"Lo apa-apaan sih?" Bisik Embun ke Abian kemudian masem-masem sama teman-teman Abian.
"Sip boskuh." Sahut salah satu mahasiswa.
Abian dan Embun-pun keluar dari sekret, Embun mencoba melepaskan rangkulan Abian tapi nihil.
"Gini aja dulu, kalo lo mau gue kasih krs." Bisik Abian masih merangkulin Embun sambil berjalan ke parkiran.
Embun pasrah demi krsnya. Sesampainya di parkiran Abian membukakan pintu mobil untuk Embun, Embun menatap Abian dengan tatapan butuh penjelasan dan Abian menyuruh masuk Embun dengan dagunyaㅡtanpa suara. Embun mendengus kemudian masuk. Abian-pun ikut masuk.
"MAKSUD LO APA?" Tanya Embun dengan berteriak.
"Woles sayang, lo ga gue nodain, cuman rangkul, elus rambut sama nyubit pipi doang.. seharusnya lo bersyukur digituin sama cogan." Timpal Abian.
"Cogan-cogan, najis aNJING!" Pekik Embun.
"Eh, lo seharusnya hargain gue sebagai senior lo." Timpal Abian ketus.
"Ck, beda fakultas juga." Celetuk Embun.
"Biar beda fakultas kita sekampus, lo mau gue masukin di list maba yang siap dibully nanti ormik fakultas, mau?" Tanya Abian, nyolot.
"Elah, bodo amat! Kita juga beda fakultas." Jawab Embun sambil memutar bola matanya malas.
Abian menatap Embun dengan smirk, "lo kenal kak Sherina? Dia sepupu gue, kita berdua akrab banget, kalo gue nyuruh dia masukin lo ke list maba yang siap dibully pasti dia dengan senang hati nerima."
Embun menelan salivanya, "K-ka Sherina Yuju yang galak itu?"
"Yoi." Jawab Abian dengan senyum kemenangannya.
"I-iya m-maaf, k-kak.. " Kata Embun dengan gugup.
"Makanya jadi maba jangan belagu." Celetuk Abian.
Embun membatin, "tunggu aja pas selesai ormik, gue sleding lu."
"Kak btw krs gue mana?" Tanya Embun to the point.
"Lo mau krs lo kan?" Tanya Abian.
Embun membatin, "Apa lagi ini ya gusti..", Ia mengangguk.
"Lo juga ga mau dimasukin ke list maba siap dibully kan?" Tanya Abian lagi, Embun ngangguk pasrah.
"Bantuin gue dulu." Sambung Abian.
"Gue laporin bokap lo ya meras-meras gue!" Ancam Embun.
"Laporin aja, kalo sekarang gue robek krs lo, lo ga bakalan bisa ikut kuliah karena hari ini terakhir dikumpulin krs. Di tambah lagi, jam 12 bokap gue ke Jepang, jadi bokap gue ga bisa tanda tangan krs baru lo.. btw, sekarang udah jam 11:58." Timpal Abian dengan smirknya.
"Lo kok nyebelin banget sih?!" Pekik Embun sambil meremas rambutnya frustasi.
"Gatau. Jadi gimana? Lo mau bantuin gue atau ga?" Tanya Abian, meyakinkan.
"Kak, emangnya harus gue yang bantuin lo?" Tanya Embun dengan wajah nolepnya.
"Iya, harus lo. Tapi, terserah lo sih, kalo lo ga mau bantuin gue, gue bisa kok minta tolong sama orang lain dan pastinya krs lo gue robek, terus lo masuk list." Jawab Abian dengan santai.
Embun membatin, "gue sumpahin semoga lu tambah jelek."
"Kak, kok lo jahat banget sama gue?" Tanya Embun memelas.
"Karena aku sayang kamu." Jawab Abian asal.
"ANJING!" Teriak Embun.
"Lo mau absen kebun binatang-pun ga bakal merubah keadaan." Celetuk Abian.
"Gue WhatsApp bokap lo sekarang." Ancam Embun sambil mengambil ponsel didalam tasnya.
"WhatsApp aja sampe kiamat-pun ga bakalan bokap gue balas, ponsel bokap gue sama gue.. tadi sebelum ke bandara bokap gue mampir sini dulu, tadi waktu bokap gue nelfon lo dia lagi disini dan juga bokap gue gaptek, tadi aja gue yang disuruh mencetin hapenya buat nelfon lo." Timpal Abian dengan wajah penuh kemenangan.
"Aaarrrggghhh, kenapa gue sial banget sih!" Pekik Embun sambil menjambak rambutnya sendiri.
"Udah-udah, gue turut berduka cita sama nasib lo." Ujar Abian sambil memegang pundak Embun.
Embun menatap sinis Abian, "Jadi, gue bantuin lo buat ngapain?"
"Jadi pacar boongan gue, satu semester ini." Jawab Abian dengan tatapan serius.
"Gue ga mau." Tolak Embun.
"Yaudah, gue robek nih." Ancam Abian dengan smirknya sambil mengambil krs Embun dari dalam tasnya.
"Kak, sumpah lo itu licik banget!" Pekik Embun frustasi.
⑉⑉⑉ ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇᴅ ⑉⑉⑉
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] FOOLISH DEAL, catherizm ✓
FanficFoolish one; stop making a deal with random people __________________________ ©2020, tataroom