Raja tidak percaya Pangeran ular melakukan sihir pada Aska, sedangkan Aska terus menangis melihat ekor di tubuhnya. Malam ini mereka memutuskan untuk membuat kemah di tengah hutan dengan dedaunan yang ada.
"Sudah jangan menangis, nanti pasti hilang"
"Aku takut, aku nggak mau jadi ular"
"Nggak, nggak akan" Raja terus menenangkan Aksa, dia berubah menjadi manusia lagi agar bisa memeluk Aksa. Dalam hati Raja, ia terus mengumpati Pangeran Ular. Sekarang dia harus mencari tahu bagaimana melepaskan sihir itu.Setelah Aksa tertidur, Raja duduk bersila dan melakukan telepati dengan Pangeran ular, tapi dia tidak ditanggapi sekalipun. Raja sangat marah, ia menyakar-nyakar pohon dengan penuh emosi. Dia tidak mungkin meninggalkan Aska sendirian di tengah hutan. Esok pagi dating, Raja masih terlihat mencoba telepati dengan Pangeran ular. Ia mencobanya semalaman.
"Raja! " Raja kaget mendengar teriakan Aksa, bergegas ia masuk ke dalam kemah.
"Apa yang terjadi?"
"Ekorku hilang!" Raja langsung memeriksa ekor Aksa dan benar saja ekor itu menghilang. Aksa langsung memeluk Raja yang tiba-tiba berubah menjadi kucing. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan mencari orang tua Aksa. Selama perjalanan mereka menanyakan ke semua hewan dan manusia letak kerajaan terdekat. Hampir setengah hari mereka tidak mendapatkan petunjuk dan sampailah mereka di pasar rakyat. Tempat ini mungkin bisa memberi petunjuk.
"Kami adalah warga Kerajaan Bisma, kau bisa menemukan istana 10 kilometer lagi. Kau sendirian nak?"
"Tidak, saya bersama Raja" Aska memperlihatkan kucing dipelukannya.
"Apa kau mau naik ke dokarku?" Bapak itu menawarkan dengan ramah. Raja mengeong, tanda ia menerima tawaran Bapak itu. Bergegas mereka naik ke dokar bersama penumpang-penumpang lain. Perjalanan terasa lambat karena beban kuda terlalu berat dan harus berhenti setiap penumpang mengetuk kayu dokar dengan koin. Di pertengahan perjalan penumpang ibu-ibu berteriak.
" Ular!ular!" Semua penumpang ketakutan. Aksa heran semua penumpang melihatnya ketakutan, kemudian dia memeriksa tubuhnya dan ternyata ekornya muncul lagi. Aksa langsung lompat dari dokar, tanpa berpikir panjang ia berlari secepat mungkin dengan terus memeluk Raja.
"Siluman!siluman!"orang-orang yang melihat ekor Aksa terus meneriakinya. Aksa menangissejadi-jadinya, dia sangat takut. Kemudian Aksa beristirahat di tengah hutan,tidak senga dia menemukan bambu tajam di bawah pohon. Bambu itu biasa di
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja petir
General FictionAksa tidak menyangka akan berada dalam peristiwa mengejutkan ini. Berbicara dengan hewan adalah kebiasaannya, namun bagaimana jika hewan itu benar-benar bisa berbicara kepadanya? Aksa dibawa ke dunia hewan, pada situasi perpecahan bangsa ular dan ku...