Chapter 17 : quality time 3

86 31 2
                                    


Mungkin hanya ini yang bisa aku lakukan buat kamu, dan membuatmu bahagia.


-Anggara-

🍁🍁🍁

Cklek

Angga dapat membuka pintunya, ia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Anin.
Dan pandangan Angga terkunci pada ranjangnya, ia melihat Anin yang tertidur pulas.

Mungkin kecapeaan habis jalan-jalan, pikir Angga.

Angga lalu menghidupkan tv untuk menunggu Anin bangun.

***

Anin sudah tertidur sekitar 1 jam lebih sekarang sekitar pukul 16.00.

Hoaam


Anin mengerjap-ngerjapkam matanya, ia tidak ingat bila masih di apartemen Angga. Ia asing dengan tempat ini.

'Ini gue di mana, apa masih di alam mimpi ya' gumam Anin.

Anin mengedarkan pandangannya, dan ia menatap Angga yang serius menonton chanel di tv.

'Oh, iya gue lupa. Kalo masih di apartemen si cecunguk itu' batin Anin.

Ingatannya kembali, setelah beberapa menit ia kebingungan. Ia menggeliatkan tubuhnya, dan bangun mendekat ke arah Angga.

"Udah bangun?" tanya Angga yang menyadari kehadiran Anin.

"Emang kalau gue belom bangun, trus ini siapa? Arwahnya?," sewot Anin, biasalah mereka kalau bertemu pasti ada adu kesewotan.
Eh ralat, cuman Anin yang sewot.😂

Anin akan duduk diseberang sebelah Angga. Naas, ia malah terjatuh. Karena kesandung kaki Angga, dan jatuhnya malah ketubuh Angga.
Posisi yang sensitif, dimana Anin yang berada di atas tubuh Angga, dan Angga memeluk Anin agar tak terjatuh, pandangan mereka terkunci. Seperti yang ada di dalam film atau drakor. 😄

1 detik ... 2 detik ... 3 detik ...

Detik ke tiga Anin tersadar dengan posisinya. Ia akan bangkit, tapi tangan Angga memeluknya dengan kuat.
Lalu Anin mencubit lengan Angga. Lelaki itu memekik kesakitan, dan langsung melepas pelukannya pada Anin, lalu mengelus lengannya.

"Lo cari kesempatan kan!!" sewot Anin yang mendudukkan tubuhnya di sofa samping Angga, tapi berjarak jauh.

"Nggak. Lo aja yang nggak ati-ati kok nyalahin orang," sahut Angga yang kembali menonton chanel tv.

"Ish, gue mau pulang," Anin mengambil tasnya dan langsung berdiri.

"Gue anter."

"Nggak usah!!" ketus Anin.

"Nggak. Pokoknya gue anter," paksa Angga.

Pada akhirnya Angga yang menang, Anin terpaksa di antarkan oleh Angga.

Mereka tak berbicara sepatah kata pun saat diperjalanan, hanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Mobil Angga sudah memasuki pekarangan mansion Anin.
Mereka turun, Angga mengambil belanjaan Anin di bagasi belakang. Sedangakan Anin nyelonong masuk ke rumah, tanpa menghiraukan Angga.
Ia langsung menyusul Anin setelah mengambil belanjaan.

Ayudia melihat kehadiran Anin dan Angga. Dia langsung menghampiri.

"Udah pulang?" tanya Ayudia pada mereka.

"Iya, Mah," Anin mencium punggung tangan Ayudia, diikuti oleh Angga.

"Angga, Anin nggak ngerepotin kan?" tanya Ayudia. Yang mendengar dirinya di ceritakan, hanya memanyunkan bibirnya.

"Nggak kok tante," balas Angga.

Anin langsung menuju ke dalam kamarnya, tanpa mau mendengar obrolan mamanya dan Angga.

"Eh iya tante, ini di taruh mana ya?" tanya Angga sambil melihat paperbag.

"Langsung aja taroh di kamar Anin," balas Ayudia.

"Tapi tan-,"

"Udah nggak papa," potong Ayudia.

Angga pergi menuju ke kamar Anin, di kamar Anin tak ada orang, niatnya ia akan menaruh di dalam dan langsung keluar dari kamar Anin.
Tapi niatnya gagal saat ia mendengar suara pintu yang terbuka.

"Aaa ... Lo ngapain kesini, mau ngintipin gue hah!!!" sarkas Anin.

"E-enggak," jawab Angga gagap.

T*i kenapa gue jadi gagap, gumam Angga.

Ya, bagaimanapun karena keadaan ini sangat tak biasa, karena Anin baru saja mandi dan hanya memakai bathrobe.

Angga langsung membalikkan badannya, menaruh belanjaan Anin di sofa. Ia ngacir keluar dengan wajah yang dibuat sedatar mungkin untuk menghindari kecanggungan.

Angga pamit pada orang tua Anin yang menonton tv.
Lelaki itu masuk ke dalam mobil dan langsung menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan rumah Anin.

Anin sudah memakai pakaian setelah kepergian Angga dari kamarnya. Lalu ia berjalan menuju ke arah sofa yang mana belanjaannya di letakkan oleh Angga.
Ia membuka satu persatu isi dari paperbag itu. Gadis berambut sebahu tersebut mengambil sebuah boneka teddy bear berwarna coklat. Yang mana Angga yang dapat mengambilnya dari permainan claw machine. Anin memeluknya dia senang karena dapat memilikinya.
Dan di paperbag itu juga terdapat boneka couple yang ia dapat dari memainkan permainan berpasangan bersama Angga.

Dan di paperbag itu juga terdapat boneka couple yang ia dapat dari memainkan permainan berpasangan bersama Angga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Anin senang karena mendapat boneka-boneka yang sangat lucu. Dan ia memajangnya di dekat ranjangnya.
Anin juga membuka paperbag berwarna pink, yang berisi pakaian yang di pilihkan Angga. Dia sangat senang hari ini, sudah lama Anin tidak sebahagia hari ini.

Gadis itu menuju ke ranjangnya, ia mengambil boneka yang di letakkan dekat ranjangnya dan memandangnya. Rasanya boneka itu sangat spesial dan sangat berharga bagi Anin.



Bersambung ...

--o0o--

Jangan lupa
#Vote
#Coment dan share

Enjoy All
😊

Stay with my story readers
😄

Always There For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang