LSIH (3) - 13. One step ahead 💙

11.8K 756 150
                                    


Janganlah seorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya

~ Sayyidina Ali ~

Serangkaian detik ke menit, menit ke jam, hari ke minggu, hingga berganti bulan bahkan tahun. Setiap mahluk di muka bumi ini akan terus mengikuti sunatullah tersebut tanpa bisa meminta berhenti apalagi mundur.

Tak ada teknologi secanggih apapun yang dapat mengembalikan waktu yang telah dilewati, selain halusinasi semacam serial Doraemon dengan kantong ajaib dan mesin waktunya. Nyatanya itu hanya khayalan manusia yang berandai-andai jikalau ia bisa kembali ke waktu tertentu dan dapat merubah apa yang sudah terlewati.

Hidup memang terkadang penuh drama. Seperti syair sebuah lagu dunia ini panggung sandiwara. Iya, memang dunia bak panggung sandiwara, manusia pelakonnya dan sang Khaliq sutradaranya. Terkadang ada kesenangan, kesedihan, kelucuan, kebencian dan kebucinan.

"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (Quran Surah Al Mu'minun : 115)

Ibnu Qoyyim Al Jauziyah mengatakan : "Apakah kalian diciptakan tanpa ada maksud dan hikmah, tidak untuk beribadah kepada Allah, dan juga tanpa ada balasan dariNya"

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?" (Quran Surah Al Qiyamah : 36)

Imam syafi'i mengatakan :

Laa yu'maruu laa yunhaa

"(Apakah mereka diciptakan) tanpa diperintah dan dilarang?"

sejuknya embun pagi sungguh terasa nyaman menerpa wajah. Konon air embun pagi terasa lebih sejuk karena lebih banyak mengandung oksigen. Jika air biasa hanya mengandung oksigen sebanyak 6ppm, maka air embun mengandung oksigen alami 14-16 ppm. Maka diyakini air embun memiliki manfaat bagi kesehatan manusia diantaranya menyegarkan kulit, membantu kerja ginjal dan meningkatkan efisiensi tubuh 20-30% lebih baik serta memelihara sel dari dalam.

Aisyah membuka jendela kamar. Jendela bewarna hijau tua yang terbuat dari kayu itu mulai terkelupas. Bunyi derit terdengar nyaring ketika Aisyah mendorongnya untuk membuka. Kamar di asrama pondok memang sangat sederhana. Hanya berupa ruangan petak berdinding tembok dengan cat yang sudah memudar. Tak ada spring bed apalagi air conditioner. Hanya ada dipan kayu sederhana dan kasur busa yang tak terlalu tebal. Sungguh kontras dengan kondisi kamarnya di Malang yang penuh fasilitas memanjakan. Namun Aisyah bisa menikmatinya. Ia bukan tipe orang yang terlalu mementingkan fasilitas wah untuk bisa menikmati. Bukankah kebahagiaan letaknya di hati, bukan di fisik dunia?

Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi. Namun langit pagi mulai menunjukkan geliatnya. Bentang temaram malam mulai menghilang. Ufuk timur perlahan bangun dari peraduan meski belum sempurna menunjukkan sinarnya.

Kakakku lho Ais...happy banget tahu kamu menanyakan kondisi kakinya...tahu nggak sih Ais, baru kali ini lho aku lihat wajah bucin kak Taqi...

LOVE STORY IN HOSPITAL 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang