Vika memakan nasi goreng dengan lahap ia di meja makan sendirian. Karena, tiba-tiba orang tua nya ada panggilan kerja di luar kota tak masalah ia sudah biasa tanpa ada nya kedua orang tua nya.Dan hp nya berdering dan ternyata Shakira yang menelfon hanya ia diam kan saja ia sudah tahu apa yang akan di katakan Shakira. Tapi, Shakira masih menelfon nya lagi dan akhirnya Vika menekan tombol hijau.
"Ada apa sih Sha?"
"Akhir nya di jawab juga ada yang gawat ini sangat gawat"
"Apaan sih jangan bikin khawatir"
"Gue lupa naruh tugas kita dimana"
"Aduh, udah gue kira loe pelupa banget"
"Iya gue lupa gimana nih?"
"Shakira tugas nya pas itu kan di taruh di loker loe katanya biar gak lupa"
"Oh iya gue lupa hehehe"
"Bodo amat ganggu sarapan gue aja"
"Ya maaf"
Vika pun menekan tombol merah sudah ia kira bahwa Shakira akan bicara hal yang tidak penting. Dan parah nya ia pelupa dan ceroboh tapi,mau gimana sudah takdir nya satu kelompok dengan nya.
Dan ada telepon lagi ia melihat dengan malas apakah Shakira lagi. Ia membuka hp nya, ternyata itu Bryan ah tidak penting karena ia memang tak penting.
"Jangan sampai ni anak ganggu gue harus singkirkan dia"ucap Vika dan mulai berpikir lalu senyum nya pun muncul, ia memang cerdas tinggal jalankan saja dan hilangkan hama itu.
"Permisi non"ucap salah satu pelayan nya Vika menghentikan aktivitas makannya .
"Iya kenapa"jawab Vika dan meminum jus jeruk nya.
"Ada orang yang nunggu di depan non"jawab nya dan Vika bingung ia tidak ada janjian dengan siapapun. Biasanya juga kalau ada pasti janjian ia, jadi penasaran.
"Bibi kenal?"tanya Vika karena beberapa pelayan nya hapal dengan orang yang sering ke rumah nya.
Yang ditanya hanya menggeleng,"Nggak tahu non baru pertama kali lihat saya permisi non"dan Vika pun mengangguk.
Ia bangkit dari duduknya dan menghabiskan jus jeruk nya. Lalu, mengambil tas nya dan berjalan menuju ke luar ia penasaran siapa yang menunggu nya. Ia kayak nya tak janjian dengan siapa pun dan biasanya yang datang menjemput diri nya itu ya Shakira.
Vika kaget saat ternyata yang menunggunya adalah Angga. "Eh kamu Angga"ucap Vika basa-basi ia masih agak canggung dengan Angga. Kenapa, Angga tak bilang jika ingin menjemput kan dia ada persiapan.
"Iya Sorry gak ngabarin dulu"ucap Angga dan membuka kan pintu mobil nya langsung saja Vika masuk dan duduk.
Dan Angga pun masuk ke mobil dan melajukan mobilnya meninggal kan kediaman Vika. Di mobil keadaan hening dan Vika lebih memilih melihat jalanan ia masih belum terbiasa akan keadaan ini.
Mobil berhenti di parkiran dan Angga keluar dulu dan membuka kan pintu untuk Vika. Dan,itu tak lepas dari perhatian orang-orang sekitar mereka kaget tak ada kabar dekat tapi tiba-tiba sudah gandengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞
Teen Fiction"𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝙴𝚐𝚘𝚒𝚜 𝙳𝚊𝚕𝚊𝚖 𝙼𝚎𝚗𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊𝚒" Awal nya Vika hanya seperti gadis biasa tapi semua berubah saat papa nya mengabarkan perusahaan nya akan bangkrut. Dan cara menyelamatkan perusahaan itu adalah Vika harus mau di jodoh kan. Ang...