Chapter 12

4.3K 248 5
                                    

Selamat membaca.....








Membenci seseorang adalah hal yang sangat wajar. Bahkan, aneh rasanya jika dalam hidup ini tak ada orang yang bisa kita benci…

Sadarkah kita, dibalik kebencian itu mungkin ada sebuah rasa kasih sayang.. Entah itu cinta atau hanya sekedar peduli, semakin kita membenci seseorang, justru akan membuat kita semakin bisa melihat ketulusan dan isi hatinya…

Sama hal nya dengan shani,dulu pas awal awal bertemu gracia dia sangat membecinya karena gracia slalu menggangunya...

Beda hal nya dengan gracia yang slalu berusaha mendekatinya dan berusaha mencari perhatiannya.

Wajahnya yang datar, dan sikapnya yang tak banyak tingkah, sepertinya berhasil membuat gracia selalu penasaran.. Apa yang dipikirkannya? Mengapa dia bertindak seperti itu? Sebenarnya orang seperti apakah dia???

Itulah yang slalu ada di benak seorang gracia saat pertama kali bertemu dengan shani.

Namun takdirlah yang mempersatukan mereka berdua yang dulunya shani sangat risih karna slalu di ganggu oleh gracia tapi sekarang lihat lah dia tak pernah memarahi kekasihnya itu.

Dan disinilah mereka berdua berada di kamarnya gracia sedang merebahkan tubuhnya dengan posisi saling berpelukan.

Hingga salah satu dari mereka memulai percakapan.

"Bee ??? Panggil gracia.

"Iya sayang kenapa? Ucap shani sembari menatap gracia.

"Kamu kenapa sihh bisa sayang sama aku,padahal aku tuh kan suka bikin kamu kesel???" Tanya gracia membuat shani tersenyum ke arahnya.

"Ntah lah,aku gak punya alasan buat gak sayang sama kamu" jawab nya sembari mencolek hidung gracia.

"Kalau kamu sendiri gimna? Tanya shani balik.

Gracia terlihat sedang berfikir

"Kalau aku sih, emmm,,,apa ya tapi aku juga gak punya alasan,gimna dong bee" ucap gracia

"Ya gak gimna gimna sayang,,kan sekarang kamu udah jadi milik aku" ucapnya sembari mengecup kening gracia lembut.

"Bee!!

"Hmmm.."

"Tidur besok sekolah"

"Iya iya ini udah merem" ucap shani sambil berpura pura menutup matanya.

Gracia pun hanya terkekeh dan langsung kembali merebahkan kepalanya di curuk leher shani ntah lah saat ini tempat ternyamannya adalah dipelukan shani.

"I love you" gumam shani sembari mengusap.kepala gracia lembut.

"I Love you more" jawab gracia cepat.

Namun baru saja akan menutup matanya tiba tiba terdengar sebuah ketukan dari balik pintu kamar gracia.

Tok....tok...tok

Gracia pun bangkit dari ranjangnya dan berjalan kearah pintu lalu langsung membukanya.

"Ehhh kakak,,, ada apa kak..??tanya gracia setelah tau siapa yang mengetuk pintunya barusan.

"Gre, kakak mau ngomong sama kamu" ucap shania

"Ini udah mlm loh kak,,gak bisa besok aja apa..???

"Gak bisa gre ini penting" ucap shania sambil menarik gracia ke arah kamarnya.

"Iya kak tapi gak usah narik narik juga" ucap gracia kesal  dan melepaskan tangannya.

Shania langsung mengunci pintu kamarnya membuat gracia heran dengan apa yang sebenarnya mau shania biacarakan.

"Sini duduk gre" ucap sang kakak sambil menepuk nepuk samping ranjangnya.

Gracia pun mendudukan dirinya di samping shania dan langsung menatap sang kakak.

"Gre, kakak mau nanya, kamu sama shani beneran pacaran??? Tanya shania serius.

"Emmm...itu anu kak ee itu" ucap gracia gelagapan.

"Gre liat mata kakak,,kamu jujur sekarang sama kakak" tegur shania tegas

Gracia pun menatap mata sang kakak walaupun sedikit takut kalau shania akan memarahinya setelah mengetahuinya.

"Iya kak aku sama ci shani pacaran" ucap gracia sembari menundukan kepalanya karena merasa takut.

"Apa??seriusan kamu dek? Kaget shania.

Graciapun masih menundukan kepalanya tak berani menatap sang kakak.

"Gre, liat kakak dong jangan nunduk terus"

"Graciaaa" bentak shania membuat gracia terlonjak kaget dan langsung menatap shania.

"Dengerin kakak ya,,kk gak akan ngelarang kamu berhubungan sama siapun,tapi kenapa harus sama shani sih,kamu tau sendiri kan kalau kalian tuh sama sama perempuan,kalau mama papa tau bagaimana hah" ucap shania panjang lebar.

"Kak aku sayang sama shani,aku gak mau kehilangan dia kak" lirih gracia sembari mengeluarkan air matanya.

Shania hanya menghela nafasnya lelah biar bagaimana pun dia tak ingin melihat adik kesayangannya itu menangis.

"Yaudah gini aja deh gre pokonya kamu harus bilang sama mama papa dulu ya jangan sampai mereka tau dari orang lain duluan" tegas shania.

"Kk gak akan nyalahin kamu ataupun shani, dan kk tau ini salah tapi selagi itu bisa membuat adik kesayangan kk ini bahagia kk akan dukung" ucapnya lagi.

"Iya kak aku akan bilang besok sama mereka,,,,tapi makasih ya kak" ucap gracia dan langsung menghambur kepelukan nya shania.

"Iya sama sama,yaudah jangan nangis lagi jelek tau kaya dakocan" ucap shania sambil tertawa.

Gracia hanya mendengus kesal ke arah shania

"Udah gih tidur, dah mlm"

"Iya kak,,good night kak" jawab gracia sembari berjalan keluar dan menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar gracia tersenyum ke arah shani yang ternyata sudah tertidur pulas iapun langsung berjalan ke arah samping shani di pandangnya wajah damai shani yang sedang terlelap itu tanganya terulur menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah shani.

"Lagi tidur aja tetep cantik" batin gracia

Cup

Gracia mengecup kening shani singkat.

"Good night bee" bisiknya

Dan kembali membaringkan tubuhnya di samping shani rasa kantuknya mulai datang dan ia pun mulai menutup matanya.








Jangan lupa vote & coment ya

I NEED YOU MY SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang