Bad Couple

1K 137 29
                                    

       Batang itu dimasukkan kedalam mulut, dihirup asapnya sebanyak mungkin sebelum pada akhirnya dihembuskan dengan bau rokok yang sangat menyengat. Bibir yang menghitam bahkan sudah cukup untuk membuktikan seberapa akutnya ia terhadap rokok.

"Taehyung, sudah berapa batang untuk hari ini?" tanyanya lembut sembari mengusap sensual lengan sang empu.

"Baru tiga dengan yang ini," balasnya lalu mengecup singkat bibir sang gadis.

"Taehyung, Yerin," teriakan dari ambang pintu itu berhasil menarik atensi mereka berdua.

"Cih, dasar pengganggu," cibir Taehyung.

"Gue cuma mau bilang kalo si Mino, anak sekolah sebelah ngajak balapan nanti malem jam delapan," ujarnya sebelum ia pergi dengan wajah masam.

"Mino? Masih ada urusan sama dia?" tanya Yerin.

Yang ditanya menganggukan kepala. "Tau sendiri, si pengecut yang gak mau ngaku kalah."

"Hmm, malam ini aku mau transaksi."
Taehyung mengerutkan kening. "Sama siapa?"

Yerin menghendikkan kedua bahunya. "Mungkin dengan Eunha atau Sinbi, entahlah aku lelah. Banyak sekali pesanan, sampai aku bingung ingin bertransaksi dengan siapa dulu."

Taehyung tersenyum, tangannya bergerak untuk mengusap pipi Yerin. "Hati-hati saat bertransaksi, ada banyak manusia yang ingin menyingkirkanmu karena pelanggannya berpindah memesan narkoba pada dirimu."

"Pesonaku memang tidak bisa diremehkan."

Sebenarnya siapa mereka? Mengapa membicarakan tentang balapan dan transaksi? Jawabannya mudah, mereka berdua adalah salah satu anggota gangster yang sangat kuat dikota ini. Membuat onar, berkelahi, balapan, meretas web perusahaan, tranksaksi obat terlalang, bahkan penyelundupan senjata sudah menjadi makanan sehari-hari bagi mereka.

Apa polisi tidak menangkapnya? Tentu saja tidak, mereka terlaku kuat untuk terjerat dibalik jerusi besi. Beberapa kali polisi selalu mengejarnya, tetapi hasilnya selalu gagal dan gagal.

•••••

   Matahari sudah tergantikan oleh bulan, malam hari biasanya sunyi dan tenang. Namun dua hal itu tak berlaku dijalan raya yang sepi ini, karena suasana disana sangat berisik.

"Apa yang lo mau kalo menang?" Taehyung menatap malas lawan mainnya itu, siapa lagi jika bukan Mino.

Mino tersenyum miring, matanya melirik gadis cantik dan seksi yang berdiri disamping Taehyung. "Cewek lo, kayaknya cocok buat angetin ranjang gue malam ini."

"Bangsat!" Tangan Taehyung hendak melayang untuk membogem Mino namun sudah ditahan dulu oleh Yerin.

"Udah Taehyung, jangan dengerin kata Mino. Dia sengaja buat kamu emosi supaya kamu gak fokus sama balapan ini." Yerin mengusap punggung sang kekasih.

Taehyung menganggukan kepalanya. "Aku pasti menang."

"Gimana, lo setuju?" Mino kembali bersuara.

Taehyung tersenyum miring. "Siapa takut?"

Mino menganggukan kepalanya dengan remeh, kakinya melangkah mendekati Taehyung. Tangan sebelah kiri menyentuh pundak musuhnya itu sedangkan sebelah kanan sibuk mengambil sesuatu dari saku celananya.

"Bangsat! Lo penipu," teriak Taehyung saat Mino menodongkan senjata tajam dilehernya.

Mino terkekeh. "Seorang pemain gak bakal menang kalo gak pake cara kotor, selamat lo masuk perangkap gue."

Sedetik kemudian beberapa orang muncul dengan berbagai senjata tajam ditangannya, berdiri dibelakang Mino.

"Well, udah gue duga." Yerin tersenyum miring, tangannya ia angkat ke udara lalu ditepukkan beberapa kali hingga kemudian seseorang berpakain serba hitam datang dengan menodongkan pistol.

"Yerin ... Kamu?" Sempat mematung sebelum akhirnya Taehyung tersenyum penuh arti.

"Jangan remehkan seorang Jung Yerin," jawabnya sembari memasang kuda-kuda. Yerin ahli dalam bidang bela diri omong-omong.


Bugh!


Tanpa persiapan apa-apa, tiba-tiba Yerin menendang perut Mino yang sedari tadi mematung melihatnya.

"Mampus!" ejek Yerin dan sesaat kemudian ada sebuah celurit dihadapan wajahnya.

"Bangsat! Jangan berani-berani lo nyentuh pacar gue." Taehyung mendekat, menyentuh pundak sang pelaku. Lalu sedetik kemudian Taehyung meringis karena dihadiahi tendangan.


Dor!


Pelaku itu tumbang tepat dihadapan Yerin yang memasang wajah remeh.

"Serang!" teriak Taehyung dan Mino bebarengan.

Sedetik kemudian suara tembakan dan erangan kesakitan terdengar jelas dari tempat itu.

"See? Lo masih berani ngelawan gue?" Taehyung tersenyum miring, matanya melirik orang-orang yang berjatuhan akibat timah panas dari pistol milik anak buahnya.

"Bangsat! Gue gak bakal nyerah," balas Mino.

"Yakin?" Taehyung tersenyum miring, tangannya tiba-tiba sudah menodongkan pistol tepat dikepala Mino.

"Gue gak bakal mati segam—"


Dor!


"Kelamaan!" ucap Yerin setelah dengan gampangnya menembak Mino tepat dibagian jantung.

Taehyung mendengus, sedikit kecewa karena musuhnya itu tidak musnah ditangannya. "Yerin ... Okey, terimakasih sayang. Ingin hadiah apa?"

Yerin tersenyum, bibirnya mengerucut. "Cium."

Sesaat kemudian mereka berciuman dengan panas, tanpa memperdulikan keadaan sekitar.













Fin

Req by xfor_ya

Semoga memuaskan hehe

Buat req yang lain, menyusul secepatnya kok yaaw



Taerin Diary'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang