17. True Kiss

882 78 3
                                    

Sudah tiga hari Sowon tidak menemui Taehyung. Ia juga tidak tau apakah Taehyung sudah pulang dari rumah sakit atau belum.

Sowon mengecek ponselnya. Banyak sekali pesan dan panggilan tak terjawab dari Taehyung. Ia pun mengabaikannya. Bayang-bayang itu masih jelas teringat di ingatan Sowon. Ia benci Taehyung. Laki-laki itu sama saja dengan laki-laki buaya yang lain. Bahkan Taehyung lebih parah. Bahkan ia menyakiti hati Sowon yang benar-benar baru pertama kali merasakan apa itu cinta.

Sowon meneteskan air matanya. Dilihatnya gelang yang berada di atas nakasnya. Gelang hitam yang ada huruf V di sana.

Sowon mengernyit mendapati ponselnya yang berada di nakas bergetar. Ia melihat nama Jimin di layar ponselnya. Pasti laki-laki ini juga sedang membantu Taehyung. Ia tak mengangkat telpon dari Jimin. Tak lama, sebuah pesan masuk.

Jimin
Gue udah kewalahaan nih. Taehyung mabuk berat, cuma lo yang bisa buat ddia berenti.
Photo.

Sowon pun menghapus air matanya. Membuka gambar yang dikirim Jimin. Gambar Taehyung yang masih terus minum minuman keras. Dapat Sowon liat bahkan tangan Taehyung masih di perban dan luka di wajahnya masih sedikit terbuka. Apa ia gila, bagaimana bisa ia minum saat kondisi tubuhnya seperti itu.

Sowon pun segera mengangkat panggilan Jimin.

"Ha-halo?"

"Eh. Lo kesini dong, cuma lo yang bisa buat Taehyung berhenti."

"Gue gatau masalah kalian berdua apa. Tapi Taehyung bener-bener butuh lo sekarang."

"Cuma lo yang bisa buat dia berhenti." Lanjut Jimin.

Sowon terdiam. Ia juga dapat mendengar suara kasar Taehyung yang memaki Jimin saat Jimin mencoba menghentikannya.

Sowon pun melihat jam di ponselnya. Pukul 23.02. Sowon pun bangkit. Mengambil jaket dan tas kecil miliknya. Ia pergi keluar rumah diam-diam karena ibunya juga baru saja pulang dan sudah terlelap.

Sowon memanggil taksi. Tak butuh lama, Sowon menghampiri Jimin yang berada di depan bar sembari memasang wajah frustasi.

"Cepet ikut gue. Taehyung bener-bener buat gue kewalahan njirr."

Sowon pun mengikuti Jimin masuk ke bar. Banyak sekali anak muda yang berpakaian seksi. Tak sedikit laki-laki yang melirik Sowon. Tapi Sowon tak menggubrisnya, ia memilih mengikuti langkah Jimin.

Langkah Sowon terhenti. Melihat Taehyung yang tepar. Meletakkan kepalanya di meja bar.

"Satu gelas lagi." Ucap Taehyung lemah.

Jimin pun mengisyaratkan bartender untuk membiarkan Taehyung dan jangan memberikan alkohol lagi.

"Dia emang bener-bener gak punya otak."

"Udah 3 jam dia disini. Sampe gue di telfon sama bartendernya buat jemput dia karena dia sempet bikin rusuh tadi."

Sowon pun melihat baju Taehyung yang berantakan. Mata Sowon pun bertemu dengan manik mata Taehyung. Sedetik kemudian Taehyung bangkit. Berjalan sempoyongan ke arahnya.

Sowon pun menahan tubuh Taehyung yang hampir saja ambruk.

"Sowon-ah."

Sowon pun terkejut. Melihat Taehyung tersenyum sembari memegang kedua pipi Sowon. Sowon menahan air matanya melihat Taehyung yang benar-benar berantakan. Hatinya hancur.

Sowon pun membawa Taehyung keluar dengan bantuan Jimin.

"Gue serahin Taehyung ke elo ya." Ucap Jimin setelah sampai di depan pintu apartemen Taehyung

YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang