Comeback : Sequel 3DWTAOD

936 142 16
                                    

Seoul, Tahun 3018

   

   Keluar saat musim dingin dimalam hari itu bukan pilihan yang baik, disaat semua orang sibuk berlomba-lomba menghangatkan diri dirumah sembari memakan kudapan ringan dan cokelat panas. Tetapi hal itu sepertinya tak berlaku bagi seorang gadis kecil berseragam yang kini berdiri disebelah jembatan yang cukup licin akibat salju.

"Maafkan aku eomma, appa."

Menghela napas panjang sebelum salah satu kakinya menaiki pembatas jembatan.

"Aish licin sek—KYAAA."



Bruk!



"Yak bodoh, gadis bodoh!"

Sang empu yang dikatai bodoh mengurucutkan bibirnya, menatap mendelik pada lelaki dewasa berpakain jas kantoran itu. "Yak ... Ahjushi! Siapa yang menyuruhmu untuk menarikku."

"Kau pikir siapa yang tak akan diam saja saat melihat gadis bodoh hendak bunuh diri? Coba pikirkan baik-baik tentang itu Jung Yerin."

Yerin mendelikkan matanya. "Darimana Ahjushi tua sepertimu mengetahui namaku?"

Lelaki dewasa itu menggerakan dagunya pada Name tag yang terpasang apik diseragam Yerin.

"Gunakan otakmu sesekali, kau itu masih ceroboh sama seperti dulu."

Yerin mengerutkan keningnya. "Dulu? Memangnya kita pernah bertemu sebelumnya?"

Lelaki itu menghendikkan kedua bahunya setelah itu langsung berdiri dan mengusap mantelnya yang basah akibat terkena salju.

"Ahjussi bantu aku Juseoyo." Yerin merentangkan kedua tangannya, nemasang wajah semanis mungkin dengan mata yang berkedip lucu.

Sang lelaki dengan malas menarik salah satu tangan gadis berseragam itu dan membantunya berdiri.

"Berhenti memanggilku Ahjussi, aku tak setua itu. Kim Taehyung, itu namaku."

Yerin menganggukan kepalanya. "Sebenarnya aku tak tanya namamu, tapi ya sudahlah."

"Selain ceroboh ternyata kau masih menyebalkan seperti dulu," gumam Taehyung, tetapi masih dapat didengar oleh Yerin.

"Katakan padaku, apa kita berdua pernah bertemu sebelumnya?" Yerin memandang Taehyung curiga.

"Seribu tahun yang lalu, saat kau berusia dua puluh tahun."

"Oh tidak, tolong aku. Perutku tiba-tiba mulas saat mendengar bualanmu itu Ahjushi."

Taehyung memandang Yerin yang kini sedang sibuk tertawa sembari menahan perutnya.

"Seribu tahun lamanya, aku hidup dengan kenangan itu. Kenangan yang bahkan hanya terbentuk selama tiga hari, kenangan yang membuatku terus bereinkrenasi dari tahun ke tahun hanya untuk mencarimu. Tepat pada malam ini, aku menemukanmu lagi Jung Yerin. Kau masih sama seperti dulu, menyebalkan, ceroboh, dan senyumanmu masih sama manisnya."

Yerin menghentikkan tawanya. "Apa maksudnya? Aku benar-benar tidak paham dengan perkataanmu. Sebaiknya kau pulang ke rumah Ahjushi, udara dingin membuatmu berbicara ngawur."

Taehyung menggeleng. "Kau rumahku Jung Yerin, tempatku untuk pulang."

"Aish perkataanmu menyeramkan, seperti malaikat maut." Yerin bergidik ngeri.

"Tenang saja, semenjak seribu tahun setelah aku menyelesaikan tugas, aku berhenti dijadikan malaikat maut. Tetapi karena aku memiliki darah istimewa, aku dapat berreinkrenasi setiap tahunnya." Taehyung terus menatap lekat mata Yerin.

"Eiy bicaramu sudah seperti seorang aktor saja."

Taehyung melangkah maju, tangannya lebih dulu mencekal lengan Yerin sebelum gadis itu bergerak mundur.

"Genggam tanganku dan pejamkan matamu," bisik Taehyung.

Bagaikan terkena mantra sihir, Yerin langsung mengenggam tangan milik Taehyung dan memejamkan mata dengan erat.

Beberapa detik kemudian. Tubuh Yerin bergetar hebat, bulir keringat mulai bermunculan membasahi keningnya padahal saat ini sedang musim dingin dan turun salju. Tanpa disadari, setetas air mata meluncur bebas dari mata Yerin.

"Taehyung, hiks ...," kata itu berbunyi sedetik setelah Yerin membuka matanya.

"Terimakasih sudah kembali datang didunia ini." Taehyung menarik Yerin kedalam pelukan hangatnya.

"Bagaimana bisa aku melupakannya, bagaimana bisa. Maafkan aku Taehyung, maafkan aku."

Tangan taehyung mengusap lembut punggung Yerin yang hanya dibaluti seragam sekolah. "Nyatanya tak semua orang dapat mengubah takdir."

"Tidak, itu semua—"

"Husss ... Maukah kau membuat kenangan indah bersamaku? Tidak hanya tiga hari tetapi untuk selamanya."

Yerin tersenyum, kemudian ia menganggukan kepalanya. "Apa ada kata lain selain 'Ya'?"

"Terimakasih, aku mencintaimu."




















Fin


Ini buat yang minta kelanjutannya
Semoga kalian puas sama sequelnya huhu...

VoMent lancarr, update lancarrr

Taerin Diary'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang