Chapter 11

98 10 0
                                    

"Astaghfirullah gue lupa, kalau tangan sahabat gue juga terluka." Ujar Quri yang menampar jidatnya.

Mendengar hal itu dengan segera Syakira mengambil kotak P3K yang ada di kamarnya dan duduk di samping Fatih.

"Maafin gue ya tih..." ujar Quri merasa bersalah dan Fatih hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Lo- lo mau ngapain?" Heran Fatih saat Syakila mengambil tangannya dan membersihkan darah yang sudah mengering di telapak tangannya.

"Udah, biarkan Syakila mengobati luka kamu dulu tih." Ujar Raka yang buka suara.

"Tapi kak, auuu...." ujar Fatih yang terpotong karena lukanya tiba tiba terasa perih ketika di siram alkohol.

"Maaaff.... huhh....." ujar Syakila yang menghembus luka Fatih agar tidak terasa perih lagi. Dan Fatih hanya memperhatikan wajah Syakila saja, saat Syakila menghembus tangannya.

"Udah biar gue aja." Ujar Fatih yang tersadar.

"Udah kamu tenang aja." Ujar Syakila yang kembali melanjutkan mengobati luka Fatih.

"Kakak..." lirih Syakira yang sudah sadarkan diri dan semua orang pun menoleh ke arah Syakira.

"Alhamdulillah, kamu sudah sadar dek....." ujar Fatih yang mendekat kearah syakira.

"Umi, sama abi mana kak?" Lirih Syakir yang tidak melihat kehadiran Kasih dan Valentino di sana.

"Umi dan Abi belum pulang dek, mungkin sebentar lagi mereka bakalan pulang." Ujar Raka.

"Auuuwww...." ujar Syakira yang kini merasakan sakit di lengannya ketika akan berusaha untuk merubah posisi tidurnya menjadi duduk.

"Ya Allah dek, kamu jangan maksain tangan kamu dulu, sini kakak bantuin." Ujar Raka yang membantun Syakira untuk bangun.

"Kak, Fatih kenapa?" Tanya Syakira ketika melihat Syakila yang sedang melilit tangan Fatih dengan perban.

"Tangannya terluka tadi, saat menahan pisau yang ingin menusuk punggungmu." Ujar Raka yang membuat Syakira merasa bersalah atas semua ini.

"Tih..., maafin aku ya..." ujar Syakira dari tempat tidurnya.

"Udah, lo nggk usah ngerasa bersalah, Ra, Fatih nggk papa kok terluka asalkan di obati sama orang yang ia cintai." Kali ini bukan Raka atau Fatih yang menjawab, akan tetapi Qurilah yang menjawab. Dan ucapan Quri tersebut mendapatkan tawa dari semua orang kecuali Syakira, karena ia terlalu fokus dengan pembicaraan, karena ia sedang asik mengobati luka Fatih, sedangkan Fatih, langsung menjitak kepala Quri yang berada di sampingnya.

"Udahhh selasai. Lho kalian kenapa pada ketawa?" Bingung Syakila karena pasalnya Syakila sedari tadi tidak mendengarkan pembicaraan mereka.

"Nggk ada." Ujar Quri yang menghindari jitakan Fatih untuk kedua kalinya.

Tidak lama setelah itu Kasih dan Valentino pun pulang kerumah. Karena mendengar klakson mobil abinya, Syakila pun segera meletakkan kotak P3K yang sedari tadi masih di tanggannya dan setelah itu ia langsung turun kebawah untuk membukakan pintu untuk orang tuanya.

"Assalamu'alaikum...." ujar Kasih saat didepan pintu rumah dan tidak lama setelah itu Syakila pun muncul dari balik pintu.

"Wa'alaikumussalam umi abi." Ujar Syakila yang langsung menyalami tangan Kasih dan Valentino.

"Kakak kamu sudah pulang nak?" Tanya Kasih saat memasuki rumah.

"Sudah umi, kakak ada di atas sama Syakira, Fatih dan Quri." Ujar Syakila dengan menunduk, karena ia takut jika Kasih akan sedih setelah mengetahui atas apa yang telah terjadi pada Syakira.

Safari Luka (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang