Mine

1.1K 142 58
                                    

   Didalam ruangan yang didominasi warna merah maroon itu tampak menegangkan, suara tangisan seorang perempuan dan tawa berat laki-laki sukses menambah kesan seram.

"Teruslah menangis hingga air mata itu tergantikan oleh darah." Laki-laki itu menjambak kencang rambut sang perempuan.

"Hiks ... Taehyung, lepaskan aku. Kumohon lepaskan aku." Mata perempuan itu memejam, merasakan sakit yang amat sangat dikepalanya.

Taehyung, lelaki itu terkekeh menyeramkan. "Ish ish ish, kau harus mendapatkan hukuman dariku sayang. Hari ini kau sangat nakal, memakai rok yang terlalu pendek, dan berbicara dengan Sehun dikampus."

"Dasar lelaki psikopat! Aaaw Taehyung." Rintihan kesakitan semakin terdengar jelas.

"Jung Yerin, kesayanganku yang sangat nakal." Jemari itu berjalan mengitari pipi tembam yang dibasahi oleh air mata.

Yerin meringis kecil, air matanya semakin deras saat merasakan goresan dipahanya. Dibawah sana, tangan Taehyung sedang asik mengukir nama laki-laki itu dipaha Yerin dengan cutter.

"Oh lihatlah, darahmu sangat manis." Jari telunjuk Taehyung mencolek darah yang berada dipaha Yerin kemudian menjilatnya, seolah darah itu adalah es krim yang meleleh.

"Kau bajingan! Dasar laki-laki psikopat, kau benar-benar gila!" teriak Yerin.

"Ouh, jadi kau ingin dicambuk? Kenapa kau tidak mengatakannya sedari tadi sayang."

Taehyung bangkit, ia berjalan dan mendekati lemari. Membuka benda persegi panjang itu lalu mengambil sesuatu didalamnya, sebuah cambuk yang ukurannya tidak main-main.

"Bagian mana?"

Yerin menggelengkan kepalanya brutal. "Lepaskan aku Taehyung ... Lepaskan aku Hiks ...."

"Ah kau brisik, apa perlu kugunting mulutmu itu?" Taehyung memiringkan kepalanya dengan jari telunjuk yang diketukan didagu, berpose seolah-olah sedang berpikir.

Yerin menutup mulutnya, ia bergerak mundur ketika Taehyung berjalan mendekatinya dengan cambuk dan gunting yang baru saja lelaki itu ambil dari atas laci.

"Jangan Taehyung, jangan, kumohon. Jangan lakukan itu."

Taehyung kembali berjongkok didepan Yerin, cambuknya ia letakkan dilantai lalu tangannya menarik dagu milik perempuan itu dengan gunting yang ia mainkan tepat diwajah Yerin.

"Inilah akibatnya jika kau berisik."




Kres ... Kres ...




Yerin membuka matanya saat tak merasakan apapun pada bagian mulutnya, yang ia dapatkan malah helain rambut hitam yang berjatuhan.

Itu rambutnya? Benar, Taehyung memotong rambutnya yang panjang itu.

"Ouh sayang, kau terlihat semakin cantik dengan potongan rambutku ini. Aku yakin lelaki manapun tak akan mendekatimu lagi." Napas hangat Taehyung menerpa lehernya.

"Taehyung henti– aww Taehyung sakit." Tubuh Yerin bergetar hebat, ia yakin sekali jika telinganya sekarang sudah mengeluarkan darah sekarang.

"Oh maaf sayang, aku tak sengaja menggunting telingamu." Lidah Taehyung mendekat, menjilati tetesan darah yang mengalir dari telinga Yerin.

"Kumohon Taehyung, sakit ...."

"Hatiku lebih sakit melihatmu dengan yang lain, kau itu milikku Yerin. Hanya milikku, you are mine!"

Tidak ada pilihan lain selain Yerin menganggukan kepalanya. "Im yours Taehyung, kumohon ... Kumohon hentikan Hiks."

"Lima cambukan lalu selesai, sekarang buka pakaianmu dan berdiri."

Dengan tubuh yang bergetar hebat, Yerin membuka pakaiannya dengan pelan. Kini yang tersisa ditubuhnya hanyalah bra dan celana dalam.

"Berdiri!" perintah Taehyung.

Yerin mengangguk, tubuhnya bergerak untuk berdiri secara perlahan. Mulutnya mengeluarkan ringisan saat ukiran yang dibuat Taehyung dipahanya kembali terasa sakit dengan darah yang mengalir dari sana.

"Su–sudah," ucap Yerin.

Taehyung tersenyum miring sesaat sebelum mengambil cambuknya yang tergeletak dilantai. Ia mendekati Yerin dan menarik gadis itu agar berdiri ditengah-tengah ruangan ini.

"Hitung." Yerin mengangguk.


Ctas!


Satu cambukan mengenai perut Yerin yang sudah terdapat luka jahit.

"Sa–satu ahh."




Ctas!




Satu cambukan mengenai paha Yerin yang masih terdapat luka.

"Shh Du–dua Hiks ...."



Ctas!




Satu cambukan lagi mengenai punggung putih Yerin.

"T–ti–ga ashh Hiks."




Ctas!




Satu cambukan mengenai kedua tangan Yerin yang bergetar hebat.

"Ahh Em–pat."





Ctas!




Satu cambukan terakhir tepat mengenai wajah Yerin.

"Ashh li—"


Brak!

Yerin sudah terlebih dulu jatuh pingsan dipelukan Taehyung.

Lelaki itu terkekeh, tangannya menyibak rambut Yerin yang menutupi wajah gadis itu. Hingga wajah penuh darah akibat cambukan itu terpampang dengan jelas.

"Kau terlihat semakin cantik sayang." Taehyung menggendong Yerin ala bridal style dan membawanya ke kasur yang terletak dipojok ruangan.

"Mine, mine, mine. Kau hanya milikku, hanya untukku, selamanya!"
















Fin

Req by kimtett27

Sepertinya ini kurang ngeri T_T
Tapi jujur aja, aing buatnya merinding sendiri. Gak kuat ngebayanginnya woy.

Betewe mungkin aku tidak dabel update seperti kemaren-kemaren


Taerin Diary'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang