Masih dengan kekesalannya, Sakura mendengus keras dan menyentak tangan Sasuke kasar yang melingkar diperutnya. Ketika ia hendak bangun, tangan Sasuke kembali menariknya dan memeluk perutnya. Membuat Sakura meremang karena hembusan napas Sasuke di tengkuknya.
"Lepas. Aku ingin ke kamar mandi." Sakura kembali mendengus saat ucapannya diabaikan suaminya. Ayolah, ia hanya ingin ke kamar mandi sebelum tidur. Sakura tak tahan ingin buang air kecil.
"Sasuke-kun?"
"Berisik, Sakura. Aku mau tidur."
Dan mengeratkan tubuhnya pada Sakura. Rengekan Sakura yang terdengar menggemaskan membuat Sasuke tak tahan ingin menyentuhnya. Tapi ia masih sadar, mengingat usia kehamilan Sakura masih muda dan rentan. Sakura yang sedang hamil benar-benar membuatnya candu.
"Aku mau ke kamar mandi!"
"Aku mau tidur."
"Aku tidak menyuruhmu untuk mengantarku, aku bisa sendiri. Lepaskan tanganmu." Sambil berusaha melepaskan tangan Sasuke.
Sifat Sakura yang keras kepala dan tak mau mengalah juga membuatnya rindu. Sasuke suka Sakura yang seperti ini, terlihat galak namun perhatian. "Aku tidak bisa tidur jika tidak memelukmu, Sakura."
"Kenapa sekarang kau menjadi manja?" Sakura berbalik, menatap Sasuke tajam yang sedang memejamkan mata. "Sasuke-kun, hanya sebentar. Aku sudah tidak tahan ingin buang air kecil."
"Cium aku dulu."
Sakura mengernyit tak suka. "Aku tidak mau. Apa-apaan itu."
"Kalau tidak mau tidak akan aku lepaskan."
Sakura melotot saat Sasuke semakin memeluknya erat. Ah, suaminya ini. Sekarang bahkan ia sudah seperti guling yang dipeluk Sasuke. Tangannya mencubit perut Sasuke, membuat pria itu mengaduh kesakitan dan melepaskan pelukannya.
Dengan cepat Sakura berusaha bangun. Namun, kakinya yang masih terapit kaki Sasuke membuatnya hampir saja terjerembat ke lantai jika saja Sasuke tidak segera menariknya. Sakura terkejut luar biasa dipelukan Sasuke, jantungnya berdetak dengan sangat keras karena memikirkan kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya.
"Sakura, kau tidak apa-apa? Maafkan aku." Sasuke rasa ia hampir saja mati jika tak bisa menyelamatkan Sakura dan calon anak mereka. Ini salahnya jika sampai itu terjadi. "Sakura, jawab aku."
Tangan besar Sasuke yang mengusap pipinya menyadarkannya. Sakura tersenyum, bangun dari pelukan Sasuke dan duduk. Wajah pria itu terlihat cemas namun lucu. "Aku baik-baik saja." Kemudian mencium bibir Sasuke secepat kilat dan beranjak. "Terima kasih, Sasuke-kun."
Sasuke masih diam membeku, terlebih ketika Sakura sudah masuk ke dalam kamar mandi. Ia seperti tersengat listrik. Pipinya memanas, tiba-tiba ia tersenyum sambil mengusap wajahnya. Sakura dan tingkahnya brnar-benar menggemaskan.
.
.
.
.
Sakura tersenyum lega ketika keluar dari kamar mandi. Tapi lima detik kemudian ia dibuat heran karena tak melihat Sasuke di atas ranjang. Kemana pria itu pergi? Apa mencari makan seperti biasa? Dengan malas Sakura keluar pergi ke dapur.
"Sasuke-kun?"
Karena dibuat terkejut dengan panggilan Sakura, Sasuke hampir saja menjatuhkan panci yang ia pegang. Ia menatap Sakura yang berjalan menghampiri. "Ada apa? Kau lapar?"
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu! Kau lapar lagi? Ingin buat apa?"
Sasuke mengacak rambutnya sendiri dengan asal. Sedikit malu karena terpergok Sakura ingin makan. Sasuke tidak pernah seperti ini sebelumnya, mungkin efek kehamilan Sakura. "Hanya ramen instan. Jika kau mengantuk tidur saja duluan, nanti aku menyusul."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuke's Baby ✔
Fanfiction[COMPLETED] Warning: Penulisan masih berantakan dan tidak masuk akal. Jangan mendekat jika tak suka. Naruto © Masashi Kishimoto ━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Tiba-tiba saja ia menemukan seorang bayi berambut ungu yang tertidur di dalam box depan apartemennya...