Chapter 16

117 10 0
                                    

Di dalam wc, Syakila menangis sejadi jadinya, setelah mendengar kenyataan pahit tersebut, bahwa Fatih akan menikahi sepupunya dan itu dalam seminggu lagi.

"Hiksssss ....... Ya Allah tolonglah kuatkan hati hamba untuk menerimanya dan buatlah hati hamba menjadi ikhlas Ya Allah...." tangis Syakila.

Syakila terus sampai akhirnya ia terdiam ketika mendengar suara panggilan dari Kasih. Dengan segera Syakila mencuci muka dan setelah itu ia bercermin, untuk melihat apakah make yang dikenakannya menjadi luntur, dan untung sajalah make tersebut tidak mudah luntur, dan akhirnya Syakila merasa tenang. Setelah itu Syakila pun keluar kamar mandi dan menemui Kasih.

"Iya umi ada apa?" Tanya Syakila saat berada di hadapan Kasih.

"Tolongin umi ya nak, bawa Syakira turun kebawah, karena akadnya mau dimulai." Ujar Kasih dan diangguki oleh Syakila.

"Baiklah umi." Dan setelah itu Syakila pun langaung pergi ke kamar Syakira yang ada diatas, dan setelah itu membawa Syakira turun kebawah dan menuntun Syakira sampai di hadapan penghulu. Setelah itu Syakila pun duduk di samping Kasih dan Valentino.

"Sekarang Syakira juga sudah mau menikah, dan kamu kapan La?" Pertanyaan Raka tersebut berhasil membuat Syakila terkejut seketika.

"Mungkin belum waktunya kak, yang penting sekarang ini Syakila ingin fokus pada pekerjaan Syakila dulu kak, mi." Ujar Syakila menunduk.

"Tapi mau sampai kapan nak, umur kamu kan sudah 25 tahun, sudah pas untuk menikah seharusnya nak." Ujar Kasih yang ikut berbicara.

"Maaf kak, mi, Syakila masih belum menemukan orang yang tepat." Ujar Syakila yang mulai mendengarkan ucapan penghulu. Kasih hanya tersenyum saja melihat sifat anaknya ini yang sudah jauh berbeda dari Syakila yang tujuh tahun lalu.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan saudara Quri Alfasya Putra dengan putri saya Syakira Putri Alghazi, dengan mahar mas kawin sebesar 24 gram dan seperangkat alat shalat dibayar tunai." Ujar Valentino dengan lantangnya saat mengucapkan ijabnya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Syakira Putri Alghazi dengan mahar tersebut, di bayar tunai." Ujar Quri yang mengucapkan qabulnya.

"Gimana para saksi, sah?" Tanya bapak penghulu kepada semua orang.

"Sahh..." teriak semua orang.

"Alhamdulillah..." ujar seluruh orang. Dan akhirnya Quri dan Syakira telah sah menjadi istrinya Quri.

Dan setelah itu Syakira pun mencium punggung tangan Quri dan Quri pun mencium kening Syakila dengan penuh kehangatan. Dan setelah itu dilanjutkan oleh Quri dengan mendoakan hubungan mereka.

Selanjutnya mereka berdua pun saling tukar cincin.

"Selamat ya Ra," ujar Syakila yang memeluk Syakira dari belakang.

"Eh, iya La." Ujar Syakira yang menggenggam tangan Syakila yang memeluknya. Dan setelah itu Syakira dan Quri pun menanda tangani buku pernikahan mereka.

~*~

Kini Syakira dan Quri tengah bersanding diatas pelaminan, dengan menyambut para tamu undangan.

Sedangkan Syakila tengah mengambil gambar gambar sekeliling. Karena itulah hobi baru Syakila sekarang, di saat ada acara ia pasti akan selalu membawa kameranya dan terkadang, ia menggantungkan kameranya di lehernya.

"Ra, kamu nggk ikut foto keluarga nak." Tanya seorang wanita yang merupakan ibu dari Raina, adik dari ayahnya yang bernama Dinda.

"Eh tante, nggk tan, Syakila nanti aja ikutnya, Syakila masih harus ngambil foto foto dulu tan." Ujar Syakila yang berbohong, karena sebenarnya ia tidak ingin merasakan sakit hati lagi, disaat melihat Fatih dan Raina berdiri bersebelahan.

"Tapi nak, ini kan momen penting." Ujar Dinda mencoba membujuk Syakila.

"Iya tan Syakila tau, tapi Syakila lagi nggk bisa tan." Ujar Syakila memohon supaya ia tidak terus di paksa.

"Tante nggk nerima penolakan ya." Ujar Dinda yang menarik Syakila keatas pelaminan, dimana di atas sana sudah ada para keluarganya baik dari pihak ibunya maupun ayahnya, sudah berdiri dalam posisi mereka masing masing.

"Tapi tan...." ujar Syakila yang mencoba menghentikan Dinda, akan tetapi Dinda tidak menghiraukannya.

"Sayang, kamu kemana aja nak?" Tanya Kasih saat Syakila menaiki pelaminan dengan ditarik oleh Dinda.

"Dia tadi lagi ngambil gambar di pojok sana kak." Ujar Dinda yang memberitahu.

"Oh yasudahlah, sekarang kamu berdiri disamping Syakira ya nak." Ujar Kasih memberitahu dan dengan terpaksa Syakila menerimanya, akan tetapi sebelum itu Syakila memberikan kameranya pada salah satu pemotret agar memakai kameranya saja.

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Setelah sudah banyak gambar yang diambil fotografer, akhirnya Syakila pun meminta izin kepada semuanya untuk undur diri, dan dia pun akhirnya turun dari pelaminan, dengan dengan hati yang merasa sakit, ketika melihat Fatih dan Raina saling bergandengan, karena suruhan dari Dinda.

"Mas coba saya lihat." Ujar Syakila yang meminta kemeranya tadi.

"Oh iya mbak ini." Ujar fotografer itu memberikan kamera Syakila.

"Makasih ya mas." Ujar Syakila yang mengambil kameranya dan di balas dengan senyuman oleh fotografer tersebut.

"La...." panggil Syakira yang mengejar Syakila yang akan naik ke lantai atas, karena ia ingin mencek hasil potretannya dan ia juga ingin melihat notifikasi WA nya, soalnya ponselnya tadi tertinggal di kamarnya.

"Eh iya Ra, ada apa? Potretannya udah selesai?" Ujar Syakila yang menghadap kearah Syakira.

"Udah, tapi aku sama Quri berencana mau foto bareng sama Fatih, tapi aku ingin kamu juga ikut, mending kamu juga lagi ada disini kan." Ajak Syakira pada Syakila. Dan Syakila pun menimang nimang ajakan Syakira, karena ia merasa ragu dengan ajakan yang diberikan Syakira tersebut.

"Maaf Ra, aku nggk bisa ikutan, soalnya aku mau istirahat." Ujar Syakila yang mencoba menghindar, karena jujur ia tidak ingin melihat Fatih lagi, karena hal itu akan membuat ia sakit hati nantinya.

"Yahhhhh, La please....... yukkkkk...." ajak Syakira sambil menyatukan telapak tangannya di dadanya.

"Ra aku lelah Ra...." ujar Syakila yang berusaha menolaknya.

"Sebentar aja.....ya..." bujuk Syakira sekali lagi.

"Udah Ra, cukup." Bentak Syakila yang tidak bisa lagi menahan rasa sakit hatinya.

"La? Kamu bentak aku?" Terkejut Syakira karena ini adalah kali pertamanya dirinya dibentak oleh Syakila. Dengan berlinang air mata Syakira pun meninggalkan Syakila dan pergi ke atas pelaminan dengan berusaha menghapus air matanya, supaya tidak ada yang curiga.

"Ra.... aku nggk-" ujar Syakila yang merasa bersalah karena telah membentak saudara kembarnya sendiri. Rasanya ingin sekali Syakila mengejar Syakira, akan tetapi Syakila tidak bisa melakukannya sekarang, karena ia tidak ingin bertemu dengan Fatih. Dan Syakila pun memutuskan untuk memasuki kamarnya dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.

Saat sampai di kamar, Syakila pun langsung menutup pintu kamarnya dan menangis sejadi jadinya di balik pintu kamar itu.

"Hikssss......, seandainya saja kamu tau bagaimana perasaan aku saat ini Ra.... hiksss ..." tangisnya yang terduduk lemas di balik pintu kamarnya.

Safari Luka (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang