Werewolf? [3]

674 117 9
                                    

Untung, iya untungnya ada seseorang yang diketahui sebagai bawahan Taehyung---datang. Memberikan pakaian dan jubah kebesaran milik sang alpha.

Yang diam-diam membuat Yerin mendesah kecewa ditempatnya. Tentu saja, ia belum puas melihat kotakan yang berada diperut Taehyung. Rasa ingin menyentuh semakin membludak besar.

"Kenapa kamu memandang perutku seperti itu?" tanya Taehyung, kini ia sudah berpakaian dengan normal.

Langsung saja, Yerin menggelengkan kepalanya. "Ah tidak, aku hanya memandang pakaianmu, bagus sekali."

Taehyung menganggukan kepalanya, lalu ia berbalik ke belakang. Memerintah bawahannya itu untuk pergi. Karena tentu saja, ia tak ingin diganggu.

"Ingin melakukan sesuatu?" tanya Taehyung, ketika hanya tinggal mereka berdua saja.

"Apa?"

"Menaikki perahu, mengelilingi sungai indah ini."

Yerin mengikuti arah tunjuk Taehyung. Disana, ada perahu kayu Berwarna merah. Terlihat masih layak pakai walau ukurannya tidak terlalu besar.

"Hmm baiklah." Gadis berkulit putih itu menganggukan kepala, kemudian mengikuti Taehyung.

Mereka berdua mendekat, Taehyung mengamati perahu kecil itu sesaat sebelum menyuruh Yerin untuk naik ke atas benda itu. Sebelum menyusul, Taehyung mengambil dua dayung yang tergeletak tak berdaya dipinggiran.

"Berikan aku satu dayungnya," pinta Yerin, kala ia melihat Taehyung yang berniat menggunakan sendiri dua dayung itu.

"Memangnya kamu kuat?"

Merasa diremehkan, Yerin mendengus. "Tentu saja, aku ini bukan gadis lemah."

"Baiklah." Taehyung memberikan salah satu dayungnya pada Yerin.

Dengan suasana tenang dan hawa yang tak terlalu dingin. Mereka menikmati itu semua bersama, mendayung perahu kecil dengan tubuh saling menghadap satu sama lain.

Terlihat biasa saja, namun itu sangat mengasyikkan.

"Kamu suka?" tanya Taehyung.

Yerin menganggukan kepalanya. "Tentu saja, ini indah."

"Ingin menikmati hal indah ini lebih lama, atau mungkin seumur hidupmu?"

Yerin menghentikan dayungannya, memandang Taehyung dengan bingung. Apa maksud omongan laki-laki itu.

"Apa bisa?"

Langsung saja, Taehyung menganggukkan kepalanya dengan mantap. "Bisa, apa pun yang aku inginkan selalu bisa. Termasuk mengabulkan keinginanmu, jadi?"

"Aku ingin pulang." Yerin menjawab dengan lirih.

"Ini rumahmu, ini lingkungan tempat tinggalmu."

Yerin menolak pendapat Taehyung, ia menggelengkan kepalanya beberapa kali. Ini hutan, tentu saja ini bukan rumahnya. Mau seindah apapun tempat ini, dirinya akan bersikeras ingin pulang. Bertemu dengan keluarga dan para sahabatnya.

"Aku ingin bertemu orang tuaku, aku ingin pulang. Meraka pasti sedang khawatir mencariku. Kenapa kamu membawaku kesini?"

"Moon Gooddes yang membawamu kesini my mate."

Yerin merinding kecil, Taehyung dengan lancang berbisik ditelinganya. Itu terasa menebarkan dan menakutkan secara bersamaan.

"Kamu bercanda, aku bukan matemu."

"Mungkin kamu bisa menolak, tapi takdir tidak," balas Taehyung.

Yerin menghela napas kecil, memandang Taehyung dengan intens. Seolah sedang mengatakan isi hatinya pada laki-laki itu.

"Aku mengikuti takdir, kamu tidak bisa menolaknya."

"Kenapa harus aku?" Mata Yerin mulai berkaca-kaca.

Taehyung menghela napas kecil, bergerak mendekati Yerin dan membawa gadis itu kedalam dekapannya.

Membiarkan perahu mengambang ditengah Sungai yang hening ini.

"Maaf, tapi ... aku tidak bisa merejectmu atau kita semua akan merasakan kesakitan yang luar biasa, kamu mengetahui itu bukan."

Yerin menganggukan kepalanya. "Lalu aku harus bagaimana?"

Taehyung melepaskan dekapan itu, membawa Yerin agar menatap dalam mata tajam miliknya.

"Percaya padaku, semuanya akan baik-baik saja, entah itu keluargamu atau sahabatmu."

"Benar?" Yerin mengangkat jari telunjuknya dihadapan Taehyung, kode membuat Janji.

Tanpa membuang waktu lagi, Taehyung langsung membalas dengan menautkan jari kelingkingnya.

"Benar, aku berjanji."

Yerin tersenyum manis, ia kembali menjatuhkan tubuhnya dipelukan Taehyung. Menyembunyikan pipi memerahnya didada bidang sang lelaki. Ia akan belajar, belajar menerima takdir.

"Aku akan menandaimu secepatnya."
















"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Fin






Gak tau ih, ini part absurd banget gila T_T

VoMentnya jangan sampai kelewatan~~

Taerin Diary'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang