chapter 2

6.4K 396 6
                                    

Selamat membaca..











Bruk....

"Ihhh siapa sihh yang main nabrak-nabrak aja gak tau apa kalau disini tuh ada orang" gerutu shani kesal

"Lo tuh ya kalau jalan hati hati dong, gak punya mata apa" omel shani saat melihat siapa yang menabraknya.

"Ih apaan sihh, situ yang salah kenapa jadi nyalahin saya" jawab gracia tak terima.

"apa lo bilang gw yang salah, jelas jelas elo yang nabrak gw" ucap shani datar.

"Yaudah deh maaf-maaf" ucap gracia mengalah,, karna tak ingin memperpanjang masalah.

Gracia menarik nafasnya dalam-dalam, hendak mengungkapkan kekesalannya.  Ia memang mengungkapkannya. Namun, pada akhirnya ialah orang yang meminta maaf dan menundukkan kepalanya lagi karena tak bisa melawan perkataan dari orang yang lebih dominan dibandingkannya.

Karna tak ingin berlama lama gracia pun memutuskan untuk segera pergi dari hadapan shani orang yang paling menyebalkan menurutnya.

"Ihhh tuh anak kenapa ya segampang itu dia mengalah, kan harusnya dia marah balik dong ya,,dasar gadis aneh" batin shani.

Sesampainya di parkiran gracia kini harus kembali di buat kesal karna ternyata supirnya itu belum juga menjeputnya,padahal langit sudah menunjukan awan hitam pekatnya pertanda mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

"Ih pak asep kemana sih masa jam segini belum nyampe juga" gerutu gracia kesal sambil menundukan kepalanya.

"Lo belum pulang??" Tanya seseorang.

Gracia yang mendengarnya mulai mendongakkan kepalanya dan matanya langsung bertatapan dengan orang yang sedang berdiri di hadapannya.

"Udah tau pake nanya" ketus gracia.

Seseorang itu pun hanya memutar bola matanya malas.

"Mau gw anterin pulang??" Tanyanya lagi yang ternyata adalah shani orang yang tadi gracia tabrak.

"Nih orang kesambet apaan ya tadi aja marah marah, terus sekarang pake so nawarin nganterin pulang lagi, emang aneh nih orang udah kaya bunglon aja dikit-dikit baik dikit-dikit jahat lagi" batin gracia.

"Mau gak?" -tawar nya  lagi.

"Gak makasih" jawab gracia cepat.

"Yakin gak mau,liat tuh langit nya aja udah mendung gitu, pasti bentar lagi hujan loh" godanya.

Graciapun mulai berfikir,
   "kalau di fikir-fikir benar juga ya dari pada aku kehujanan kan bisa bisa besok aku gak bisa masuk sekolah" gumam gracia pelan
        Tapi masih bisa di dengar oleh shani,tanpa gracia sadari ternyata shani tengah menaikan sudut bibirnya ke atas, pertanda kalau sang empunya itu sedang tersenyum saat melihat gracia yang sedang berfikir itu.

"Ternayata kalau di liat liat dia tuh lucu juga" batin shani.

"Ah lo mikirnya kelamaan" ucap shani dan langsung menarik tangan gracia menuju ke mobilnya dan langsung membukakan pintu mobil nya membuat gracia menaikan sebelah alisnya heran...seakan mengerti apa yang sedang di pikirkan gracia shani pun langsung menyuruh gracia untuk masuk ke mobilnya.

" masuk " ucap shani datar.

Gracia yang mendengar perkataan shani itu hanya mendengus kesal dan mau tak mau diapun mulai masuk ke dalam mobil shani.

Shani pun langsung duduk di kursi kemudi iapun mulai menghidupkan mobilnya dan melajukan mobilnya perlahan.

Di dalam mobil hanya ada keheningan karna keduanya sedang sibuk dengan pikirannya masing masing, shani yang tetap fokus ke arah  jalan sedangkan gracia yang mengalihkan pandangannya ke arah jendela, dan benar saja setelah mereka pergi dari area sekolah tadi tiba-tiba hujan pun turun dengan derasanya.

Gracia yang memang tidak tahan dengan keheningan dia pun mencoba memulai percakapan.

" Kak shani??" Panggil gracia ragu.

Shani pun hanya mengerutkan keningnya heran karna sejak kapan gadis di sampingnya itu memanggilnya dengan embel embel "kak".

Merasa panggilannya di abaikan gracia pun enggan untuk berucap kembali karna ntah kenapa tiba tiba dia jadi merasa takut.

"Iya kenapa?? Tanya shani tiba-tiba masih dengan memasang muka datarnya.

"Mmm,, anu kak e..ee.. rumah aku di perumahan cahaya indah ya kak" ucap gracia gugup.

"Hmmm..

"Btw,,,Kamu udah lama pindah ke jakarta" tanya shani tiba tiba
    Ntah kenapa dia mendadak jadi kepo akan kehidupan orang lain, biasa nya dia  gak peduli sama sekali sama kehidupan seseorang.

" mmm....belum sih kak baru juga seminggu" jawab gracia.

"Ohhh, kirain aku udah lama"
" iih shani kenapa sihh kok ngomong nya jadi aku kamu an sihh" gerutu shani pada dirinya sendiri karna merasa heran dengan dirinya.

"Hehehe nggak kak, lagian kan tadinya aku juga gak mau pindah sih kak, cuma karna mama papa yang nyuruh jadi ya mau gimna lagi" ucap gracia panjang lebar.

Membuat shani diam diam tersenyum" ternyata dia cerewet juga" gumam shani pelan.

"Apa kak??" Tanya gracia karna merasa tadi shani ngomong sesuatu.

"Nggak kok"
Dan lagi-lagi suasananya menjadi hening kembali keduanya kembali sibuk dengan pikiran nya masing-masing.

30 menit kemudian
"Rumah kamu no berapa? Tanya shani saat sudah sampai di perumahan yang gracia maksud tadi.

"Itu kak no 105" jawab gracia sambil menunjukkan dengan tangannya.

"Dah sampe" ucap shani singkat.

"Makasih ya kak udah nganterin aku pulang" ucap gracia sambil tersenyum kearah shani yang tiba tiba saja membuat jantung shani berdetak 2x lebih cepat.

"Gila senyumnya manis banget" batin shani
dan shanipun  hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Graciapun turun dari mobil shani tapi setelah turun dia langsung kembali menghampiri shani.

"Oh ya kak, mau mampir dulu? Tawar gracia
Yang lagi lagi di balas dengan gelengan.

"Yaudah deh kak, hati hati ya" ucap gracia lagi.

Shani pun memutuskan untuk kembali melajukan mobilnya dan pergi meninggalkan pekarangan rumah gracia.
   Gracia yang melihat mobil shani sudah menghilang dari pandangannya diapun menghela nafasnya panjang dan memutuskan untuk masuk ke rumahnya yang mungkin tidak ada orang karna kedua orang tuanya pasti belum pulang dari kantor.

Gracia masuk kedalam, menaiki tangga menuju kamarnya diatas dan Seulas senyum terlihat di wajahnya saat mengingat tadi siapa yang mengantarkanya.

"Ternyata dia baik juga orang nya, gak sejutek yang aku pikirkan" ucap gracia sambil berjalan menuju kamarnya.

"Siapa??....














Jangan lupa vote & coment ya..

I NEED YOU MY SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang