Chapter 22

180 32 1
                                    

Di jam istirahat di atap, Yerin dan Eunha menceritakan semuanya pada Jungkook, kenapa juga ia tak ikut menghilangkan ingatannya.

"Mwo??"
"Wae?? Mengapa kau melakukannya"
"Dan lagi.. kau... Kau bukan manusia, apa apaan ini"
"Aku tak percaya dengan hal hal yang seperti itu" ucap Jungkook yang berdiri dengan celotehannya sedangkan dua gadis itu duduk kursi yang tak jauh dari posisi Jungkook saat ini.

"Lalu bagaimana cara___" ucap Jungkook namun terpotong saat Yerin beranjak berdiri dengan bongeman di tangan kanannya, melihat itu Jungkook langsung menciut dan tak berbicara lagi.

"Arraseo.. aku takan bicara lagi" ucapnya yang masih menciut
"Haaah.." hela napas Yerin dengan bogemannya yang menciut

Eunha beranjak dari kursinya dan menghampiri Jungkook "Jungkook.. ini adalah rahasia"
"Soal masalah Yerin menghapus ingatan mereka, dia pasti punya alasan" ucap Eunha
"Kau hanya perlu tutup mulutmu, arraseo" ucapnya lagi sambil memengang kedua pundak Jungkook, dan mendapat anggukkan darinya

"Lalu bagaimana dengan Taehyung, dan___"
"Aish jinjjaa... Mengapa kau memiliki banyak pertanyaan" kesal Yerin dengan bogemmannya lagi

"Apa yang kalian lakukan padanya??" tanya Taehyung yang melihat Eunha memengang pundak Jungkook dan Yerin yang hendak memukulnya.

"Hyungggg" ucap Jungkook dengan memelas
Yerin menghela napas dan menyisir rambutnya ke belakang, dan Eunha melepaskan tangannya.

Jungkook pun berlari kecil menuju Taehyung "Kajja hyungg" ucapnya sambil merangkul tangan kanan Taehyung
"Tapi mereka___" ucap Taehyung penasaran namun di seret pergi oleh Jungkook

Di kantin mereka bertiga sedang menikmati makanannya dengan perbincangan koyol mereka. Yerin masuk kedalam kantin itu dengan membawa nampan berisikan makanan, ia nampak mencari tempat untuk dirinya menghabiskan makananya.

"Nunaaaa kemarilah"teriak Jungkook dengan tangan yang ia lambaikan ke arah Yerin. Taehyung yang duduk di hadapan Jungkook dan Jimin pun melirik ke belakang.

"Yerinaa.. kita duduk di sini" ucap Eunha dari arah belakang, dan di jawab dengan deheman dan anggukkan Yerin.

Taehyung masih melihat ke arah mereka "Yaaa bletak" ucap Jimin dengan sendoknya yang mengenai kepala Taehyung, hingga Taehyung berbalik dan melihat makanannya

"Cepat habiskan makananmu, jangan terlalu sering melihat mantan pacarmu itu" ucap Jimin lagi
"Aku sedang tidak memperhatikannya" jawab Taehyung dan mengambil sendok di samping nampannya lalu melahap makanannya

Taehyung mengunyah pelan "Jungkook.. apa mereka melakukan sesuatu padamu di atap" tanya Taehyung
"Aniya.. keundae.. mengapa hyung tiba tiba datang.. aku belum selesai bicara dengan mereka" jawab Jungkook
"Bukankah mereka hendak memukulmu" ucap Taehyung
"Benarkah itu" kaget Jimin

Jungkook menggeleng sambil melihat ke duanya "Aniya.. itu karna aku harus menutup mul____" ucapannya terpotong sendiri
"Wae?? Katakan.." ucap Taehyung penasaran
"Tak ada apapun" gugup Jungkook
"Kau merahasiakan sesuatu dari kami" tanya Jimin

"Aniya hyunggg.. bagaimana mungkin aku merahasiakan sesuatu pada kalian" ucap Jungkook sambil memeluk Jimin dari samping

"Lepaskan.. " ucap Jimin
Jungkook pun melepaskannya "Arraseo arraseo.. aku akan mengatakannya" ucap Jungkook
"Aku tak sengaja menghilangkan jepitan rambut milik Yerin" bohongnya
"Hanya itu" ucap Taehyung dan Jungkook mengangguk pelan

"Mengapa kau menghilangkannya"
"Seperti apa bentuknya" ucap Jimin
"Aah.. hemm.." gugup Jungkook sambil berfikir

"Bohong.."
"Aku melihatnya tadi pada tak menggunakan aksesoris apapun pada rambutnya" ucap Taehyung
"Aniya hyung.. aku benar" jawab Jungkook

Taehyung pun mendorong kursinya kebelakang dan berjalan menuju meja Yerin dan Eunha yang sedang berbincang.

"Heoksi..." ucap Taehyung memotong pembicaraan mereka
"Wae??" jawab Eunha datar, namun pandangan Taehyung pada Yerin
"Apa Jungkook menghilangkan jepitan rambutmu" tanya Taehyung yang masih melihatnya

Yerin melihat Eunha dengan satu halis yang ia angkat, karna tak tau apa yang ia bicarakan. Hingga akhirnya Eunha menganggukkan kepalanya.

Yerin melihatnya "o.. ohh.. jepitanku hilang karnanya" jawab Yerin
"Jepitan seperti apa" ucap Taehyung
"Hemmm Jepitan kelinci, dengan butiran butiran kecil yang menghiasinya" jawab Yerin sambil memalingkan wajahnya ke arah lain sambil terseyum karnanya.

Mendengar itu isi kepala Taehyung, seperti mendapatkan kilasan kecil yang bahkan tak dapat ia lihat dengan jelas, lalu ia menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari kanannya

"Hanya itu" ucapnya
Yerin mengangguk "Ohk,.. hanya itu" jawabnya sambil terseyum melihat Taehyung

"Ting ting ting" bel masuk pun kini telah berbunyi, Taehyung melirik ke arah belakang melihat teman temannya yang masih dengan makanan mereka "Yaa... Kajja.. kita harus ke kelas, pelajaran guru Kim sekarang" teriaknya

Mendengar itu Yerin terkekeh kecil hingga terdengar oleh Taehyung, yang kembali melihatnya.
"Kau menertawakanku" ucapnya
"Aniya" jawab Yerin dengan seyuman di wajahnya
"Eunhaya.. kajja" ajak Yerin dan beranjak dari kursinya, begitupun dengan Eunha.

Yerin berbalik menghadap Taehyung "Aahkk.. kau sudah mengerjakan tugasnya bukan" ucapnya
"Aku pikir, kau akan mendapatkan hukuman lagi" bisiknya tepat pada telinga Taehyung, setelahnya ia terseyum manis dan pergi dari sana bersama sahabatnya itu.

"Apa apaan gadis itu.. sok dekat banget" kesal Taehyung sambil melihat kepergian kedua gadis itu yang perlahan menghilang melewati pintu.

Jimin dan Jungkook tiba, di samping kanan dan kiri Taehyung.
"Wae?? Ada masalah" tanya Jimin sambil merangkul leher sahabatnya itu
"Heoksi.. apa hari ini ada tugas" tanya Taehyung, mendengar itu Jimin langsung melepaskan rangkulannya dan menggaruk ujung hidungnya.
Taehyung melihat ke kanan dan kekiri melihat kedua sahabatnya yang keduanya tak memberi jawaban padanya.
"Ey.. seolma.."
"Haaaaish"
"Mengapa guru itu selalu memberi tugas setiap harinya"
"Aku sangat membencinya..." ucap Taehyung sambil melipat kedua tangannya di dada

"Kim.. Tae.. Hyung" ucap guru Kim sambil menjewer telinga kanan Taehyung.
"Aahh.. ahh.. ssaemm.." ucapnya sambil memengang telinganya agar tak lepas dari tempatnya.

Kedua temannya menghiraukannya seolah olah tak terjadi apapun, mereka berdua pergi meninggalkannya bersama guru Kim.
"YAAAA... KALIAN.." teriaknya pada kedua temannya
"Ahhkk.. ssaemmm"ucapnya bahkan guru Kim belum melepaskan jewerannya itu.

Guru Kim berjalan bersamaan dengan tangan yang masih pada telinga Taehyung, sehingga Taehyung ikut berjalan bersamanya.

Dan mereka tiba di depan kelas.
"Kau.. berdiri di sini, dan angkat tanganmu tinggi tinggi"
"Jangan berani berani kabur" ancam guru Kim

Taehyung menghela napas saat guru Kim masuk kedalam kelas, dengan tangan yang ia angkat sambil berdiri.
Namun tiba tiba saja ia terseyum saat melihat pemandangan di depan kelasnya, yaitu kelas Eunha.
Ia melihat Eunha yang sangat serius pada pelajarannya, pandangannya menuju papan tulis itu lalu beralih pada bukunya, sambil mengisi soal di depannya ia menggigit ujung dari pensil yang sedang ia gunakan saat ini.

Eunha, dia pernah menjadi kekasih Taehyung pada kelas 2, namun Eunha memutuskannya saat hendak menuju kelas 3. Karna ia tak ingin jika nilainya akan turun nantinya.

"Kau sama seperti dulu, tak pernah berubah"
"Bahkan.. kau akan melupakan orang orang di sekitarmu jika berurusan dengan pelajaran"
"Kau masih lucu dan imut Eunha" ucap Taehyung dengan seyuman mengembang di wajahnya.

"Eunha??"
"Kau menyukai Eunha" ucap Irene tiba tiba yang keluar dari ruang kelasnya untuk ijin ke toilet
"Itu bukan urusanmu, pergilah" malas Taehyung

Irene pun mengangkat ke dua bahunya sekilas dan pergi dari sana.

Butterfly Love ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang