✪semua punya arti tersendiri ✪
✎Moza
hening
suasana di gedung itu sangat hening, siapapun yang tidak suka keramaian nyaman dengan tempat ini
"gue tau ada yang mau lo ungkapin"ucap Kenzo
Moza hanya tersenyum, terseyum dan tersenyum seakan Moza telah kecewa dengan semua dan yang hanya dapat dirinya lakukan adalah tersenyum. Moza kembali menatap bangunan tinggi kemudian bersandar dipundak kenzo
Respon kenzo membuat Moza terseyum seakan kenzo peka terhadap dirinya,kenzo menarik Moza kedalam pelukannya membuat siapa saja yang berada di dalam pelukan tersebut merasa nyaman dengan harum khas kenzo
"mulai detik ini gue punya tempat nyaman"
batin seseorang"ken"panggil Moza
"iya, kenapa?"
"lo punya masa lalu kan?" kenzo menganguk "menurut lo, seberapa penting masa lalu di kehidupan kita?"
"masa lalu itu kejadian yang dijadikan pelajaran dan hanya dapat di iklaskan, kenapa?"tanya kenzo
"gapapa"
Dengan nada yang terbesit luka yang sangat dalam kenzo tau Moza memiliki masa lalu yang membuatnya seperti ini
"gue tau ada yang mau lo ungkapin, gue siap kok ngederin cerita lo"Moza melihat kenzo dan melepas pelukannya
"pulang yok, udah sore"ajak Moza
"yaudah yok"
🌼🌼🌼🌼
semenjak kejadian di rooftop gedung tua itu Kenzo ingin mengenal Moza lebih dalam, Moza yang dikenal Kenzo tadi,berbeda dengan Moza yang sering bertemu dengan nya.
30 menit mereka tiba di depan rumah Moza
"makasih udah nemenin gue"ucap Moza dengan menyerahkan helm milik kenzo
"iya, gue pulang ya"
"dahh"
Moza memasuki rumahnya dan untungnya Bunda dan ayahnya belum pulang.
moza berniat mandi dan mengganti pakaiannya, gerah sehabis berjalan dengan kenzo
kecewa moza sedikit hilang berkat kenzo yang berasa di sampingnya,moza terseyum mengingat kejadian dimana kenzo membawa dirinya kepelukan kenzo dan Harum Hoodie kenzo masih menempel di baju Moza
"astaga Moza"moza menggeleng kan kepala dan menepuk nepuk mukanya
"sadar moza sadar"ucapnya kemudian berlalu dan memasuki kamar mandi
🍓🍓
35 menit Moza didalam kamar mandi, Moza turun kebawah dan ternyata bunda dan ayah nya telah pulang.
"malam ayah, bunda"sapa Moza lalu duduk di bangku
"kata bunda kamu juara 2 olimpiade matematika?bener?"tanya Ray, Moza menganguk antusias
"iya yah"ucap Moza tersenyum
"kenapa gak juara 1?"Tanya Ray dengan nada dingin, seyum Moza memudar
"Maaf yah, tapi Moza udah berusaha"ucap moza menundukkan kepalanya takut
"berusaha?kalau kamu berusaha pasti juara 1, bunda sama ayah pingin kamu berusaha lagi Moza. contoh Dion, dapat beasiswa di Amerika, kakak kamu moora,andai moora sehat dan bisa sekolah seperti kamu pasti juara satu, kalau bukan karna moora sakit pasti. Moora juara satu terus seperti di smp"ucap Ray dengan nada sedikit meninggi dan dengan nada menyindir
"dan jangan sampai ayah dengar kalau pertunangan Moora dengan Zio batal gara gara kamu, maksud kamu apa saling tatapan dengan Zio ha?"Moza menunduk kepala dan meremas baju tidurnya
"kamu benci dengan kakak kamu?"tanya Ara , Moza diam tanpa memberi suara
"kakak kamu sakit Moza, wajar dia mau bahagia seperti kamu, dia mau kayak kamu"
"Moza mau bahagia juga bunda hiks..."ucap Moza yang sudah tak tahan dengan perkataan bunda nya
"kamu udah bahagia, apa lagi yang kurang?uang?"tanya Ray dengan manatap Moza tak percaya dengan penuturan Moza. Tanpa mereka sadari seseorang mendengar pembicaraan mereka bertiga dengan seyum bahagia dan perasaan tak enak sedikit menghampiri hatinya
"MOZA GAK BUTUH UANG AYAH!!"
plakk
plakk
Ray dan Ara tak percaya bahwa Moza berteriak didepan mereka. Baru kali ini Moza membentak orang tua nya
"BERANI KAMU NGEBENTAK AYAH MOZA?"bentak arah tak percaya
"PERNAH AYAH NGAJARIN KAMU GAK SOPAN DENGAN ORANG TUA?HA?"bentak Ray
"PERNAH, BAHKAN AYAH DAN BUNDA GAK PERNAH NGAJARIN MOZA SOPAN SANTUN"Moza terisak dan dadanya terasak sakit, Moza benci tidak bisa menahan emosinya tapi Moza sudah tak tahan selalu dibandingkan dengan kedua saudaranya
"MOZA!"
"BAHKAN MOZA LUPA KAPAN TERAKHIR KALI AYAH BERSIKAP SELAYAKNYA AYAH KEPADA MOZA hikss... MOZA BAHKAN MOZA LUPA KAPAN TERAKHIR KALI BUNDA MELUK MOZA, YANG KALIAN SAYANGI CUMA BANG DION SAMA KAk MOORA hiksss... KAPAN?KAPAN KALIAN SAYANG SAMA MOZA HA? KAPAN? SALAH APA MOZA SAMA BUNDA?MOZA BENCI DI BANDINGIN, MOZA YA MOZA, BUKAN KAK MOORA DAN BANG DION"Moza mengeluarkan isi hati nya. Moza menangis sejadi jadinya, bahkan dalam Keadaan seperti ini Ray dan Ara tidak merasa kasihan kepada Moza
plak.
perih namun rasa perihnya tak sebanding dengan rasa kecewa Moza terhadap kedua orang tuanya
"CUKUP! MASUK KAMAR SEKARANG"bentak Ray menahan emosinya agar tak menjadi jadi
moza berlari masuk kedalam kamarnya dan menangis, memeluk kedua kakinya.
"ma-af-in Moza hikss....,, Moza gak ber-ma-kksud kay-yak tadi bu-n-nda,ayah hikss...... maafin Moza Tuhan, Moza gak sopan dengan ayah hiks...., MOZA ANAK DURHAKA, MAAFIN MOZAAAAA"Moza terisak dengan tangis
sakit,hati moza sakit, tak bermaksud berkata seperti itu kepada ayahnya
seperti kaca yang retak, seperti itulah hati Moza ketika ayah bundanya memojokkan Moza. seperti terkena serpihan kaca seperti itu lah rasanya hati moza saat mendengar penuturan orang tuanya, sakit.
🍓🍓🍓

KAMU SEDANG MEMBACA
Moza🌼
Teen FictionBanyak orang yang menganggap rumah adalah tempat mereka berbagi kehangatan. Ke mana pun mereka pergi, rumah dan keluarga adalah tempat untuk kembali. Tapi, kehangatan dan keramahan rumah dan keluarga tak berlaku bagi Moza. Broken home? tidak , namu...