abian brengsek is calling..
"Apa?"
" ... "
"Sayang-sayang.. najis anjir!"
" ... "
"Ga bakal gue suka sama lo!"
" ... "
"Gue udah pernah pacaran, jadi ga perlu latihan."
" ... "
"Lo alay banget sumpah!"
" ... "
"Iyaiya, jamber? Di mana?"
" ... "
"Iya serah lo, nanti gue shareloc."
abian brengsek
Sent location 9:12 PM ✅✅
Makasih syg 9:12 PM
See you tomorrow😘 9:12 PM
Embun hanya membaca pesan terakhir Abian kemudian membanting ponselnya diatas tempat tidurnya.
⑉⑉⑉
"Assalamu'alaikum, tante Embun-nya ada?" Tanya Abian kepada wanita paruh baya didepannya.
"Ada, masuk aja dulu, nak. Sekalian sarapan!" Seruh wanita paruh baya itu.
Abian masuk mengekorin wanita paruh baya tadi, dan sekarang Abian duduk dimeja makan bersama pria paruh baya dan wanita paruh baya tadi.
"Kamu siapanya Embun, kok saya baru liat?" Tanya pria paruh baya ituㅡayahnya Embun.
"Saya temannya Embun om.. nama saya Abian." Jawab Abian dengan senyum ramahnya.
"Kirain pacarnya." Sahut wanita paruh bayaㅡbundanya Embun.
"Bukan pacar aku bun.. " Timpal Embun yang baru saja datang menghampiri meja makan.
"Tapi bentar lagi bakalan jadi pacar." Sambung Abian asal.
"Oh, lagi pedekate nih ceritanya?" Tanya ayahnya Embun.
"Ga/Iya." Jawab Embun dan Abian bersamaan.
"Ckckck, dasar kids jaman now!" Celetuk bundanya Embun, sambil menggelengkan kepala.
Embun menatap sinis Abian, sedangkan Abian tersenyum dengan wajah tengilnya.
"Ayo.. ayo.. sarapan dulu!" Seruh ayahnya Embun
"Iya, om." Jawab Abian sambil tersenyum.
Mereka sarapan dengan hening, sebenarnya Abian ingin mengobrol, tapi melihat orangtua Embun yang tidak berbicara semenjak makan, ia jadi segan untuk memulai percakapan. Mungkin ini kebiasaan keluarga Embun pikirnya.
"Ayah udah selesai, ayah deluan.." Pamit ayahnya Embun.
"Om, tetap kerja dihari libur kaya gini?" Tanya Abian.
"Iya, om harus periksa dokumen-dokumen dari sekertaris om yang kemarin belum sempat om periksa." Jawab ayahnya Embun sambil berdiri dari duduknya, Abian spontan ikut berdiri juga.
"Oh gitu ya om, kalo begitu hati-hati, semangat kerjanya om!" Timpal Abian menyemangati ayahnya Embun
Embun membatin, "Najis, caper banget! Dasar penjilat!"
"Makasih, kapan-kapan main catur sama om." Ajak ayahnya Embun.
"Iya om, pasti itu." Jawab Abian.
"Duh, nak Abian penuh semangat banget, mirip sama ayahnya Embun waktu masih mudah, iya kan yah?" Sahut bundanya Embun.
"Iya sayang, tapi sekarang masih penuh semangat juga dong." Timpal ayahnya Embun sambil mengelus rambut bundanya Embun.
"Ck, ayah sama bunda, kebiasaan banget, pacaran depan orang." Celetuk Embun sewot, sambil cemberut.
"Dih, kamu sirik aja. Makanya jangan jomblo kamu!" Timpal ayahnya Embun.
"Makanya jadian sama aku Mbun, biar ga jomblo lagi." Sahut Abian sambil tersenyum.
"Ga." Tolak Embun.
"Ck, kamu tuh ya, ga boleh gitu, kamu mau jomblo seumur hidup?" Kata ayahnya Embun.
"Om, jadi saya direstuin nih sama Embun?" Tanya Abian bercanda.
"Kalo tante sih pasti, soalnya kamu mirip ayahnya Embun waktu masih mudah." Sahut bundanya Embun.
"Pasti dong, asal kamu harus jagain anak, om." Jawab ayahnya Embun.
Abian yang mendengar jawaban orangtua Embun sedikit takut mengecewakan mereka, karena hubungan dia dan Embun palsu. Abian membatin, "lo bodo Bi, orangtua Embun baik banget."
"Yaudah, kalian ayah tinggal ya." Pamit ayahnya Embun, Embun kemudian menyalim tangan ayahnya disusul oleh Abian.
"Ayah hati-hati ya, kalo capek langsung pulang aja, ini juga hari libur kok." Ujar Embun, perhatian kepada sang ayah.
"Iyaiya, anak ayah yang bawel." Timpal ayahnya Embun sambil mencubit gemas hidung Embun, kemudian pergi.
"Embun, kamu sama Abian bunda tinggal, bunda mau pergi arisan sekalian dianterin sama ayah." Pamit bundanya Embun.
"Ohiya bun, bunda hati-hati ya." Kata Embun sambil menyalim tangan sang bunda disusul sama Abian.
Sekarang dimeja makan tersisa Embun dan Abian. Embun menatap sinis Abian, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum ganteng memperlihatkan giginya.
⑉⑉⑉ ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇᴅ ⑉⑉⑉
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] FOOLISH DEAL, catherizm ✓
FanficFoolish one; stop making a deal with random people __________________________ ©2020, tataroom