Chapter 29

54 19 3
                                    


Ketahuilah bahwa kebenaran akan mancari jalan untuk mengungkapkan dirinya

~S

Happy reading 😊

🍁🍁🍁

Sudah satu minggu lebih Anin tidak bertemu dengan Dito, bahkan mengirim pesan saja tidak pernah. Dito hilang begitu saja tanpa pamit seperti ditelan bumi. Mobil Anin juga masih dengan pacarnya itu, hampir sekitar sebulan lebih mobilnya.

Selama ini Anin selalu berpositif thinking atas semua yang Dito minta, mulai dari meminjam mobil sampai meminjam uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Dengan alasan untuk biaya pengobatan mamanya yang terbaring dirumah sakit.

Entahlah tapi Anin mulai memikirkan apa yang diucapkan oleh Angga, Dito yang hanya memanfaatkannya. Dia berusaha keras untuk menepis pikiran jeleknya pada Dito. Mungkin saja ini adalah strategi Angga untuk menjauhkannya dari Dito.

Selama itu juga Angga berusaha keras untuk meyakinkan Anin bahwa Dito itu cowok tidak baik. Lelaki itu sudah mengetahui semua kebusukan Dito, tapi apalah dayanya gadis tercintanya tidak akan pernah percaya dengan ucapannya.

"NGGAK USAH TUDUH DITO YANG NGGAK-NGGAK, GUE TAU LO NGELAKUIN INI BIAR GUE SAMA DITO ADA MASALAHKAN. DAN ITU YANG LO PENGEN KAN!!" bentak Anin karena sudah muak dengan semua ucapan Angga yang selalu menuduh-nuduh Dito nggak baiklah, cuma mau manfaatinlah, dan masih banyak lagi.

"Gue serius. Gue nggak pernah seserius ini," Angga menatap Anin dengan tatapan yang sangat serius.

"Hahaha ...," tawa Anin yang terdengar hambar.

"Terus gue harus percaya gitu sama lo?" tanya Anin yang menunjuk-nunjuk kearah Angga.
Angga hanya menjawab dengan anggukan yang sangat mantap.

"Gue nggak mau dengerin kata-kata lo lagi," Anin langsung melangkah meninggalkan Angga yang terlihat frustasi karena ia tidak mau bila Anin disuatu hari nantinya akan tersakiti dengan adanya kenyataan bila Dito itu cowok nggak baik dan cuma mau manfaatin Anin.

Suatu hari lo bakal tau yang sebenarnya, batin Angga yang meninggalkan tempat itu sambil meremas rambutnya.

***

Anin berjalan di trotoar jalan raya yang tidak terlalu ramai. Ia berjalan gontai pikirannya melintir memikirkan semua yang ia hadapi. Mulai dari mobil dan uang yang belum dikembalikan oleh Dito terlebih lagi tidak ada kabar apa-apa darinya, Anin mencoba untuk terus menghubunginya tetapi nomornya nggak aktif.
Karena lelah Anin duduk dibangku halte, merenungkan segala pikirannya. Ia selalu berfikir positif terhadap Dito, tapi makin kesini Anin sudah menyadari kajanggalan. Ia berinisiatif untuk memeriksa ke rumah sakit yang mamanya tempati. Ia merogoh tasnya dan mengeluarkan ponselnya untuk memesan taksi online.

Selang 10 menit taksi itu sudah ada dihadapannya, lalu beranjak dan langsung masuk kedalam taksi itu. Ia memberi alamat tujuannya kepada sopir dan langsung melesat ke arah tujuan mereka.

Didalam taksi pun pikiran Anin masih tak bisa dihentikan, terlebih Angga selalu memperingatinya, tapi ia selama ini tak pernah percaya dengan semua ucapan Angga.

"Neng udah sampek," tegur sopir taksi yang melihat Anin masih diam ditempat. Anin langsung sadar dan menyodorkan dua lempar uang seratus ribuan.

Ia masih ragu untuk memasuki rumah sakit tersebut. Dan akhirnya tekadnya terkumpul dan melangkahkan kakinya dengan penuh keyakinan, ia akan harus mengetahui kebenarannya.

Anin lalu menuju ke resepsionis.
"Maaf mbak apa ada pasien yang bernama ibu kirana disini?" tanya Anin dengan sangat ramah.

"Bentar ya mbak saya cek dahulu," petugas resepsionis itu mengecek data yang ada di rumah sakit ini dengan sebuah alat seperti komputer.

"Maaf mbak, kirana disini tercatat bahwa berumur lima tahun, bukan seorang ibu," ucap petugas tersebut setelah mengecek pada komputernya.

"Apakah tidak ada?, mungkin salah kali mbak," bantah Anin masih dengan kesopanan.

"Lihat mbak disini adanya kirana yang berumur lima tahun," sahut petugas tersebut sambil memperlihatkan data yang didapat.
"Dan ini tidak mungkin salah," lanjut petugas tersebut.

"Oh iya maaf mbak sudah mengganggu jam bekerjanya, permisi," pamit Anin setelah melihat data yang memperlihatkan bahwa Mama.Dito tidak dirawat di rumah sakit tersebut.

Pikiran Anin semakin yakin bila dirinya sudah ditipu, dan dimanfaatkan oleh Dito.





Bersambung ...

--o0o--

Quotes by @Shella_Vrs

Jangan lupa

#Voment

Enjoy All
😚

Always There For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang