Chapter - 2

150 3 3
                                    


Sudah berjalan 3 hari setelah pemberitahuan mengenai pelaksanaan perpisahan kelas 12 di SMA Trisakti. Melody yang memang menjabat sebagai bendahara kelas tidak pernah absen mengingatkan teman sekelasnya mengenai pembayaran perpisahan.

"WOIII, BAYAR DUIT PERPISAHAN!" Teriak melody pada seisi kelas. Dan tak selang lama bel pertanda masuk pun berbunyi.

Tak banyak yang mengindahkan omongan rutin dari sang bendahara kelasnya. Mereka semua terlalu sibuk dengan urusan mereka masing masing.

"Ya allah! Masih pagi mel, lagian tenang aja nanti juga bakal di bayar kok." celetuk Verina Pramudita tanpa berpaling dari benda pipih yang sedari tadi dimainkannya.

"Ya udah cepet bayar, kalo udah kan enak!!" Masih dengan nada yang cukup kesal melody memperingatkan verina untuk membayar.

Memang diantara siswa siswi kelas 12 mipa, verina termasuk siswi yang cukup bandel masalah pembayaran, apapun jenis nya itu sulit dilakukan oleh dirinya.

"Aelaahh weee, belum ada duit. Nanti juga di bayar" balas verina tak kalah lantang.

"Yang penting bayar" ucap melody acuh karena tak mau memperpanjang perdebatan mereka. Jelas yang menang pasti verina!

Beralih dari tim yang suka pergi ke toilet saat jam pelajaran dengan berbagai macam alasan, ke tim yang berisikan anak anak yang suka ngurusin hidup orang laen! Alias ghibah.

"Heh gaiss, bayar perpisahan!"

Dengan tim yang satu ini teramat sangat berbeda gaya bicaranya, bagaimana tidak! Isinya teman teman melody sendiri yang memang hampir tiap hari mereka selalu bersama.

Jangan salah sangka! Memang di kelas melody tak jarang bagi mereka yang berteman membuat tim tim'an, sudah wajar bagi mereka merasakan hal tersebut.

Walau kelas melody memiliki anak yang nakal, tapi melody bersyukur karena dengan adanya mereka menambah kesan absurd bagi kelas melody, tidak monoton seperti kelas kelas 12 lainnya.

"Besok ya mel" ucap Arshila sembari mengeluarkan jurus rayunya pada melody.

"Eh nih gua mau bayar, lunas ya! Awas masih ditagih terus" ucap Aurel bersamaan dengan mengeluarkan uang sebesar 75.000.

"Nah gini dong kek aurel!" sindir melody pada yang lain.

"Gue besok ya mel, belum minta duit sama bokap gue" sambung gadis kepada melody.

"Emang perpisahan kapan sih?" Tanya Bianca yang baru mengeluarkan suaranya sedari tadi.

"Kemaren sih infonya kisaran tanggal 15-20 April gitu" jawab melody setaunya.

"Iya belum ada kepastian tanggal nya" sambung gadis menambah kan info.

Setelah perbincangan itu pun mereka masih tengah sibuk dengan benda pipih kesayangan mereka masing-masing.

Walau tak seberapa bagus dengan yang dimiliki oleh anak anak kota seperti yang dibelakangnya tertera sebuah gambar apel separo, tapi setidaknya mereka bersyukur masih memiliki alat komunikasi tersebut.

Ditengah keheningan melanda, gadis yang masih setia dengan ponselnya mengintrupsikan suara kepada teman temannya.

"Eh, kalo gue perpisahan pake beginian cakep gak?" Tanya gadis sembari menunjukan gambar yang tertera di layar ponselnya.

"Ih dis lo tuh cakepnya pake yang mini dress gitu yang pendek" celetuk aurel setelah melihat model baju yang ditunjukan gadis.

Sebuah kebaya dengan rok potongan style duyung dengan bukaan depan dan menjuntai ke bawah.

"Eh iya, lo bagus pake yang pendek dis, kalo panjang lo keliatan bulet banget" sambung shila yang langsung mendapat pelototan dari gadis.

"Wah anjir lo pada, tapi iya juga sih. Eh! apa sopan kalo gue pake yang pendek gitu?" Tanyanya lagi yang masih ragu dengan pendapat teman temannya.

"Ya sopan aja si menurut gua, lo kan gak pake jilbab" sambung Bianca.

"Iya bener juga yang bianca bilang, gue pernah liat di instagram dress bagus. Kalo gue gak pake jilbab pengen bgt buat yang kayak gitu" celetuk melody.

"Coba deh ntar gue pikirin lagi"

Perbincangan mereka pun berlanjut hingga waktu yang lama menjadi terasa sangat singkat.

💦💦💦

Tringggg tringggg tringggg

Suara lonceng berbunyi pertanda istirahat pertama pun telah tiba. Mereka yang sedari tadi membahas mengenai persiapan perpisahan pun merasakan gelanyar lapar.

"Makan yok!" celetuk shila mengajak teman temannya untuk membuka bekal yang sudah dipersiapkan oleh orang tua mereka masing masing.

"Mel, gak bawa bekal?" Tanya gadis pada melody, mengingat melody adalah seorang anak rantau.

"Kagak, kesiangan bangun gue" jawab melody seadanya.

"Ya ini loh mel makan bareng gue kayak gak biasa aja" ucap shila sambil menyerahkan wadah bekal didepan melody.

Melody hanya mengangguk mengiyakan ucapan arshila.

Mereka pun kini makan bersama. Jika kebanyakan orang akan makan dalam keadaan diam maka berbeda dengan tim melody, yang selalu bertingkah dengan celotehan yang unfaedah.

Hingga acara makan bersama pun selesai lalu kini mereka beralih sibuk dengan ponsel mereka masing masing. Sampai panggilan dika mengalihkan perhatian mereka.

"Gadis, lo dipanggil Pak Derry" ucap dika melalui pintu kelas.

"Oh oke, makasih infonya" ucap gadis yang hanya dibalas dengan sebuah jempol oleh dika.

"Ka, temenin yok nemuin Pak Derry" ajak gadis pada Zaskia Meilika, teman sebangku gadis.

Tanpa mengucapkan apa apa, lika segera berdiri dan mereka pun beranjak menemui Pak Derry.

Pak Derry adalah salah satu guru kesenian kelas 12 di SMA Trisakti yang baru, menggantikan Ibu Gita yang harus terpaksa Resign.

Lama gadis dan lika menemui Pak Derry kini mereka telah selesai dan kembali ke kelas. Anak anak kelas pun pastinya paham apa yang sudah di bicarakan Pak Derry dengan gadis.

Kelas 12 mipa mendapat bagian menampilkan sebuah drama untuk pengambilan nilai ujian prakteknya.

"Kenapa dis?" Tanya melody yang melihat gadis baru saja kembali menemui Pak Derry.

"Biasa" jawab gadis ringan.

"Okee mohon perhatian ya!" Gadis nampak mengambil alih perhatian teman temannya.

"Gaeees! jadi tadi gue dipanggil sama Pak Derry dan ngomong masalah ujian praktek kesenian, kami sepakati untuk mengambil nilai nya di akhir bulan februari" jelas gadis yang masih mendapat perhatian dari teman temannya walaupun tak banyak juga yang mengacuh kan dirinya.

Teman teman sekelas melody hanya mengangguk mengiyakan ucapan gadis, tidak ada yang menyangkal sedikit pun.

💦💦💦

Chapter 2 hadir !!!
Yeessss! ...

Tetap selalu stay yaa, slow update chapter🤗🤗

Bantu promote Rentang Waktu pliss!!! ajak teman, sahabat, sodara, pacar, gebetan, mantan, adek, kakak, atau siapapun itu untuk baca Rentang Waktu !!!

Jangan lupa vote dan coment selalu ditunggu oleh author dalam chapter ini🤗🤗🤗 makasih banyak

Loph you all💛💛💛

Salam.

Pipitandarstaapriani

Rentang WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang