Raja Petir

6 0 0
                                    

Langit mulai gelap, mendung mengepung kerajaan Ular. Para prajurit telah selesai menutup pintu kerajaan dengan batu besar. Suara petir menggelegar, kemudian turunlah hujan lebat. Raja memejamkan matanya, ia sedang berkonsentrasi penuh dengan mengatur nafasnya. Tangan Raja membentuk lingkaran kemudian kedua tangan bertemu di depan dada. Nafasnya terdengar berat, mulutnya merapal mantra.

"Duaaaar!" Suara petir pas di atap ruangan Raja, kemudian Raja mengangkat tangan kanannya. Cahaya putih menempel di ujung jari, berkilat-kitat seperti petir sedang hinggap di ujung jari Raja. Pangeran Sanca kaget melihat semua itu. Raja secepat kilat menarik petir menuju leher Kobra. Berlahan luka yang menganga itu mulai tertutup, Raja terengah-engah. Baru kali ini ia mencoba menghidupakan mayat. Kekuatan ini ia pelajari setahun yang lalu. Sebenarnya ia berniat menghiidupkan Ibunya, namun sampai detik ini mayat Ibunya belum ditemuinya. Sebenarnya ketika Raja menghidupkan mayat, sisa nyawanya berkurang 20 hari.

"aaahhh" Terdengar suara rintihan Kobra, Pangeran Sanca terbelalak. Air matanya jatuh melihat adiknya bangkit kembali. Ia hampir saja menerobos Raja untuk memeluk adiknya, namun kedua prajurit menahannya. Begitula perjanjiannya, Pangeran Sanca tidak diperbolehkan mendekat selama ritual berlangsung.

"Huweeek!" Raja muntah, energinya terkuras untuk mengendalikan petir.

"Raja, kau tak apa?" Tanya Pangeran, Raja hanya mengangguk lemah.

"Kanda.." Kobra mulai tersadar, matanya berlahan terbuka. Raja mempersilakan Pangeran untuk mendekati Kobra. Pangeran sangat senang sekali, dia memeluk erat adiknya. Sedangkan Raja duduk lemas bersandar dinding.

"Bisa kau ambilkan air gula?"Pinta Raja kepada salah satu prajurit, lalu Pangeran meminta prajurit segera mengambil air gula.

"Apa yang terjadi padaku kanda?"

"Kau pingsan karena kecelakaan ketika imigrasi" Pangeran Sanca tidak memberitahu kejadian sebenarnya kepada adiknya karena adiknya akan marah besar denga Raja jika ia mengetahuinya. Menurut Pangeran, Raja cukup bertanggung jawab dengan perbuatannya. Sekarang tinggal memikirkan anak manusia itu agar tidak memberitahu tentang Kerajaan Ular kepada manusia lain.

Raja petirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang