Chapter 14

96 44 1
                                    


Aku hanya bisa berharap, semoga engkau dapat menyadari semua yang pernah aku tunjukkan.

-Anggara-

🍁🍁🍁

Angga sampai di rumah orang tuanya pukul 7.00 p.m.
Ternyata Laras sudah menuggu kehadiran Angga di depan pintu utama.

"Kamu dari mana aja sih kok baru sampek?" tanya Laras dengan khawatir. Sedangkan Angga baru turun dari mobilnya.

"Maaf mih. Tadi aku nganter Anin dulu, jadi lama deh," Angga mengambil berkas-berkas yang sudah ia bawa dari apart yang berada di bangku belakang.

"Kamu tadi jalan sama Anin? Kok nggak diajak kesini," ujar Laras interested.

"Nggak mi, tadi aku liat Anin di jalan yang lagi diganggu sama preman."

"Terus, Anin nggak papa kan?" Laras bertanya dengan kekhawatiran yang memuncak.

"Nggak papa mi, tadi udah aku anter pulang," balas a
Angga yang mencium punggung tangan Laras.

"Bagus deh, untung ada kamu. Oh iya sampai lupa, ayo masuk," Laras dan Angga berjalan memasuki rumah yang megah, dan memiliki infrastruktur yang modern.

"Papi mana mi?" tanya Angga.

"Papi kamu ada di ruang kerja," balas Laras dan melangkahkan kakinya menuju kedapur, mungkin mau menyiapkan makan malam.
Sedangkan Angga menuju ke ruang kerja papinya,dan masih dengan membawa berkas-berkas.

Angga membuka pintu yang tertulis Workroom yang tertempel di pintu.

"Assalamu'alaikum pi," ucap Angga saat setelah membuka pintu.

"Eh ... wa'alaikum salam kok baru nyampek?" tanya surya yang beralih menatap Angga.

"Ada masalah sedikit pi, tapi it's oke lah," Angga duduk di sofa yang tersedia di ruangan itu.
Angga mulai membuka lembar per lembar berkas-berkas yang ia bawa dari apart, untungnya tidak terlalu banyak.

"Gimana kantor kamu?" tanya papinya.

"Aman kok pi," balas Angga yang sedang fokus mengetik sesuatu di laptopnya.

Seketika ruangan menjadi hening, karena bapak dan anak itu sedang hanyut dalam pekerjaannya masing-masing.

Cklek

Pintu terbuka dan menampakkan Laras yang berada dibalik pintu.

"Eh ... Mami nggak ganggukan?" tanya Laras yang memasuki ruangan itu.

"Nggak kok mi," balas Angga yang sempat menoleh kearah Laras.

"Makan dulu yuk, Mami udah siapin makanan kesukaan kamu," Laras duduk disamping Angga.

"Ya mi, ini bentar lagi selesai kok," ujar Angga yang tetap menatap layar laptopnya.

"Kamu jangan terlalu fokus sama kerjaan ya, kamu juga harus bisa menikmati masa muda kamu," nasehat Laras yang harusnya didengar oleh Angga.

"Iya mi, nih udah siap. Yuk," ajak Angga.

"Pi ayo, makan malam dulu," ajak Laras yang mendekat ke arah suaminya.

"Iya, ayok," Surya menutup laptopnya.

Mereka berjalan bersama menuju ke meja makan, sedangkan Angga sudah duduk di salah satu bangku meja makan terlebih dahulu.

"Mami masakin sup kesukaan kamu, makan yang banyak ya," Laras mengambilkan nasi untuk Surya dan Angga.

"Iya mi, pasti enak nih," Angga mencium aroma masakan maminya yang pastinya lezat.

"Iya dong siapa dulu yang masak," sombong Laras sambil terkekeh, dan di susul kekehan Angga dan Surya.

Inilah yang membuat Angga dapat tertawa lepas dan bahagia.
Walaupun hanya seminggu sekali, itupun kalau Angga tidak sibuk dengan pekerjaannya. Angga terkadang pulang sekolah menngunjungi kantornya, atau di hari sabtu.

Mereka melanjutkan obrolan di ruang keluarga sambil bersantai dan memakan makanan ringan yang sudah tersedia, jadi tak perlu membeli terlebih dahulu.

Obrolan ringan dan sedikit canda tawa dapat mengurangi beban pikiran Angga.

***

Anin sudah mendingan, traumanya sedikit menghilang, sehingga dia sudah kembali normal seperti biasa.

Tadi Ayudia baru saja keluar dari kamar Anin. Menyuruh gadis yang termangu itu untuk berterima kasih pada Angga yang telah menolongnya tadi. Ia juga disuruh untuk mengajak Angga jalan bareng.

Huh ...

Kalau bukan mamanya yang meminta Anin pasti nggak akan mau jalan bareng Angga.
Anin mulai mencari Id line Angga.
Gengsinya ia singkirkan terlebih dahulu demi mamanya yang pemaksa itu.

📩Anindira

Ga, tadi makasih ya, udah
nolongin gue. Besok bisa nggak jalan,
itung-itung gue bales budi 😅.

19.23

Typing ...

📩Anggara

Besok free sih, boleh deh 😊

19.24

📩Anindira

Ok, jam 9 ya.

19.24

Typing...

📩Anggara

Gue jemput ke rumah lo ya,,

19.24

📩Anindira

Ok, jangan ngaret!!

19.25

Ih ... Kok gue kayak orang yang ngarep banget sih, batinnya sambil melihat pesan yang baru saja terkirim.

📩Anggara

Siap 😄

19.25


Percakapan pun terhenti, dan entah kenapa hati Anin sedikit senang karena akan jalan bersama Angga besok di hari minggu.

Anin merebahkan badannya pada ranjang besarnya.
Harusnya Anin sekarang menonton film di laptopnya tapi, niat itu ia renungkan. Ia sudah tak mood lagi untuk menonton film.
Yang ia mau saat ini hanya ingin memakan cemilan, dan menonton tv.

Anin turun dari tangga dan menggulung rambutnya, menuju ke arah dapur untuk mengambil cemilan yang ingin dia makan.

Anin membawa beberapa cemilan serta minuman. Hingga sedikit susah untuk membawanya.
Anin menghidupkan tv, lalu menikmati serial yang ia tonton, serta sambil mengunyah cemilan yang di dalam mulutnya.

Bersambung ...

--o0o--

Jangan lupa
#Vote
#Coment dan share

Karena vote itu gratis

Enjoy All
😚

Sweet greeting from the author
👋❤

Always There For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang