40. Forgive me

521 50 7
                                    

Sowon menggeleng ketika Seokjin masuk dan menyuruhnya untuk ikut Taehyung pulang.

"Shireo.." Ucap Sowon lirih.

Seokjin pun menghela nafas pelan. Bukannya ia tidak mau membantu Sowon, tapi ia tau, mereka berdua harus segera menyelesaikan masalah. Apalagi saat ini Sowon hamil tua. Tentu saja Sowon membutuhkan Taehyung karena ia tidak bisa terus-terus nya menjaga Sowon karena ia harus bekerja.

"Iya, aku tau kamu marah sama Taehyung. Tapi mau sampai kapan, Sowon-ah? Udah 3 hari Taehyung bolak-balik loh, buat jemput kamu. Tapi kamunya malah gak mau nemuin dia."

Sowon terdiam mendengar perkataan Seokjin. Sebenarnya Sowon ingin menemui Taehyung, tapi ia teringat lagu kata-kata Taehyung yang membohonginya waktu itu. Ia masih kecewa.

"Setidaknya, dengerin penjelasan dari dari suami kamu. Kalian bentar lagi punya anak loh. Ga baik berantem lama-lama kek gini."

"Inget. Biar gimanapun, dia tetep suami kamu. Dia butuh kamu, dia juga udah bilang kalau dia nyesel."

Sowon pun meneteskan air mata lalu dengan cepat mengusapnya.

Seokjin tau, sebenarnya Sowon khawatir dengan suaminya. Dari raut wajah nya saja sudah tergambar bahwa Sowon sebenarnya perduli pada Taehyung. Tapi rasa kecewa dan egonya lebih tinggi.

Setelah diyakinkan oleh Seokjin, akhirnya Sowon pun menurut. Ia akan pulang.

"A-arraseo. Aku akan pulang."

Ceklek.

"Sowon-ah.." Ucap Taehyung begitu melihat Sowon keluar. Ia lalu berhambur memeluk Sowon. Tak perduli walaupun Sowon tidak membalas pelukannya.

"Aku minta maaf, sayang. Aku nyesel." Ucap Taehyung.

Sowon pun menahan air matanya. Tidak ingin menangis di depan Taehyung.

"Neo...pabo-yaa..hiks." Ucap Sowon lalu terisak kecil di akhir kalimatnya. Taehyung pun masih memeluknya erat sembari berulang kali mengatakan bahwa ia menyesal.

Tak lama, mereka berdua memilih untuk segera pulang.

Di perjalanan, keduanya hening. Sowon hanya melihat lampu dijalanan. Tidak ingin berbicara dengan Taehyung.

Tak berapa lama, mereka berdua sampai di rumah. Sowon pun bernafas lega. Ia merindukan rumahnya. Ia lalu masuk, disusul Taehyung di belakangnya. Matanya pun menangkap beberapa bungkus ramyeon dan beberapa botol soju di meja makan. Selimut yang entah mengapa ada disofa tengah dengan kondisi berantakan.

Taehyung yang menyadarinya pun lalu segera membereskannya. Tiga hari terakhir ini ia benar-benar hanya memikirkan Sowon. Bahkan ia tak sempat untuk makan dengan baik dan merapikan rumah. Tujuan nya hanya satu, menjemput Sowon dan berharap Sowon akan kembali karena Taehyung benar-benar takut akan kehilangan Sowon.

Sowon pun memilih masuk kamar. Membiarkan Taehyung sibuk membereskannya. Sowon pun membaringkan tubuhnya. Matanya menatap pintu yang tak kunjung terbuka. Ia menantikan Taehyung.

Tok tok tok.

Sowon mengernyit ketika Taehyung mengetuk pintu.

"Sowon-ah, aku akan tidur diluar jika kau masih marah padaku." Ucap Taehyung dari arah luar.

Sowon pun berkaca-kaca. Ternyata Taehyung masih berusaha menebus kesalahannya.

Cukup lama. Sowon bahkan tak bisa memejamkan matanya. Entah kenapa malam ini ia tidak bisa tidur. Ia terdiam sejenak sebelum akhirnya bangkit.

Sowon membuka pintu perlahan. Kakinya melangkah, menuju ruang tengah. Ia mendapati Taehyung tertidur nyenyak disofa. Pasti tidak nyaman karena sofa itu cukup kecil untuk badan Taehyung.

YOU ARE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang