Chapter 29 (End)

309 11 3
                                    

13 tahun kemudian

Sudah 13 tahun semenjak kepergian Siliya, dan sudah 13 tahun pula Syakila dan Fatih menjadi orang tua.

"Bunda...." teriak Aisyah ketika memasuki kamar Syakila.

"Wa'alaikumussalam." Ujar Syakila yang kini tengah menatap keluar jendela kamarnya.

"Heheh, maaf bunda Aisyah lupa. Assalamu'alaikum...." ujar Aisyah yang menghampiri Syakila.

"Wa'alaikumussalam, kamu ini...." ujar Syakila sambil memegangi pipi Aisyah.

"Maaf bunda...." ujar Aisyah sambil menampakkan wajah puppy eyesnya.

"Iya nggk apa apa. Tapi lain kali jangan di ulang lagi ya." Ujar Syakila menasehati.

"Iya bunda, Aisyah janji." Ujar Aisyah sambil memeluk tubuh Syakila. Dan Syakila pun membalas pelukan putrinya.

"Bunda nggk kerja hari ini?" Tanya Aisyah ketika melepaskan pelukannya dari Syakila.

"Nggk sayang, hari ini bunda lagi nggk ada pasien, jadi bunda nggk masuk." Ujar Syakila yang membawa Aisyah untuk duduk di sofa kamarnya. Dan Aisyah pun mengangguk mendengar ucapan Syakila.

"Gimana sekolahnya tadi nak? Apa baik baik aja?" Tanya Syakila yang kini sudah duduk di sofa kamarnya bersama dengan sang putri.

"Kalau masalah belajar Aisyah baik baik aja kok bun, tapi Aisyah sangat kesal dengan salah satu teman Aisyah bunda, enak enaknya mereka bilang Aisyah ini bukan putri kandung bunda." Ujar Aisyah yang menggerutu marah, seketika Syakila pun langsung terkejut mendengar hal itu.

"Aisyah... bunda mau bicara sama kamu nak." Ujar Syakila yang sekarang ingin menceritakan tentang apa yang terjadi 13 tahun yang lalu.

"Bunda mau bicara apa?" Bingung Aisyah, karena tumben tumbenan bundanya ini menampilkan wajah serius ketika berbicara pada dirinya.

"Tapi kamu harus janji sama bunda, kamu nggk akan marah sama bunda dan ayah setelah mendengar ini..." ujar Syakila yang menasehati putrinya.

"Baiklah bunda Aisyah janji." Ujar Aisyah dengan penuh keyakinan.

"Jadi sebenarnya nak, kamu memang bukan anak kandung bunda dan ayah." Ujar Syakila yang meneteskan air mata sekarang. Sedangkan Aisyah langsung terkejut, akan tetapi ketika melihat Syakila yang menunduk seketika Aisyah khawatir.

"Bunda bukanlah wanita yang sempurna untuk ayahmu nak, karena bunda tidak bisa memberikan ayahmu keturunan." Ujar Syakila yang terisak.

"Akan tetapi bunda sangat bersyukur waktu itu, karena bunda bisa bertemu dengan almarhumah ibumu." Ujar Syakila yang menghapus air matanya.

"Ibumu adalah teman bunda dulu, walaupun kami tidak berteman baik dulu, akan tetapi bunda selalu menganggap ibumu sebagai teman bunda sendiri." Ujar Syakila yang menghentikan ucapannya karena Aisyah yang menghentikannya, karena ia tidak tahan melihat bundanya yang bersedih sekarang.

"Udah bunda, Aisyah percaya sama bunda kok, Aisyah bahagia bisa jadi anak bunda dan ayah. Dan Aisyah akan sangat berterima kasih pada ibu kandung Aisyah karena sudah menitipkan Aisyah pada bunda dan ayah yang sangat menyayangi Aisyah dengan sepenuh hati." Ujar Aisyah yang setelah itu langsung memeluk Syakila, seketika Syakila pun membalas pelukan Aisyah dan tersenyum bahagia.

"Terima kasih sayang." Ujar Syakila yang mencium puncuk kepala Aisyah yang tertutup khimar.

Sedari tadi mereka berdua tidak menyadari bahwa di balik pintu kamar Aisyah, Fatih tengah mendengarkan pembicaraan ibu beranak itu, seketika air mata Fatih pun menggenang di pelupuk matanya karena melihat momen mengharukan ini.

"Wah..... Bunda nggk asik, masak ayah nggk di peluk..." ujar Fatih yang memasuki kamarnya.

"Wah... ayah kamu ngambek tu nak." Ujar Syakila yang melepaskan pelukan Aisyah, dan Aisyah pun juga melepaskan pelukannya. Lalu ia pun menatap Fatih sambil tersenyum. Dan dengan segera Aisyah berlari kedalam pelukan Fatih.

"Aisyah sayang ayah." Ujar Aisyah yang mencium pipi Fatih dan hal itu membuat Fatih dan Syakila terkejut, akan tetapi langsung membuat Syakila dan Fatih terkekeh geli karena kelakuan Aisyah.

Syakila yang melihat Fatih yang mengisyaratkan Syakila untuk ikut memeluknya, dengan segera Syakila menghampiri Fatih dan Aisyah yang sedang berada di dalam pelukan Fatih.

"Bunda juga sayang ayah..." ujar Syakila yang mencium pipi Fatih lalu membuat Fatih dan Aisyah terkejut akan tetapi mereka bertiga langsung tertawa bahagia di dalam pelukan Fatih.

"Terima kasih Ya Allah, karena sudah memberikan hamba mu ini kedua bidadari yang sangat catik dan shaleha." Ujar Fatih yang sangat bahagia.

Semenjak saat itu kehidupan Syakila dan Fatih menjadi sangat bahagia sekarang, sudah tidak ada lagi sebuah penderitaan dan kesedihan yang menghampiri mereka, karena sekarang kehidupan mereka sudah sangat bahagia atas kehadiran Aisyah di keluarga mereka.

~END~

Assalamu'alaikum teman teman......

Terima kasih sudah mau membaca cerita aku yang ini, dan jangan lupa buat dukungannya ya, dengan cara memberikan votenya. Dan jangan lupa buat komen juga, karena jika teman teman memberikan kritikan pada cerita aku ini, aku akan lebih termotivasi untuk membuat cerita yang lebih baik.

Sebelumnya aku ucakan terima kasih pada kalian semua. See you!

Assalamu'alaikum wr.wb

Safari Luka (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang