LSIH (3) - 4. Meet Again 💙

11.7K 731 75
                                    

Bukan ilmu yang harus datang kepadamu, tapi kamulah yang seharusnya datang menjemput ilmu

~ Imam Malik bin Anas ~

💞💞💞

Imam Syafi'i radhiallahu 'anhu pernah mengatakan al waktu kassaif bahwa waktu itu laksana pedang.
Jika kita tak mampu memanfaatkannya, maka sang waktu akan menebas kita.

Waktu adalah modal dalam kehidupan manusia. Karena dengan modal waktu manusia bisa mengisi detik demi detik untuk kebaikan yang bernilai ibadah.

Imam Al Ghazali mengatakan ;
"Aku tidak mempunyai barang dagangan kecuali umur. Apabila ia habis, maka habislah modalku sehingga putuslah harapan untuk berniaga dan mencari keuntungan lagi. Allah telah memberiku tempo pada hari yang baru ini, memperpanjang usiaku dan memberi nikmat"

Jika orang orientalis barat yang selalu memandang segala sesuatu dari sudut untung rugi duniawi semata mengatakan time is money, maka seorang muslim memandang waktu sebagai time is worship.

Begitu pentingnya waktu hingga Allah Ta'ala pun berkali-kali bersumpah dengan kata yang menunjukkan waktu. Seperti al lail(demi malam), an nahar ( demi siang), as subhi, al fajr dan lain-lain.

Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu berkata :
"Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, namun amalanku tidak bertambah"

Perputaran bumi pada porosnya. Rotasinya menimbulkan siang dengan munculnya sang surya dan malam dengan bertahtanya rembulan. Menuntun manusia untuk terus berjalan meniti bertambahnya usia. Berkurangnya sang waktu dan segera mendekat pada sang waktu akhir yang disebut ajal.

Rissa semakin menunggu detik-detik waktu bersalin yang semakin dekat. Ikhtiar fisik seperti mengikuti senam ibu hamil di sebuah komunitas pengajian seminggu tiga kali Rissa lakukan. Senam bersama akhwat yang sama-sama hamil memasuki trisemester ketiga.

Ammar semakin protektif pada istrinya yang sudah semakin mendekati masa bersalinnya. Ia selalu berusaha pulang tepat waktu. Mengurangi segala jadwal luar kota dan selalu ada di samping Rissa. Tak pernah lupa mengingatkan Rissa untuk mengkonsumsi segala asupan bergizi untuk dirinya.

"Aduh mas...bisa-bisa ntar Ica kaya ikan paus kalau mas nyuruh makan terus gini" protes Rissa ketika tiap kali Ammar menyuruhnya makan, minum susu, makan lagi, minum vitamin, makan lagi dan istirahat.

"Gapapa sayang...kalau ikan pausnya kamu, mas rela jadi kolamnya" ucap Ammar sambil memijit kaki Rissa yang ada di pangkuannya. Ammar paham, istrinya saat ini merasa sangat tak nyaman dengan kehamilan yang makin membesar. Iya, kehamilan Rissa sudah memasuki bulan akhir. Hanya tinggal hitungan hari saja Rissa akan segera memasuki HPL, hari perkiraan lahir.

LOVE STORY IN HOSPITAL 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang