Chapter 8

119 57 3
                                    

Terima kasih karena kau selalu ada disaat
Aku membutuhkan.

-Anindira-



🍁🍁🍁

Belum terlalu jauh Anin berjalan, ia balik melihat Angga yang berada di belakang.

Ehh, gue kan nggak ada uang buat naik taksi, terus gue harus jalan kaki, terus sampek rumah kena marah mama karena pulang telat. Aduuh gimana ini,  ya tuhan tolonglah hambamu yang cantik ini. : )
Ihh, tapi mau nggak mau gue ikut angga dong.
Huuwaa, batin Anin.

Anin berjalan menghampiri Angga lagi, kali ini egonya harus dia runtuhkan, demi terbebas dari omelan mamanya.

"Yaudah, katanya mau nganterin," pinta Anin yang menahan malu, ego, marah, campur aduk semuanya.

"Haha, tadi sok-sokan nggak mau," Angga menaik turunkan alisnya.

"Ish, udah cepet, nanti kena omel nyokap gue, karena pulang telat."

"Yaudah masuk, apa perlu gue bukain."

"Idih ... nggak," ketus Anin sambil membuka pintu mobil Angga.

Tapi Anin malah menduduki kursi penumpang di belakang.

"Emang gue supir ya," sindir Angga.

"Cocok kok," ejek Anin yang berusaha keras untuk menahan tawanya.

"Elah lu mah nggak ada peka-peka nya," Angga melipat tangannya di dada.
"Yaudah nggak jalan nih mobil," lanjutnya.

"Elah, gue buru-buru ini," tegas Anin.

"Lo pindah ke depan baru jalan," kata Angga yang melirik ke Anin

"Yaelah, ribet amat idup gue," gerutu Anin sambil berpindah ke bangku penumpang depan.

"Udah cepet gas," kesal Anin.

Mobil Angga pun langsung melesat menuju ke rumah Anin. Dan angga juga dapet sms dari maminya.
Minta di jemput di tempat temennya, yang pulang dari arisan.

Mobil Angga sudah sampai di depan rumah Anin, dan setelah Angga periksa di sini lah maminya meminta untuk dijemput.

"Yaudah thanks," Anin membuka pintu lalu keluar, dengan buru-buru, Anin langsung masuk ke rumah.

"Ehh, itu Anin. Dari mana aja kok baru pulang, kan mama udah bilang, pulang sekolah langsung pulang, pasti main dulu," omel Ayudia, dengan tatapan curiganya.

"Ya ampun ma, tadi itu aku nggak bawa mobil. Terus uang aku habis, jadi numpang deh. Dan yang ditumpangi malah bikin ribet," jelas  Anin panjang lebar.

"Mi, masih lama," tanya seseorang yang ada di belakang tubuh Anin.

"Lo."

"lo ngapain kesini. Mau maling ya, atau lo ngikutin gue,"  Anin yang menaikkan suaranya satu oktaf.

"Anin, nggak boleh kayak gitu. Angga ini anaknya tante Laras ," jelas Ayudia.

"Iya  Anin, Angga ini anak tante. Kalian udah saling kenal?" tanya Laras.

"Iya mi."

"Enggak tan."

Jawab mereka berdua bersama tapi beda jawaban.

"Lah ini yang bener yang mana," tanya Laras lagi.

"Udah kenal kok mi," jawab Angga sambil tersenyum kearah Laras.

"Bagus dong kalau begitu, oh ya Angga tolong jaga Anin ya, kalau dia nakal bilang ke tante," ujar Ayudia kepada Angga.

"Siap tan," Angga mengangguk setuju.

"Ish, mama apa-apaan sih, aku udah besar ma," ucap Anin yang memajukan bibir nya.

"Kamu itu masih kecil," sahut Ayudia.

"Terserah mama," Anin berjalan menuju tangga dan menaiki nya satu per satu, ya, dia menuju ke kamarnya.

"Yaudah jeng, aku pulang dulu. Besok gantian ya," pamit Laras sambil cipika cikpiki sama Ayudia.

"Angga pamit dulu tante," Angga mencium punggung tangan Ayudia.

"Iya, hati-hati ya," balas Ayudia.

***

Dikamar Anin....

Anin lagi bete, kesel, mager, dan lesu.
Dia duduk bersender di kepala ranjang dan memangku laptopnya.

Tadinya Anin mau nonton film yang ada di laptopnya tapi, keinginan itu hancur lebur, saat Anin tau film yang ada di laptopnya, terhapus, sungguh nasib yang miris.

Dan lama-kelamaan Anin tertidur, karena Anin ke lelahan hari ini, entahlah padahal hari ini nggak ada kegiatan yang terlalu berat.

Setelah 2 jam ...

Anin terbangun dari tidur syantik nya 😅.
Anin melihat jam yang menunjukkan pukul 5.00 p.m.
Lalu dia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Kali ini Anin tidak berendam karena dia nggak lagi menginginkannya.
Biasalah, apa pun yang dia lakukan harus sesuai dengan mood nya.

Selesai mandi Anin mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer , dan menyisirnya hingga rapi.

Setelah Anin siap dia turun ke lantai bawah, dan terlihat mamanya yang lagi menonton tv, anin mendekati Ayudia.

"Mah," panggil Anin, Ayudia menoleh ke arah Anin yang sedang berjalan mendekatinya.

"Ehh, udah bangun," Ayudia menepuk sofa sampingnya.

"Anin udah kenal Angga ya," tanya Ayudia pada Anin yang baru mendduduk kan badannya di samping Ayudia.

"Emang kenapa ma," tanya Anin balik.

"Dia baik ya," puji Ayudia sambil tersenyum.

"Dia itu rese banget ma," Anin memanyunkan bibirnya, karena kesal mamanya malah muji cowok rese kayak dia.

"Mama liat, dia perhatian banget sama kamu," Ayudia memalingkan pandangannya ke tv.

"Nggak, biasa aja kok ma," Anin mengambil cemilan yang ada di atas meja.

"Kamu jangan ... " pandangan Ayudia balik kepada Anin.



Bersambung...

Jangan lupa

#Vote
#Coment dan share

Enjoy All
😗


Secret of the heart


Sweet greetings from the author
👋❤

Always There For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang