Chapter 32

194 30 2
                                    

Setelah pertemuan Taehyung dengan keluarganya, ibunya menyetujui dan akan berbicara pada keluarga Jung atas pembatalan perjodohan ini.

Taehyung pergi dari rumahnya, dan menyusuri setiap jalan untuk kembali ke apartementnya.

"Ohk??" ucap Taehyung yang merasakan ada yang berbeda dari mobilnya, ia pun menyisi dan mobilpun tiba tiba berhenti.
"Ada apa ini" ucapnya dan mencoba menyalakan mobilnya tapi tak menyala.
Ia menengok dan melihat tangki bensinnya kosong "Kenapa aku lupa untuk mengisinya" ucapnya, dan ia pun keluar dari mobil.

Namun jalanan di sini sangat sepi bahkan tak ada satu orangpun yang melintas. Ia kembali masuk dan mengambil ponselnya di jok samping, ia kembali keluar namun ia kembali masuk dan mengambil payung yang Yerin berikan.

Ia mengunci mobilnya, dan lantas pergi dari sana, berjalan menelusuri jalan.

Cukup jauh akhirnya ia menemukan sebuah halte tak jauh darinya.

Hujan besar pun tiba tiba datang tanpa ada peringatan hujan kecil. Taehyung melindungi kepalanya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memengang payung dan ponselnya, ia berlari menuju halte itu.

"Aish" kesalnya saat tiba di halte dan menepis nepis mantelnya
"Bodoh.. kenapa aku berlari sedangkan aku membawa payung ini" ucapnya pada dirinya

Ada beberapa orang yang berdiri di sana hingga membuat Taehyung memperhatikan mereka satu satu.

"Cheogiyo.." ucap Taehyung pada seorang ahjumma yang sedang duduk
"Ne.."
"Bisakah aku bertanya, arah tujuan bis berikutnya" tanyanya
"Bis terakhir akan berhenti tepat di Sekolah Sekang" jawabnya

"Apa aku harus ke sekolah.. tapi itu akan sangat jauh untukku pulang" batinnya.
"Ahh.. untuk apa susah susah naik bis.. aku bisa panggil taxikan" batinnya lagi
"Ne.. kamsahamnida" jawab Taehyung

"Kringgg kringg" suara ponsel dari ponselnya, ia pun langsung mengangkatnya
"Ohk Yerinaaa wae??"
"____"
"Tidak terdengar.."
"Neo eodiyaaaa"
"Aku ada di halte"
"Sedang apa kau di sana"
"Mobilku habis bensin, jadi aku berlari dan berteduh di sini"
"Kirim lokasimu"
"Mwo??"
"KIRIM LOKASIMU BODOH" teriak Yerin hingga Taehyung menjauhkan sedikit ponselnya dari telinganya
"arraseo"

Panggilan pun terputus dan ia mengirim lokasinya pada Yerin, "Ohk.. andweee" ucapnya yang melihat layar ponselnya mati
"Aish.. kenapa harus mati, aku tidak tau pesannya terkirim apa tidak"
"Taxi juga belum di pesan" celotehannya yang membuat beberapa orang yang ada di halte memperhatikannya, ia melihat dan memalingkan wajahnya ke sisi lain.

Cukup lama, sudah satu jam Taehyung menunggu, bahkan orang orang tadi sudah pergi, hujan juga tak kunjung berhenti dan tambah besar dengan petir yang menemaminya.

Ia duduk sambil mengusap sisi tangan kanan dan kirinya dan sesekali menghembuskan napas.

"Yaaaa" teriak Yerin yang kini sedang berlari kearah halte dengan payung
Taehyung beranjak dan melihat Yerin "YAAAA MENGAPA KAU TAK MENGANGKAT TELPHONEKU"
"KAU TAU AKU MENCARIMU DARI TADI" teriak Yerin, tapi Taehyung hanya diam mendengar teriakkannya

"Aku kedinginan.. kita pulang saja" ucap Taehyung
"Aish.. kajja"
"Tapi tak akan ada bis lagi" ucap Taehyung
"Aku bersama sunbae, ia membantuku mencarimu" jawab Yerin dan hendak berjalan keluar halte
"Bareng" ajak Taehyung yang menahan Yerin
"Kau membawa payungkan.. pakai payungmu" ucap Yerin dan berjalan lebih dulu

Taehyung membuka payungnya dan berjalan cepat untuk menyusul Yerin.

"Apa pesanku tak terkirim" ucap Taehyung
"Tidak"
"Aku menunggu pesanmu selama 10 menit dan mencoba menelphone beberapa kali tapi tak ada jawaban" jawab Yerin

Butterfly Love ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang