Daddy

1.8K 206 52
                                    

   Rambutnya beruraian kesana- kemari, mengikuti arah mata angin yang mengacaknya. Matanya fokus, menatapi balita yang kini sedang berlarian memutari batu besar yang terletak ditengah-tengah taman.

"Aria, kemari sayang." suaranya lembut, namun berhasil menarik atensi balita yang tadinya sibuk berlarian itu.

"Mama, batu." Jari telunjuk mungilnya mencoba untuk menunjuk batu besar yang anteng ditempatnya.

Yang dipanggil Mama tersenyum, tangannya bergerak untuk mengangkat dan meletakkan sang anak dipangkuannya. "Batunya mengapa?"

"Natal, Ayia mengajaknya belbicala tapi tidat dibayas," adunya sembari meletakkan kedua tangannya dipinggang.

Yerin, sang Ibu tertawa gemas melihat kelakuan putri semata wayangnya. "Kalo begitu jangan ditemani jika nakal, berteman dengan Mama saja yang tidak nakal."

Aria mendengus kesal, terlihat tak setuju dengan perkataan sang ibunda. "Mama juga natal, suka buat ayia sebal."

"Lalu siapa yang tidak nakal?" tanya Yerin.

Aria mendongakkan kepalanya dengan jari telunjuk yang diketukan didagu. "Hmm ciapa yaa... Oh Daddy Tae."

"Uncle sayang, bukan Daddy," koreksi Yerin.

Aria menggelengkan kepalanya. "Daddy lebih bagus dayipada Uncle."

Yerin mengecup pipi chubby putrinya. "Sok tau kamu, belajar dari mana?"

"Dar—Daddy Tae!"

Memberontak kecil, hingga si mungil berhasil turun dari pangkuan Yerin dan berlari menghampiri laki-laki dengan sebuah boneka besar dipelukannya.

"Hai Aria, bagaimana kabar Mamamu?" laki-laki itu mengusap gemas rambut hitam milik Aria.

"Baik, ceperti Ayia! Daddy bonekanya untuk Ayia ya?"

"Aria, dimana sopan santunmu sayang," tegur Yerin yang kini sudah berdiri tepat dibelakang putrinya.

"Tidak apa-apa, memang benar kok untuk Aria," balas si lelaki.

Yerin memutar bola matanya malas. "Jangan terlalu memanjakkan Aria, aku tidak ingin ia menjadi gadis manja."

"Tidak apa, sesekali. Untuk apa punya banyak uang jika anaknya tidak merasakan," balas Taehyung.

"Tapi tidak seperti ini caranya. Kemarin kau baru saja memberikannya boneka barbie, tadi pagi kau membawakan susu kotak banyak sekali dan sekarang boneka berukuran besar."

Taehyung meringis kecil. "Tidak apa-apa uang melayang, yang penting hati Ibunya tidak melayang jauh."

"Mama, muka mamah cenapa meyah?" Mata bulat itu memandang polos ke arah sang Ibu.

Yerin menyentuh pipinya. "Ahh tidak apa-apa, Mama hanya kedinginan. Huh, taman ini dingin sekali."

"Sini mendekat, peluk saya. Biar dinginnya hilang."
























Fin


Moon maap itu kalo bahasa cedalnya aneh awokwok

Betewe, buat req kemarin aku tampung dulu yaa hehe


Taerin Diary'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang