Ketika sang Rabb menulis Takdir- Nya , Sang Rabb juga menuliskan satu nama dalam hidupku. Bertahun aku menunggu satu nama itu. Akhirnya terjawab sudah penantian itu...
Kamu adalah Takdirku...Izzan 💝Kanaya
Pernikahan itu sangatlah manis saat baru dimulai, tapi lebih manis lagi kalau tidak pernah berakhir.
Menikah adalah menyatukan dua individu yang berbeda. Tak ada satu manusia pun yang memiliki kesamaan. Tapi dengan menikah, dua insan yang berbeda itu saling menerima perbedaan untuk akhirnya mencari kebahagiaan dari perbedaan tersebut. Bahwasannya terkadang berbeda itu indah.
Wanita itu dinikahi karena empat alasan, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam :
"Wanita dinikahi karena empat alasan. Hartanya, keturunannya, kecantikannya atau agamanya. Pilihlah karena agamanya, niscaya selamatlah engkau" (HR. Muslim)Lelaki sholih hendaklah dipilih dan menjadi pertimbangan dalam menentukan menantu atau calon imam.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Jika datang kepadamu (wahai para orangtua anak gadis) seorang pemuda yang kau sukai akhlak dan agamanya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan menyebarnya kerusakan di muka bumi" (HR. Ibnu Majah).Hari itu semua nampak sumringah. Rona bercahaya, senyum yang tak pernah lepas menghiasi wajah semua keluarga. Hari itu adalah walimatul ursy Izzan dan Kanaya. Semua berkumpul dengan aura kebahagiaan. Bukan hanya keluarga om Harlan saja, namun juga ada keluarga Kanaya lengkap. Sejak kemarin kakek, nenek, abi, umi dan Jihan serta Faza sudah berada di Malang. Tentu saja ini merupakan acara sangat spesial buat mereka, karena putri sulung kesayangan mereka akan melakukan walimatul ursy.
Izzan nampak tak berkedip ketika Kanaya telah siap dan keluar dari kamar. Gamis bewarna marun dengan hijab senada serta rangkaian bunga melati yang menghiasi hijab lebar Kanaya sungguh indah. Meski tak banyak polesan make up pada wajah Kanaya, namun istrinya itu sungguh sangat cantik di matanya.
"Sudah siap sayang..." Izzan menyiapkan siku tangannya untuk dipegang oleh istrinya.
Semua tersenyum memandang kemesraan Izzan dan Kanaya. Mereka bak putri dan pangeran kerajaan dalam dongeng.
Kanaya pun tersenyum menyambut uluran tangan suaminya. Ia pun melingkarkan tangannya pada siku Izzan. Kanaya pun tampak takjub melihat suaminya yang tampan rupawan dengan baju koko lengkap dengan peci sewarna dengan gamisnya.
Di belakang Kanaya pun tampak para perempuan tante Aida, Rissa, Aisyah, umi Kanaya serta Jihan dan Faza dengan gamis dan hijab yang sama, bewarna marun. Mereka semua pun tak kalah cantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY IN HOSPITAL 3
SpiritualCinta itu misterius. Terkadang kita menganggap dialah orangnya, namun tidak dengan apa kata Allah Ta'ala. Dikala kita mengira ia bagai langit, jauh si awang-awang tak bisa kita jangkau, namun Allah Ta'ala dengan mudah mendekatkannya. Cinta ta...