01

350 24 5
                                    

Ini bukan hal main - main, ini adalah hal penting yang menyangkut masa depan gue. Gimana enggak penting, gue bakalan jadi kepala rumah tangga, bakalan jadi suami yang harus menuntun istri gue, bakalan jadi ayah anak - anak gue kelak, punya tanggung jawab lebih besar lagi.

Maka dari itu, gue enggak mau nyia - nyiain kesempatan 1 minggu ini. Kesempatan dimana gue harus meyakinkan hati gue dan mengenal lebih dekat calon istri gue Naya Saina Sari.

Sebenernya awal ketemu dia tuh gue udah suka sama dia, karena dia termasuk calon istri idaman yang gue dambakan. Cara dia ngomong itu lembut banget, senyumnya manis, tatapan matanya teduh banget, sholeha, pinter masak lagi, gimana gue enggak langsung klepek - klepek sama dia. Pasti kalian bertanya kok gue bisa tau dia itu sholeha sama pinter masak karena.......

Flahsback

Setelah makan - makan, keluarga gue sama keluarga Naya ngobrol - ngobrol biasa, mengungkit masa - masa papah gue sama papah Naya waktu masih ABG. Sampe pada akhirnya tante Hani mamanya Naya ngomong.

"Sana gih, kalian pergi kemana gitu biar lebih kenal lagi gitu," ujar Hani kepada Naya dan Jae.

"Iya tuh bener Han, sana gih Jae ajak Naya kemana ke gitu biar kalian lebih kenal," ucap Stevani kepada Jae.

"Iya gih sana," ucap Wijaya.

"Tau gih," ujar Aryo.

"Yaudah, ayo Nay kita pergi dari sini. Kita diusir tuh sama orang tua kita," ujar Jae kepada Naya.

"Bukan ngusir, tapi biar kalian lebih kenal aja gitu," ucap Aryo.

"Tapi, itu sama aja ngusir pake bahasa yang halus ya pah," ujar Jae. " Udah ayo Nay kita pergi," ujar nya lagi.

Jae dan Naya pun pergi dari restoran orang tua Naya, mereka berjalan menuju parkiran dimana mobil Jae terpakir. Lalu, mereka pergi dari restoran tersebut.

Di dalam mobil tidak ada yang bicara, baik Jae maupun Naya bingung mau mulai bicara apa. Karena mereka baru ketemu beberapa jam yang lalu. Hingga akhirnya Jae memutuskan untuk membuka suara.

"Nay," panggil Jae Naya yang dipanggil pun menengok.

"Kenapa?" tanya Naya.

"Emmm, kita mau kemana nih," ujar Jae

"Kan kamu yang ngajak aku pergi darisana, masa enggak tau mau bawa aku kemana sih," ucap Naya

"Kan tadi lo liat kita diusir secara halus Nay," ujar Jae setelah itu hening tidak ada yang berbicara. Hingga azan magrib berkumandang.

"Jae," panggil Naya.

"Hmm," jawab Jae tanpa menoleh ke arah Naya.

"Mampir ke masjid atau mushola disekitar sini dulu yuk sholat dulu," ujar Naya membuat Jae menengok kearah Naya sambil tersenyum. Untuk pertama kalinya dia pergi bersama cewek yang mengajaknya sholat setelah mendengar azan, biasanya Jae lah yang selalu mengajak cewek yanh diajak sholat terlebih dahulu.

"Iya, coba lo liat - liat ada masjid atau mushola enggak disekitar sini. Nanti kita berenti dulu disana," ucap Jae.

"Itu tuh, didepan sana ada tuh Jae," ucap Naya sambil menunjuk kedepan. Jae pun mengarahkan mobil nya kesana.

Mereka langsung masuk dan mengambil whudu lalu menunaikan kewajiban orang muslim.

Jae, telah selesai iya menunggu Naya di mobilnya hingga Naya selesai dan menghampirinya.

Family JayaeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang