"Hyung" panggil Jung Kook
"Hm" respon Hoseok, dirinya sibuk dengan stik ps yang ia mainkan bersama Jung Kook
"Aku akan lulus tahun depan" ucapnya santai sambil menggerakkan stiknya, jarinya begitu terambil menggerakkan benda itu untuk menggiring bola yang sedang ia mainkan di game ps ini. Hoseok menaikkan alisnya sebelah, belum mengerti lalu melirik Jung Kook meminta penjelasan dan kembali lagi fokus dengas game ps nya "Rangking 1 sampai 5 di kelasku masuk kelas excel, kelas unggulan yang bisa membuat kita lulus lebih cepat setahun dari yang lainnya" jelas Jung Kook
Dalam diam Hoseok tersenyum bangga mengetahui adiknya yang luar biasa pandai ini
"Lalu ingin melanjutkan dimana?" tanya Hoseok
"Bekerja di perusahaan kita" jawab Jung Kook enteng, membuat Hoseok mem-pause game ps mereka lalu menoleh melihat Jung Kook yang akan protes karena hyung nya dengan seenak jidatnya sendiri mem-pause game yang mereka mainkan "Hyung kenapa di pause?! Aku hampri gol tadi" protes Jung Kook sangat tidak terima
"Umurmu kurang Kook" jawab Hoseok
"Lalu bagaimana?" khawatir Jung Kook, benar juga apa yang di katakan hyung nya. Apalagi perusahaan miliknya itu tidak mungkin mempekerjakan anak di bawah umur kan? Sekalipun Jung Kook akan menjadi penerusnya namun sekali peraturan tetap peraturan. Keluarganya menjunjung tinggi untuk menaati peraturan
"Ambilah kuliah setahun lalu kau baru bisa bekerja" saran Hoseok, memang ada kuliah satu tahun?
"Aku muak dengan angka dan tulisan hyung" ucap Jung Kook "Hyung aku minta sesuatu, boleh?"
"Apa? Jangan aneh aneh Kook" was was Hoseok
"Buatkan aku coffe shop hyung, aku yang akan mengelolanya. Itung itung menunggu umurku untuk cukup bekerja di perusahaanmu"
Lagi lagi Hoseok tersenyum bangga, mengangguk mengiyakan permintaan Jung Kook yang tidak aneh itu. Dirinya percaya dengan adiknya
"Selamat ya bocah nakal" ucap Hoseok sambil mengusak rambut gondrong Jung Kook
