Bagian 6•[Bertengkar]

83 24 8
                                    

Vika dan Angga berjalan dan memasuki lift. Mereka, hanya diam hingga sampai ke lantai 4 Angga menggandeng tangan Vika dan memasuki unit apartemen milik Angga.

Langsung saja Vika melempar tas nya sembarangan dan menjatuhkan diri nya ke sofa. Angga yang melihat nya hanya geleng-geleng kepala dan memasuki kamar.

Vika pun masuk ke kamar Vika dan sepertinya Angga sedang di kamar mandi. Ia membuka lemari dan mengambil hoodie karena sering di sini ia menyimpan beberapa pakaian.

Ia keluar dan masuk ke kamar mandi yang lain dan mengganti kemeja sekolah nya dengan hoodie. Lalu ia menuju dapur dan berencana akan memasak mie instan ia menyalakan kompor dan menunggu mie nya masak.

Saat Vika mengaduk-aduk mie ada yang memeluk nya dari belakang siapa lagi jika bukan Angga. "Jangan ganggu deh"bukan nya melepaskan pelukannya Angga malah meniup leher Vika yang membuat nya geli.

"Lepas atau mie nya aku makan sendiri"dan sepertinya ancaman Vika berhasil Angga melepaskan pelukannya dan duduk di meja makan.

Vika membawa satu piring berisi mie yang baru matang. Dia menaruhnya dalam satu piring karena dia hanya akan makan sedikit aja. Karena ia juga sedang malas makan.

"Silahkan di makan"ucap Vika dan menaruh piring nya. Angga tersenyum dan mengambil 2 garpu Vika duduk di samping Angga dan mereka pun mulai makan setelah 3 suapan Vika pun berhenti makan.

"Nih makan"ucap Angga Vika menggeleng tapi Angga tetap memaksanya mau tak mau Vika memakan'nya Angga menghapus noda bekas saos dengan jempolnya.

"Udah ah nanti aku gendut"ucap Vika dan meminum air putih nya. Sebenarnya tak setakut itu untuk gendut hanya saja kan Vika sedang malas.

"Kalau kamu gendut aku juga tetap sayang kok"Vika hanya tersenyum dan mengambil piring nya yang sudah kosong lalu membawa nya ke westafel dan mencuci nya.

Angga tersenyum melihat Vika yang sedang mencuci piring. Ia merasa beruntung memiliki kekasih seperti Vika di mata nya Vika adalah orang yang perfect. Tidak terbayang kan kecewa nya Angga jika tahu bahwa Vika belum mencintai nya sampai saat ini.

Ia fikir tiga bulan sudah cukup apalagi sifat Vika yang seakan-akan menerima segala rasa sayang Angga. Jadi Angga fikir rasa nya sudah terbalaskan, kalian juga saat ada di posisi Angga pasti juga akan merasakan hal yang sama.

Dimata Angga Vika itu cantik, baik dan bisa melakukan apa pun. Apa lagi ternyata Vika bisa memasak dan ia kadang-kadang suka memasakkan makanan untuk nya. Itu menjadi nilai plus dan juga alasan Angga semakin bucin dengan Vika.

Hingga Angga teringat ia ada pekerjaan ia memang masih sekolah. Tapi,ia sudah di beri beberapa pekerjaan untuk latihan di masa depan Angga masuk ke kamar nya dan fokus ke laptop nya.

Vika memakan Snack dan masuk ke kamar ia melihat Angga yang sibuk dengan laptop nya. Ia sudah biasa melihat Angga yang sibuk dengan pekerjaan nya. Dan ia tak terlalu mempermasalahkan nya karena Angga selalu memprioritaskan diri nya.

Ia tiduran di samping Angga yang sibuk dengan laptop nya ia memakan cemilan nya sambil menonton tv dan sesekali melihat hp nya. Ia menaruh Snack nya ke laci di samping nya karena sudah habis, ia jadi bosan apalagi Angga sibuk sendiri.

Vika mendekat ke Angga yang masih sibuk kan laptop nya. Ia mendekat dan ia menaruh kepala nya di paha Angga dan Angga tak terganggu ia, masih sibuk dengan laptop nya Vika juga fokus dengan hp nya.

𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐋𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang