Tidak ada yang spesial hari ini di kantor. Sakura mengerjakan tugas dari sang bos, membuat kopi supaya tidak mengantuk juga bosan, lalu menenangkan si kecil Sarada yang menangis karena Sasuke tidak pandai mengurusnya.
Hari ini Sakura santai karena pekerjaannya sudah selesai lebih cepat. Ia bersandar di kursi kerjanya dan merenggangkan otot-ototnya yang sedikit kaku.
Ponsel Sakura yang berada di meja berdenting beberapa kali. Ia pun langsung membukanya.
Gaara : Hai
Basa-basi yang bagus seperti semalam. Sakura pun membalas sekenanya. Tak lama ponselnya kembali berdenting, matanya melebar saat membacanya.
Gaara : Ayo makan siang
Gaara : Aku yang traktir
Haruno Sakura tak pernah menyianyiakan kesempatan ini, makan gratis. Menurutnya kejadian ini langka, dan ia akan memanfaatkannya sebaik mungkin. Jarang-jarang juga seorang CEO macam Gaara mengajaknya.
"Hinata aku akan ke kantin untuk makan siang." Sakura pergi. Hinata hanya mengacungkan jempol karena ia sedang menelpon suaminya yang sedang melakukan dinas di luar kota.
Sakura berjalan tak sabar menuju kantin saat turun dari lift. Sesampainya ia menemukan Gaara yang sudah duduk di salah satu tempat duduk dan melambai ke arahnya.
Sakura berjalan tanpa melihat sekitar, sampai tiba-tiba sebuah kaki sengaja membuatnya tersandung. Beruntung orang tersebut segera menangkap Sakura dengan memeluk pinggangnya. Sakura syok luar biasa.
"Kalau jalan pakai mata, kau buta ya?" Sakura mendongak saat tahu siapa pelakunya.
"Apa masalahmu Sasuke-san. Kau pasti sengaja kan?" Tuduhnya. Sakura melepaskan tangan Sasuke yang masih melingkar di pinggangnya. Jujur ia malu, tapi dalam hati ia girang karena Sasuke seperti peduli dengannya. "Di mana Sarada?"
"Di ruanganku. Tidur."
Sakura ber-oh dan mengucapkan terima kasih, lalu kembali berjalan yang membuat Sasuke memicingkan matanya tak suka.
"Hai Gaara-kun." Sakura sudah duduk di hadapan Gaara yang tersenyum. "Menunggu lama?"
"Tidak. Kau mau pesan apa?"
"Hei Gaara-san." Sakura melongo saat Sasuke sudah duduk di sampingnya dan tersenyum. "Tumben kau datang ke kantorku. Ada sesuatu yang penting sampai kau datang kemari?"
"Ya, aku mengajak Sakura-chan makan siang. Dan dia menyetujuinya."
"Ah begitu. Boleh aku bergabung?"
"Tentu." Ucap Gaara. Nada bicaranya tadi sedikit ragu. Ya tapi mau bagaimana? Masa Gaara memberi tahu kalau dia sedang mendekati sekertarisnya cantiknya?
"Aku pesan sushi dengan jus jeruk saja." Sakura bersuara.
"Aku juga." Sakura menaikkan sebelah alisnya saat mendengar Sasuke dan Gaara bicara secara bersamaan. Sasuke dan Gaara saling melirik.
"Biar aku saja yang memesan." Gaara bangun dan pergi.
Setelah Gaara pergi Sasuke menatap tajam ke arah Sakura yang pura-pura sibuk dengan sepatunya. "Kenapa kau mau makan siang dengan Gaara?" Tidak ada embel-embel -san lagi sebagai penghormatan terhadap Gaara setelah dia tahu Gaara mendekati Sakura.
"Memangnya kenapa? Kau cemburu ya?"
"Kenapa kau terus berbicara kau cemburu kau cemburu sejak kemarin?"
"Karena kau cemburu." Jawabnya polos sekali lagi.
Sasuke menatap Sakura gemas, tangannya melayang di udara seperti ingin mencekik Sakura namun terhenti. "Dengar! Kau itu adalah calon istriku, dan semua penghuni kantor sudah tahu itu. Apa kata orang nanti jika melihatmu dengan Gaara berduaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuke's Baby ✔
Fanfic[COMPLETED] Warning: Penulisan masih berantakan dan tidak masuk akal. Jangan mendekat jika tak suka. Naruto © Masashi Kishimoto ━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Tiba-tiba saja ia menemukan seorang bayi berambut ungu yang tertidur di dalam box depan apartemennya...