8. Gudang

883 81 15
                                    

Taehyung menghempaskan tubuhnya ke kasur king size miliknya. Ia melihat  punggung tangannya yang tertempel beberapa plester.

"Udah ini gausah. Gak sakit."

"Ck. Sini gak. Ini plesternya sisa banyak." Paksa Sowon.

Sudut bibir Taehyung terangkat. Ia tersenyum kecil. Tadi, di apotek, Sowon pun menceritakan semua. Menceritakan padanya bahwa ia mendengar semua yang Seokjin dan dirinya bicarakan di rooftop sekolah.

Taehyung pun tak bisa berkata-kata. Sampai perkataan Sowon pun membuat dirinya terkejut.

"Ya! Emang kalian tu gak punya otak ya. Emang kalian anggep gue cewek apaan sampe dijadiin taruhan kek gitu." Sowon berkata sembari menggebrak meja di depannya kesal. Kesal menyadari kenyataan bahwa ia memang menyukasi Seokjin sejak pertama kali ia melihat nya waktu itu.

"Aigoo. Gue gak nyangka, bisa ketipu sama muka polosnya kak Seokjin." Sowon menoleh, menatap Taehyung yang sedari tadi terdiam.

"Mi-mian." Hanya itu yang keluar dari mulut Taehyung. Ia benar-benar tak menyangka kalau Sowon akan seperti ini jika marah. Siapapun kalian, jika melihat Sowon marah seperti saat ini bakalan langsung spechless alias diem.

"Umji, apa umji tau?" Tanya Sowon berhati-hati. Taehyung pun menggeleng sebagai jawaban. Yang membuat Sowon sedikit lega. Tapi ia juga kasihan kalau sampai Umji akan tau nanti. Umji, seseorang yang polos dan baik, ah sungguh kasihan. Seokjin memang keterlaluan.

"Lo bener denger semuanya?" Ucap Taehyung gugup. Ia ingin memastikan apakah Sowon mendengar ucapan di rooftop. Sowon pun menoleh ke arah Taehyung dan mendapati wajah serius Taehyung.

"Eoh. Geundae ..... lo....beneran s-suka sama gue?" Tanya Sowon gugup.

Taehyung pun menghela nafas.

"Menurut lo?"

Sowon lalu menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"H-hmm... Tapi lo kan....sama Irene." Ucap Sowon lirih.

"Ya salah sendiri lo gak mau." Ucap Taehyung reflek menanggapi Sowon.

"M-mwo?!"

Taehyung pun akhirnya mengantarnya pulang karena hari sudah mulai petang. Sungguh hari yang melelahkan hari ini.

~~~

"Akhh.." Pekik Sowon ketika tiba-tiba rambutnya dijambak dari arah belakang.

"Sini lo! Ikut gue!"

Siapa lagi kalo bukan Irene dan kawan-kawannya.

"Ya! Lepasin. Sakit-akhh." Sowon memekik ketika punggungnya menghantam tembok di belakangnya. Ia sekarang berada di gudang belakag sekolah. Ditarik paksa oleh Irene dkk.

"Lo cari mati ha?" Teriak Nayeon.

"Lo apaan sih!?" Teriak Sowon frustasi. Ia melihat wanita-wanita menyebalkan di kelasnya ini dengan melipat tangan di depan dada mereka masing-masing. Rupanya mereka meremehkannya.

Irene lalu menunjukkan sebuah foto yang menunjukkan bahwa Sowon sedang bersama dengan Taehyung sore itu. Dan Sowon tau, itu waktu kemarin ia ke apotek bersama dengan Taehyung.

"Wae-"

"Lo tau kan Taehyung pacar gue! Kenapa lo masih kecentilan lagi sama dia, hah? Dasar gak tau diri lo." Bentak Irene memotong ucapan Sowon. Ia pun lalu mengisyaratkan teman-temannya untuk mengambil sesuatu.

Mereka pun lalu menali tangan Sowon di belakang dan memplester mulutnya dengan lakban hingga Sowon terduduk. Sowon meronta, tapi karena ia melawan empat orang, usahanya pun sia-sia.

YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang