04

239 23 2
                                    

"Ini rumahnya mbak?" tanya Hani kepada Stevani.

"Iya," jawab Stevani.

"Ayo langsung masuk aja, itu ada mobilnya Jae," ucap Aryo.

Tok tok tok

"Jae," teriak Aryo namun tak ada jawaban.

"Jae," teriak Aryo lagi.

"Coba buka aja pah, mungkin ngggak dikuncin," ucap  Stevani  dan benar teryata pintu rumahnya tak dikunci.

"Sepi mbak, mungkin Jae lagi cari sarapan diluar," ujar Hani saat masuk kedalam rumah Jae.

"Nggak deh kayaknya Han, coba cek ke kamar aja ayo," ucap Stevani lalu berjalan menuju kamar Jae dan diikuti oleh Aryo, Wijaya, dan Hani.

Stevani kaget saat membuka pintu kamar anaknya bukan hanya Stevani namun semuanya pun sama. Pasalnya orang yang lagi dicari, lagi ada di dalam tidur bersama saling berpeluk dengan nyamannya.

"JAE, NAYA," teriak ke empat orang tersebut membuat Jae dan Naya yang sedang nyamannya tidur berpelukan kaget dan langsung duduk.

"Mamah Papah," ucap Jae dan Naya yang kaget pula.

"Apa - apaan ini kalian, tidur berdua dikamar mana dirumah berduaan doang," sarkas Aryo.

"Papah tunggu dibawah," ucap Aryo lalu berlalu dari kamar anaknya dan diikuti oleh Stevani, Hani, dan Wijaya.

Naya dan Jae masih shock atas kedatangan kedua orang tuanya. Mana mereka kepergok lagi bobo bersama lagi.

"Ini gimana Jae," ucap Naya panik.

"Nggak papa, nggak usah panik. Nanti kita jelasin," ujar Jae. "Yaudah, kita ke bawah aja," lanjutnya.

Di ruang keluarga Aryo, Wijaya, Hani, dan Stevani sudah duduk sambil menatap tersangka siapa lagi kalo bukan Jae dan Naya.

"Papah nggak mau tau ya Jae, 3 hari lagi kamu harus nikahin Naya," ucap Aryo to the point dan membuat Jae dan Naya kaget.

"Pah, Jae bisa jelasin dulu. Jangan asal nikah gini dong. Apalagi cuma dikasih waktu 3 hari," bela Jae

"Papah nggak mau dengerin menjelasan  kamu sama Naya. Karena ini itu aib Jae, kamu bisa - bisanya bawa Naya kesini dan tidur berdua dikamar," ucap Aryo "Mungkin kalo kamu cuma bawa Naya kesini aja papa nggak masalah. Lah,ini kamu tidur loh berdua sama dia dikamar lagi," lanjutnya.

"Tapi pah, 3 hari itu nggak cukup buat nyiapin pernikahan," ucap Jae.

"Kamu tenang aja Jae, saya dan papah kamu yang bakalan nyiapin semuanya. Kamu sama Naya tinggal nerima beresnya pokoknya nanti udah hari ijab kobul aja," ujar Wijaya.

"Pah," lirik Naya menahan tangisnya. "Naya bisa jelasin pah," ucap nya.

"Papah, nggak mau denger ya Nay, lagian kalian yang mulai kalian juga yang menerima tanggungannya," ujar Wijaya.

"Kalian nggak ada yang namanya acara tunangan, langsung nikah," ucap Aryo

"Udah, sana kalian bersih - bersih dulu. Nanti sarapan, mamah sama Hani mau masak," ucap Stevani.

Tinggal lah Jae dan Naya diruang keluarga, Aryo dan Wijaya pergi untuk mempersiapkan pernikahan anaknya, Stevani dan Hani pergi kedapur untuk membuat sarapan untuk anaknya.

"Nay," panggil Jae, Naya hanya diam dia masih menangis.

"Are you okey?" tanya Jae tak ada jawaban dari Naya hanya terdengar isak tangisnya saja, Jae pun memberanikan diri untuk memeluk Naya dan mengusap punggung Naya agar tenang.

Family JayaeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang