Chepter 19

3.3K 215 1
                                    

Selamat membaca.....










Sudah seminggu lebih gracia di rawat di rumah sakit tersebut namun sampai saat ini masih belum ada tanda tanda kalau gracia akan tersadar dia tetap setia memejamkan matanya,dan selama itu juga shani selalu setia menemaninya mengajaknya berbicara kalaupun ujung-ujungya berakhir dengan shani yang ngomong  sendiri karena gracia belum tentu bisa mendengarnya.

"Sayang bangun dong sayang,kamu gak bosen apa tiduran mulu" ucap shani sambil terus menggengam tangan gracia.

"Aku mau ngajak kamu kesuatu tempat yang aku yakin kamu pasti suka,,makannya cepetan bangun dong sayang" ucap nya lagi.

Veranda yang melihat shani seperti itu merasa  kasian,namun dia juga tidak bisa berbuat apa apa, selain mendoakan anaknya itu semoga cepet sadar.

"Sayang,, kamu pulang aja ya,kamu harus istirahat mata kamu juga udah lelah banget kaya gitu,,biar gracia mama aja yang jaga ya" ucap veranda kepada shani namun hanya di balas gelengan oleh shani.

"Gak mau mah,shani mau nemenin gracia di sini,shani mau nebus kesalahan shani sama gracia mah" jawab shani sambil terus menatap gracia.

"Tapi kamu harus makan dulu ya sayang,mama udah beliin makanan nih di makan ya" ucap veranda sambil menyodorkan nasi kotak.

"Iya mah shani pasti makan kok,tapi nanti" ucap shani lagi.

"Nggak,,pokonya kamu harus makan sekarang" tegas veranda membuat shani menghela nafas nya lelah.

"Iya deh mah shani makan nih" ucap shani sambil membuka nasi kotak tersebut dan langsung memakannya.

Akhirnya veranda pun tersenyum melihat calon menantunya itu mulai memakan  makannya.

"Yaudah mama mau keluar dulu sebentar ya"

"Iya mah ,hati hati ya" ucap shani.

Tapi saat sedang fokus makan shani tidak sengaja melihat pergerakan jari gracia dia pun buru buru memanggil dokter.

"Dokter...dokter" teriak shani.

Tak lama dokterpun datang dan langsung memeriksa kondisi gracia.

"Gimna dok, tadi saya melihat jari tangannya bergerak" ucap shani.

"Sepertinya pasien mengalami kemajuan,dan mungkin sebentar lagi dia akan sadar" ucap sang dokter.

Membuat shani tersenyum senang.

"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit dokter tersebut.

"Iya dok makasih banyak" ucap shani.

Tak lama sang mama pun kembali dengan membawa sebotol air mineral dan memberikannya ke pada shani.

"Nih minum nya sayang" ucap veranda.

"Makasih mah, oh ya mah kata doktet gracia bentar lagi akan sadar"

"Wah benarkah" tanya sang mama

Dan shani pun hanya menganggukan kepalanya.

"Syukurlah" ucap sang mama sambil membelai rambut gracia dan mencium keningnya lembut.

Setelah beberapa menit gracia mulai membuka matanya perlahan membuat shani yang ada di samping nya langsung tersenyum senang, namun gracia masih terdiam dan mencoba mengingat apa yang terjadi sebenarnya,, saat semua ingatan nya sudah kembali gracia malah mengingat dimna dia melihat shani sedang berciuman dengan vienny,air matanya tiba tiba saja terjatuh.

Shani yang melihat gracia menangis dia langsung menghapus air matanya gracia dan menatap gracia,namun gracia malah memalingkan wajahnya ke arah lain seolah tak ingin melihat wajah shani.

Shani yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya bisa menghela nafas nya karena memang ini salahnya.

"Sayang maafin aku ya" ucap shani sambil menahan air matanya.

"Kamu bisa tinggalin aku sendiri gak" ucap gracia pelan

Namun masih bisa terdengar oleh shani,,,shani yang memang tak ingin membuat suasana semakin rumit diapun pergi keluar untuk menenangkan dirinya, dan memberikan gracia waktu untuk bisa memaafkannya.














Jangan lupa vote & coment ya...

I NEED YOU MY SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang