Titik terendah dari rasa kecewa adalah tersenyum, Dimana hati sudah tak merasakan sakit, dimana mata tak mampu menangis dan di mana mulut tak bisa berkata.
Mungkin sebagian orang mengira bahwa seyum itu adalah cara dimana kita menunjukkan keramahan kita kepada seseorang, namun bagi orang yang sama merasakan seperti Moza,seyum adalah cara dimana kita menutupi rasa sakit yang menajalar di kehidupan.
"Moza"panggil Moora yang berada di pintu kamar milik Moza
"kenapa?"
"kenapa lo gak sekolah tadi?"tanya Moora yang telah berada di samping Moza, meja belajar
"bukan urusan lo kan?"
"ya gue cuma nanya,oh iya gue mau kenalan sama sahabat lo"ucap Moora, Moza melirik Moora dengan satu alis terangkat
"mau lo rebut?"
"apaan sih, gue cuma mau kenalan doang, temen lo juga banyak kan?"ucap Moora
"kok lo tau temen gue banyak?"Moza menaiki alisnya kembali dan menatap Moora
"ya tau lah, orang lo sering keluyuran"jawab Moora
"lo tau temen gue banyak tapi kenapa harus sahabat gue yang mau lo ajak kenalan hm?"
"gue gak mau punya temen yang asal asalan"
"seberapa kenalnya lo sama sahabat gue, Kalo lo mau punya temen ya lo cari sendiri, beda orang beda sifat, belum tentu sahabat gue baik dengan lo"Moza memasang wajah datarnya dan melangkah keluar
"dan, kenapa lo selalu berebut semua kebahagiaan gue?"tanya Moza membalikkan tubuhnya menatap Moora yang masih berdiri
"hahahaha"Moora tertawa, kemudian Maju beberapa langkah dan berhenti tepat didepan Moza
"lo mau tau?"Moora memalingkan wajah sebelum melanjutkan omongan "karna gue gak mau lo bahagia Moza, gue benci sama lo"
"belum cukup lo dimanja sama bunda ayah? belum cukup lo di sayang sama bng Dion, BELUM CUKUP SATU KELUARGA SAYANG SAMA LO MOORA HA?"
"BELUM PUAS LO BIKIN GUE MENDERITA?"Moza tap mora dengan tatapan tajam seperti terseret rasa benci yang mendalam, Moora terseyum sinis
"iya, belum, GUE BELUM PUAS"ucap Moora dengan tatapan tak kala tajam,Mata Moza berkaca-kaca, dulu Moora adalah kakak yang Moza sangat sayangi, Moora adalah malaikat bagi Moza di saat Dion menjailinya namun sekarang, Moora adalah penyihir ya menyamar menjadi manusia
"kenapa? kenapa ha? kenapa lo jahat banget sama gue? KENAPA MOORA KENAPA?"setetes cairan bening turun dari kelopak mata Moza.
"KARNA GUE BENCI SAMA LO MOZA,GUE BENCI!!"jawab Moora dengan bentakan,namun kali ini Mata Moora telah berkaca kaca
"GUE BENCI KENAPA LO HADIR DIKEHIDUPAN GUE, KENAPA LO HARUS JADI ADEK GUE MOZA? KENAPA?"
"tapi kenapa lo sejahat ini sama gue?"ucap Moza dengan Isak tangis yang tak dapat ditahan lagi
"JAHAT LO BILANG?LO YANG JAHAT SAMA GUE MOZA, LO AMBIL SEMUA KEBAHAGIAAN GUE"
"KAPAN GUE PERNAH AMBIL KEBAHAGIAAN LO, KAPAN? kapan Moora?"tangis Moza semakin menjadi jadi, dadanya sesak
"disaat lo dipuji-puji ayah karna selalu dapat rangking pertama, disaat lo dimanjain bunda, DI SAAT LO JADI ADEK KESAYANGANNYABBNG DION SAMPE SAMPE BANG DION NGELUPAIN GUE"damn, Moora tak tahan menahan air matanya, Moora tak sanggup melihat Moza menangis seperti ini, bagaimana pun Moza adalah kembarannya, adik kandungnya
"itu alasan lo? kenapa lo gak bilang sama gue? kenapa lo harus berubah kayak gini hikss..."
"JELAS GUE BERUBAH, GUE GAK SANGGUP HARUS NAHAN RASA SAKIT ITU SENDIRIAN"
"TERUS GUE?APA BEDANYA GUE SAMA LO? GUE JUGA SAKIT MOORA, apa kebahagiaan lo adalah kesengsaraan gue?"tanya Moza parau, Moora menghapus air matanya
"ya! kesengsaraan.lo.kebahagiaan.gue"ucap Moora penuh penekanan
"oke, silakan lo ambil semua apa yang gue punya, tapi tolong, jangan ambil sahabat gue"
"persetan!!gue muak dengan lo!!"
"kenapa lo jahat?"Moza mengucapkannya dengan isakan
Moora memalingkan tatapannya agar tak melihat Moza yang sedang menangis.
Moza memilih pergi meninggalkan Moora,namun ketika berjalan menuruni tangga Moza tersentak saat Moora yang hendak mendorong dirinya tiba tiba terjatuh hingga berguling dan mengeluarkan banyak darah

KAMU SEDANG MEMBACA
Moza🌼
Fiksi RemajaBanyak orang yang menganggap rumah adalah tempat mereka berbagi kehangatan. Ke mana pun mereka pergi, rumah dan keluarga adalah tempat untuk kembali. Tapi, kehangatan dan keramahan rumah dan keluarga tak berlaku bagi Moza. Broken home? tidak , namu...