Embun dan Ila duduk ditribun penonton futsal sambil mengangkat baner tim futsal yang sama. Sekarang Abian, El dan teman-teman futsalnya sedang mengikuti turnamen futsal melawan kampus lain.
"KAK ABIAN SEMANGAT!" Teriak Embun sambil mengangkat banernya, Abian tersenyum lebar menatap Embun.
Pertandingan-pun dimulai, Embun dan Ila antusias berteriak menyemangati pacar mereka yang sedang bermain bola. Sesekali mereka tubir dengan pendukung lawan yang bertanding dengan pacar mereka itu.
⑉⑉⑉
Setelah selesai bertanding, tim futsal Abian memutuskan untuk mampir di restoran yang tidak jauh dari lapangan futsal tempat mereka bertanding tadi.
"Anjir, tuh yang nomor 7 songong amatㅡeh gua senggol dikit jatoh, letoy tapi songong najis." Ujar Eja kemudian meneguk colanya, sekarang mereka sudah selesai makan tapi masih nongkrong.
"Nomor 10 nyebelin banget, gua ga apa-apain pura-pura jatoh." Sambung Dimas.
"Tapi tadi gua sengaja injek kakinyaㅡeh dia ngaduh ke wasit tapi wasit ga gubris, karma instan lur." Sahut Delon vernonㅡkaka tingkat Abian. Mereka semua tertawa.
"Guys, gua mau ngomong sama kalian semua." Ujar El mukanya serius dan semua orang menatapnya.
"Sebelumnya gua mau minta maaf sama pacar gue IlaㅡIla, aku minta maaf." Sambungnya.
"Kamu minta maaf kenapa?" Tanya Ila heran menatap El.
"Aku harus balik ke Kanadaㅡ
Mata Ila berkaca-kaca, "Kamu tega El." Semua orang diam menyimak.
"Ga gitu La, aku sebenarnya ga bisa ninggalin kamu, tapi papa nyuruh aku kesana, aku ga bisa nolak." Jelas El. "Dan 2 jam lagi pesawat aku take off." Sambungnya.
Ila terkejut menatap El tak percaya dengan airmata yang sudah membanjiri pipinya. Embun yang disampinya mencoba menenangkannya dengan menepuk-nepuk punggungnya.
"Wah gila lo El, ini lo seriusan?" Celetuk Eja.
"Iya, gua serius." Jawab El, "Maafin aku La."
"Berapa lama kamu disana?" Tanya Ila disela tangisnya.
"Aku nggak tau pastinya, tapi aku janji secepatnya demi kamu." Jawab El, "Aku pergi ya, kamu baik-baik disini." Pamitnya kemudian mengecup sekilas kening Ila.
"Gua pamit lur, gua titip Ila sama lo semua." Pamit El kemudian meninggalkan mereka semua.
Ila menangis sambil memeluk Embun, "El jahat banget sumpah."
"Sabar kak, kan kak El udah janji bakalan balik secepatnya." Timpal Embun berusaha menenangkan Ila.
Beberapa saat kemudian Ila sudah berhenti menangis dan matanya sembab, "La, gua anter pulang yuk. Gua udah mau balik nih." Ajak Delon, Ila mengangguk.
"Nanti gua aja bang yang anter Ila pulang." Sahut Abian, Embun menatap Abian.
Delon menatap sekilas Embun, "Gausah, gua aja." Tolaknya, karena peka jika sekarang Embun sedang kesal dan cemburu.
"Enggak bang gua aja." Kata Abian kemudian beranjak dan menggenggam lengan Ila.
"Cewek lo gimana bangsat?" Tanya Eja greget melihat Abian yang tidak peka kalau Embun sedang kesal.
Abian menoleh kesamping menatap Embun, "Gapapa-kan Mbun? Aku anterㅡ
"Enggak kak, gaboleh, aku nggak ijinin." Potong Embun dengan nada dingin dan menatap dingin Abian.
"Emangnya aku perlu ijin dari kamu?" Tanya Abian, nyolot.
"Perlu, karna aku pacar kamu dan pacar pada umumnya akan melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan sekarang." Jawab Embun dengan tenang dan dengan penekanan pada kalimat terakhir.
"Udah lah Yan, gua sama kak Delon aja." Ujar Ila kemudian melepaskan tangan Abian dan mengajak Delon pergi. "Ayo kak."
⑉⑉⑉ ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇᴅ ⑉⑉⑉
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] FOOLISH DEAL, catherizm ✓
FanfictionFoolish one; stop making a deal with random people __________________________ ©2020, tataroom