Family : Puasa Hari Pertama

919 138 13
                                    

"Anna!" Yerin berteriak, memanggil putrinya yang masih setia memejamkan mata.

Sungguh demi Tuhan, ia kesal sekali dengan anak menyebalkan ini. Berkata akan berpuasa tetapi ketika dibangunkan untuk melakukan sahur sulitnya minta ampun. Benar-benar seperti Ayahnya yang sulit sekali dibangunkan, tetapi untung saja Taehyung tak menyebalkan seperti Anna.

"Dia belum bangun juga?" Itu Taehyung, yang tiba-tiba saja datang. Mungkin karena sudah terlalu lama menunggu.

"Seperti yang kau lihat, anakmu masih betah mengarungi dunia mimpinya." Tunjuk Yerin pada Anna yang masih setia terlelap.

Taehyung tersenyum tipis, ia duduk dipinggiran kasur lalu mengusap rambut anaknya dengan lembut. "Hei Sayang ... bangun, katanya ingin belajar berpuasa sehari penuh. Ayo kita sahur, waktu imshak sudah semakin dekat."

Entah ikatan yang terlalu kuat antara Taehyung dan anaknya atau apa, Anna mengerjapkan mata dengan pelan.

"Anak tidak tau diri, dibangunkan denganku tidak mau. Tetapi dengan ayahmu langsung saja bangun, astaga sia-sia aku berteriak." Yerin mengibaskan rambutnya dengan kesal.

"Ahh Mommy berisik," ucap Anna setelah ia mengucek matanya.

"Aish aku sebal denganmu, benar-benar menyebalkan." Yerin menghentakkan kakinya kesal.

Benar-benar luar biasa, pasangan ibu dan anak yang berbeda. Menyalurkan rasa kasih sayangnya dengan cara yang unik dan mungkin akan selalu dikenang oleh keduanya dihari tua nanti.

"Sudah, Anna masuk ke kamar mandi. Sikat gigi dan basuh mukamu, Mom dan Dad menunggu di ruang makan." Taehyung bangkit, ia hendak membawa Yerin keluar tetapi langsung ditolak oleh ibu beranak satu itu.

"Tidak, aku akan mengurusnya. Dia bisa saja tertidur lagi jika ditinggal."

Taehyung menganggukan kepalanya. "Oh baiklah, jangan terlalu lama. Nanti kita bisa telat sahur."

Yerin mengacungkan jempol sebagai jawaban, lalu Taehyung pergi meninggalkan mereka berdua didalam kamar.

"Nah anak nakal, saatnya untuk masuk ke kamar mandi." Mendekat pada anaknya, lalu menggendong tubuh mungil Anna.

"Mommy basuhkan mukaku," pinta Anna dengan wajah yang masih belum sepenuhnya sadar.

"Kau ini sudah delapan tahun tetapi masih manja." Yerin mengambil sedikit air hangat lalu dibasuhkan pada wajah putri cantiknya itu, kemudian mengelapnya dengan handuk kecil. "Sudah selesai, kau terlihat lebih baik sekarang."

"Terimakasih, aku tidak menyayangi Mommy."

Yerin meremat handuk ditangannya sembari berucap, "Aish anak itu ... benar-benar."

•••

"Daddy, kapan buka? Aku sudah tidak kuat huuu," keluh Anna sembari mengusap perutnya.

Taehyung tersenyum, membuka mukenah sang anak dengan pelan lalu dilipat dan diletakkan didalam rak. Mereka berdua baru saja selesai sholat ashar dan tadarus omong-omong.

"Hanya tinggal beberapa jam lagi okey? Jangan mengeluh." Mengusap pelan rambut sang anak.

"Anna kuat! Anna pasti bisa, tidak seperti Mommy."

"Hei anak nakal, apa yang baru saja kau katakan?" Entah datang dari mana, tiba-tiba Yerin muncul dengan wajah garangnya.

Anna terkekeh kecil hingga matanya menyipit, persis seperti ibunya. "Mommy cantik sekali seperti ibu peri—uhh apa itu? Mommy membawa makanan, uhh tidak puasa yaa?"

Anna menatap Yerin curiga, hingga membuat wanita dewasa itu mendengus malas. "Ini untuk buka puasa nanti, hei pandanganmu itu!"

"Anna, jangan pandangi piring itu terus. Makanannya tidak akan berpindah dalam perutmu." Tangan Taehyung menarik dagu Anna yang terus menatap kue cokelat yang dipegang Yerin.

"Jika aku batal, salahkan saja mommy. "

"Hei, enak saja jika berbicara." Yerin memutar bola matanya malas.

"Anna, lain kali jaga ucapanmu. Selama ini Daddy diam bukan berarti menyukai perlakuanmu yang tidak sopan itu, Daddy bisa saja menghukummu jika sudah kelewat batas."

Yerin tersenyum senang, meledek Anna yang sekarang menunduk sembari memilin bajunya. Setelah sekian lama, akhirnya Taehyung bersikap tegas pada anak bandelnya itu.

"Dengarkan kata Daddymu, bila perlu kau hapalkan agar mengingatnya terus menerus."

"Yerin," mohon Taehyung.

"Maafkan aku sayang, aku mencintaimu setulus hatiku."


•••

    Waktu berbuka hanya tinggal menunggu beberapa menit saja, tetapi Anna sudah stay dimeja makan dengan mata yang terus memandangi makanan lezat hasil masakan sang ibu.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Yerin yang baru saja datang itu langsung memandang selidik anaknya.

"Tidak hanya ... hanya melihat saja, siapa tau ada sesuatu." Anna menggaruk rambutnya yang tak gatal, mencurigakan sekali.

"Sudah, jangan suudzon. Itu tidak baik, apalagi dibulan yang penuh berkah ini," timpal Taehyung.

"Anakmu itu sulit dipercaya, tidak ada yang tau jika dia itu sudah menelan salah satu makanan," gerutu Yerin sembari menarik salah satu kursi lalu mendaratkan bokongnya disana.

"Anna tidak mungkin berbohong." Suara Taehyung berubah menjadi datar, tidak suka jika anaknya dituduh seperti itu.

Yerin menghela napas kecil, memandang suaminya lalu tersenyum manis. Salah satu cara agar Taehyung tak marah lagi padanya.

"Baiklah-baiklah, kau menang."– Memutar bola matanya malas lalu duduk dikursi sebelah Yerin–"tapi Anna, kau tidak berbohong 'kan? Puasamu masih aman 'kan?"

Anna terdiam, ia memainkan jari-jari kecilnya. Memandang kedua orang tuanya secara bergantian lalu berkata, "aku tidak tau."

"Tidak tau? Anna ... jangan bilang jika."

"Aku tidak sengaja mencolek saus tomat itu dan memasukannya kedalam mulut ... hehe Dad, puasanya batal tidak?"

Anna berbicara terlalu santai, hingga tak menyadari jika salah satu diantara kedua orang tuanya sudah mengenggam sendok dengan erat sekali.

"Astaga Anna!"














Fin


Dari dulu pengin bgt buat kayak ginian huuu
Dan jadinya malah kayak gini, tapi tidak apa-apa.

Hoho gimana puasanya tadi? Gak kayak Anna 'kan?

Jangan lupa VoMent yaaa








Taerin Diary'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang