Embun tersenyum menatap Abian yang menghampirinya dengan nampan yang berisi burger, ayam, creamy soup, puding, ice cream, mocha float dan nasi. Abian membalas senyuman Embun.
"Mbun, anak SMA jaman sekarang bar-bar ya." Ujar Abian mengedik ngeri.
"Hah? Kenapa Emang?" Tanya Embun heran.
"Tadi waktu ngantri dibelakang aku ada anak SMA cewek dua orang, eh masa aku digodain." Jawab Abian.
"Masa sih? Bukan kaka yang godain mereka?" Sungut Embun mukanya jutek.
"Astagfirullah, kamu suuzon amat, enggak Mbun, beneran." Bela Abian. Embun diam sambil menyedot mocha floatnya.
"Mbun, aku beneran ga bohong." Ujar Abian, "Nih, kamu lihat deh, tangan aku kecakar sama merekaㅡ"
Mata Embun membulat sempurnah ia langsung meraih lengan Abian yang kecakar, "Kok mereka main cakar-cakar gini?" Tanyanya ketus.
"Kan aku ngantir didepan mereka terus waktu mereka godain aku cuek, eh mereka nyuruh aku balik kebelakang, aku pura-pura ga denger, mereka narik lengan aku tapi aku tahan berujung kecakar kaya gini." Jelas Abian memelas, Embun menahan senyum melihat Abian mengaduh kepadanya, gemes.
"Wah gila, sekarang mereka dimana? Sini aku samperin kak."
"Kayanya dilantai bawah deh Mbun." Jawab Abian. "Tapi gausah disamperin, lagi rame ini ntar kita viral."
"Gapapa dong kak, biar fans aku makin banyak." Timpal Embun.
Abian menggeleng, "Enggak-enggak, aku ga mau kamu kena cakar juga, cukup aku aja."
Embun tersenyum, "Kak, kaka sadar ga sih? Dari tadi kaka gemesin tau." Ujarnya kemudian mengunyel-ngunyel pipi Abian.
"Mbun, ini pipi aku buka squishy." Keluh Abian.
"Bodo amat kak." Ucap Embun masih terus mengunyel-ngunyel pipi Abian.
Setelah selesai makan mereka-pun turun dari lantai dua dan kebetulan anak SMA yang Abian ceritain tadi masih ada, "Mbun, itu tuh yang godain aku tadi anak SMA yang pake candigan hitam sama yang main hape itu samping jendela." Bisik Abian, Embun menatap sinis anak SMA itu. Muka datar Embun saja sudah sinis apa lagi kalo Embun sinis, gimana tuh modelnya? Tambah nyeremin.
Abian terkejut, ternyata Embun bukan hanya natap sinis anak SMA itu melainkan mendatangi mejanya. Sedangkan anak SMA yang melihat wajah Embun ketakutan. Nyalinya menciut.
"Dek, minta maaf sama cowok gua." Seru Embun dengan nada tenangnya.
Anak SMA yang berkardigan hitam-pun ingin sungkeman sama Abian tapi ditepis Embun, "Gausah pegang-pegang segala, lo modus ya?ㅡCepet minta maaf." Serunya.
Abian mengedik ngeri melihat Embun, serem. Abian saja takut melihat Embun yang marah kaya gini, apa lagi anak SMA yang didepannya.
"Kita minta maaf kak." Kata salah satu anak SMA dan dianggukin anak SMA lainnya.
"Lain kali jangan diulang, malu dong masa cewek godain cowok." Kata Embun menasehati.
"Tadi kita iseng aja sih kak, abisnya cowok kaka ganteng banget." Celetuk salah satu anak SMA kemudian meruntuki kebodohannya yang keceplosan.
Embun menatap Abian, "Mulai sekarang kalo kemana-mana aku ikut!" Embun kembali menatap kedua anak SMA yang didepannya, "Pokoknya jangan diulang lagi!" Ujarnya kemudian menarik tangan Abian pergi.
"Galak banget." Gumam Abian.
"Aku denger loh kak." Sahut Embun yang masih menarik Abian.
Abian berhenti dan melepas tangan Embun yang mencekram lengannya, "Dari pada kaya gini, mending gini." Kata Abian sambil memenuhi sela-sela jari Embun dengan menautkan jari-jarinya dan menggengamnya dengan erat, kemudian tersenyum manis menatap Embun yang sudah diabetes dibuatnya.g
Embun menatap Abian tak percaya, pipinya mulai memerah. Abian kadang susah ditebak, tiba-tiba bikin Embun gemes tiba-tiba bikin Embun serangan jantung seperti sekarang.
⑉⑉⑉ ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇᴅ ⑉⑉⑉
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] FOOLISH DEAL, catherizm ✓
Fiksi PenggemarFoolish one; stop making a deal with random people __________________________ ©2020, tataroom