Aksa terus menyusuri lorong kerajaan dengan hari-hati, ia hampir kehilangan konsentrasinya karena dadanya semakin sesak. Sedari tadi Aksa tidak menemukan jalan keluar, semua pintu terlihat sama. Setiap ujung pintu dan belokan pasti ada penjaga. Belokan kali ini, Aksa tidak bisa bersembunyi, belokannya sempit dan cahayanya terang sekali.
"Hei bocah!" Seseorang memanggilnya dari belakang. Ketika Aksa menengok, ia sudah tidak sadarkan diri. Prajurit itu membawa Aksa ke ruangan Pangeran Sanca.
"Aksa!" Raja terkejut melihat Aksa dibopong dalam keadaan yang tidak berdaya.
"Kau apakan Aksa? Jangan macam-macam kalian!"
Pangeran Sanca menghampiri Aksa, sedangkan Raja tidak bisa berbuat apa-apa. Tangan dan kakinya diikat. Dia terus memberontak, di dalam hati Raja terus bersumpah jika mereka menyelakai Aksa.
"Hei Raja! Kau siap melihat anak ini mati?"
"Jika kau menginginkan nyawa untuk mengganti nyawa adikmu, aku siap"
"Hahaha! Hebat sekali kau! Aku mau kau mati menderita"
"Ya, terserah yang kau inginkan, yang penting jangan celakai anak itu. Dia sedang rindu dengan kedua orang tuanya"
"Jika aku melepaskan anak ini, apakah kau bisa menjamin manusia tidak mengusik kami?"
"Dia pandai menyimpan rahasia"
"Hahaha! Aku tidak sebodoh itu!"
Pangeran Sanca mengurung Aksa dalam kandang. Dia tidak bisa melepaskannya begitu saja. Raja kini tidak percaya dengan cerita ibundanya tentang kebaikan Pangeran Sanca, ia terus berfikir bagaimana bisa keluar dari sarang ular ini.
"Pangeran, bolehkah saya menemui adikmu?"
"Adikku sudah meninggal, untuk apa kau menemuinya!"
"Bolehkah saya melihat lukanya?" Raja yakin jasad adik Pangeran Sanca belum dikuburkan. Ini baru 2 hari setelah kejadian peperangan di air, biasanya mereka membutuhkan 3 hari untuk mengubur jasad karena adanya ritual panjang. Pangeran Sanca diam lalu melangkah mendekati Raja.
"Menurut cerita Ibundaku, bangsa kucing bisa menghidupkan mayat kembali?"
"Akan saya coba Pangeran"

KAMU SEDANG MEMBACA
Raja petir
General FictionAksa tidak menyangka akan berada dalam peristiwa mengejutkan ini. Berbicara dengan hewan adalah kebiasaannya, namun bagaimana jika hewan itu benar-benar bisa berbicara kepadanya? Aksa dibawa ke dunia hewan, pada situasi perpecahan bangsa ular dan ku...