Hai, Woo!
Ingat pertama kali ketika kita bertemu? Kamu menolongku karena tidak bisa turun dari pohon. Aku menangis karena takut jatuh, dan kamu datang lalu membantuku. Jika mengingatnya, aku masih malu. Betapa bodohnya aku, bisa naik ke pohon tapi tidak tahu caranya turun. Yang tak kupahami, mengapa kita bisa menjadi dekat bahkan bersahabat selama ini, hingga detik ini. Namun aku bersyukur memilikimu sebagai sahabatku.
Hingga aku menyadari perasaanku padamu tak lagi sebatas sahabat. Aku memiliki perasaan lebih padamu. Ya, aku tahu ini menjijikkan. Seorang laki-laki justru jatuh cinta pada sahabatnya sendiri yang juga laki-laki. Namun aku tak bisa menahan perasaanku. Aku jatuh cinta padamu, Woo.
Kamu pernah mendengar ungkapan "kamu bisa mengatur dengan siapa kamu akan menikah, tetapi kamu tidak bisa mengatur dengan siapa kamu akan jatuh cinta", Woo? Seperti itulah yang kurasakan. Rasa cinta itu tumbuh begitu saja dalam hatiku. Aku tak lagi memandangmu sebagai sahabatku, tetapi aku memandangmu sebagai orang yang aku cintai. Aku tahu perasaanku padamu adalah sebuah kesalahan, tetapi aku tidak bisa menampiknya.
Kemudian tumbuh pohon bunga marigold dalam dadaku. Awalnya hanya benih kecil, yang tumbuh semakin besar seiring dengan bertambahnya hari. Bunga yang tumbuh dari perasaan yang tak terbalaskan, tersiram oleh airmata kepedihan dan terpupuk oleh kekecewaan akan rasa yang bertepuk sebelah tangan. Bunga itu tumbuh lebat dalam dadaku. Setiap hari aku merasa tercekik saat ia berbunga.
Rasa itu semakin menyiksa kala kamu mengatakan jika kamu menyukai seorang mahasiswi dari jurusan Sastra Rusia. Cabang-cabang pohon bunga marigold itu melilit paru-paruku, membuatku tak dapat bernapas setiap malam karena rasa panas seperti terbakar dan tercekik. Namun aku menahannya. Aku ingin kamu bahagia, dan Saerom yang bisa melakukannya.
Woo...
Jangan pernah menyalahkan dirimu atas apa yang terjadi padaku. Sungguh, aku tidak pernah menyesalinya. Aku tidak pernah menyesal telah jatuh cinta padamu. Pada awalnya memang sulit, aku tersiksa hingga rasanya ingin mati, tetapi aku beusaha mengerti. Jadi jangan merasa bersalah, oke?
Woo...
Terima kasih untuk dua belas tahun yang telah kamu habiskan bersamaku. Aku menikmati setiap detiknya karena kamu ada didalamnya. Terima kasih telah mengajarkan padaku seperti apa rasanya jatuh cinta. Meski tak seindah bayanganku, tetapi aku tetap bahagia. Terima kasih karena kamu telah memberikan satu hari terbaik yang takkan pernah aku lupakan selamanya, juga terima kasih karena telah mencuri first kiss-ku. Aku tak benar-benar marah padamu saat itu, hanya saja aku malu. Terima kasih untuk semuanya, Woo.
Aku mencintaimu, Han Seungwoo
Dari yang mencintaimu dalam diam,
Seo Changbin
Terima kasih buat yang udah mengikuti short story ini. Aku seneng banyak yang appreciate sama work ku satu ini huhuhuhu :'))
Lafyuuuuuu :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Petals || Seo Changbin x Han Seungwoo
Hayran Kurgu"...Makin aku mencintaimu, makin banyak bunga yang tumbuh dan gugur dalam diriku..." Warn! BxB AU! Hanahaki Disease Crackpair