya.

"Jun mau latihan dimana hari ini?"

"Di studio deket rumah, gapapa kan?"

"Sure."













"Woi."

Mark tersentak sedikit karena Jeno menepuk pundaknya.

"Sialan. Nongol darimana Lu?" Mark yang lagi mengintip koridor dari kelasnya Jeno langsung mengalihkan pandangannya.

"Gua dari tadi di belakang noh ada cicak jatoh ke bawah. Mana Gua piket terakhir, nanti di salahin sama bocah." Tunjuk Jeno ke arah belakang tapi yang di kasih tau justru mengabaikannya.

"Ah ngintipin apaan si Lo?"

Langsung Jeno ikut melihat keadaan koridor. Ternyata ada Herin sama Renjun yang lagi jalan berdua.

"Cemburu amat Pak." Ledek Jeno.

"Apaansi No. Lu ga ngerasa apa? Renjun tuh keliatan beda sama Herin."

Jeno berusaha buat santai aja, padahal temen - temennya termasuk dirinya udah tau selain Mark.

"Beda apanya? tetep manusiawi tuh." Jeno mengeluarkan permen karetnya, sekaligus menawarkan ke Mark.

"Yeh maksud Gua bukan gitu. He seems like have something special for Herin."

"Jadi, Lu mau tau?"

Belum Mark menjawab, tiba - tiba aja ada Haechan sama Jaemin dari luar kelas.

"Ngapa pada serius - serius amat si." Ujar Haechan sambil memasuki kelasnya.

"Udah ayo pulang." Lanjut Jaemin.

"Dari mana Lu pada?" Tanya Mark.

"Kamar mandi noh temenin Jaemin, biasa dia mah penakut."

Langsung aja Jaemin cubit pinggangnya Haechan.

"Yaudah ayo pulang." Haechan yang masih meringis langsung taruh tangannya di pundak Mark sambil jalan keluar.

Jaemin sengaja nahan Jeno supaya jarak jalannya sama Mark dan Haechan jauhan.

"Lo gimana si No? Jangan gegabah. Sebenernya Gua sama petasan nguping bentar tadi di luar."

TBC

many obstacles || mark;herinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang