Chapter - 11

37 1 0
                                    

"Aaarrrrgggghhh ... Laknat lo semua!" Dika pergi keluar kelas, mencoba meredakan rasa malunya dan membiarkan saja Danu, Bani dan teman temannya menertawakan dirinya.

Saat Dika hendak pergi ke kantin bermaksud untuk menenangkan diri dan pergi menemui Mba Yuni si pujaan hati. Dika dikagetkan dengan datangnya Angel yang mengarah menuju kelasnya.

"Bidadari toilet" batin Dika.

Begitulah Dika menyebutnya. Semenjak kejadian jumat lalu ia bertemu dengan Angel. Kegugupannya saat bertemu sangat kentara. Sepertinya Dika menyukai Angel! Lalu bagaimana dengan Mba Yuni? Ah dasar fuckboy!

"Kakak!" Sapa Angel, kini mereka berada pada satu garis lurus.

Dika tak membalas sapaan Angel, hanya memberi kode dengan mengangkat kedua alisnya. Dika mencoba untuk terlihat berwibawa di depan Angel. Kebodohan jumat kemarin membuat Dika terus mengutuk perbuatannya!

Sebisa mungkin, ia mencoba untuk menjaga image'nya di depan Angel. Agar tidak mempermalukan dirinya lagi untuk yang kedua kalinya.

"Kakak, sekelas sama Kak Zahra kan?" Tanya Angel langsung.

"Kenapa?" Balas Dika cuek.

"Kak Zahra ada di kelas ngga?"

"Ada! Lo masuk aja".

Tanpa basa basi lagi Dika berlalu pergi meninggalkan Angel.

"KAK DIKA MAKASIH!" Teriak Angel lalu pergi menemui Zahra.

Dika terpelonjat kaget dan menghentikan langkahnya di balik tembok, ia tak bisa menyembunyikan rasa bahagia, senyum manis di bibirnya mengembang tanpa diduga, suara teriakan terimakasih dari Angel berhasil membuat mood Dika naik turun, ia juga merasakan jantungnya yang mulai berdetak lebih kencang! Ia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya.

"Ap... Apa? Gue ga salah denger? Kok dia tau nama gue? Kapan gue kenalannya? Dia bilang makasih? Astagaaaaaa Tuhan!!! Nikmat mana lagi yang akan aku dustakan!?" Tanya Dika bertubi tubi.

"Nyesel gue udah cuek sama dia!" Batin Dika.

💦💦💦

Trrrrrriiinngggggg trrrriiinnngggggg

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, siswa siswi SMA Trisakti berhamburan keluar kelas bersiap untuk cepat cepat pulang ke rumah masing masing. Namun menjadi kesempatan emas bagi Dika, Danu dan Bani.

Dika, Danu dan Bani menghampiri Amanda yang masih berdiri di depan kelasnya. Kebetulan kelas mereka tetanggaan!

"Kelas lo uda sepi?" Tanya Dika dengan senyum penuh arti.

"Udah dari tadi. Kenapa?" Tanya Amanda.

"Biasa misi rahasia!" Jawab Dika, Danu, dan Bani serempak.

Amanda mendengus pelan, menatap ketiga pria itu dengan sinis.

"Misi rahasia nyari bolpoint di kolong meja maksud lo?" Sindir Amanda.

"That's right !!!" Serempak Dika, Danu dan Bani, kali ini dengan semangat yang membara.

"Gue heran sama lo bertiga! Itu bolpoint mau lo apakan! Haa! Mau lo makan!" Tanya Amanda sembari mendekatkan kepalanya ke wajah mereka.

"Kita punya itikad baik dengan bolpoint bolpoint itu Man" ucap Bani memberi klarifikasi.

"Itikad baik apaan? Yang ada wajah lo bertiga itu penuh dosa semua!"

Dika, Danu dan Bani saling bertatapan sebentar dan memegang wajah mereka masing masing.

Rentang WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang