Hari yang dinanti nanti pun tiba akhirnya bakal nikah juga tapi sayangnya ini bukan Pernikahan aku dan lian, melainkan pernikahan adikku. Setelah dapat kabar dari lian kalu dia udah minta izin di kantornya, kami pun pulang kampung bersama lagi..
Aku pulang 3 hari sebelum hari akad nikah berlangsung karena aku juga ga mau lewatin acara adat pengantin khas bugis Makassar Saat itu aku lagi berada di kamar ku sedang memakai baju yang sengaja di seragam kan oleh dua keluarga yang akan bersatu..
Oh iya karena lian ikut bersamaku jadi aku meminta satu baju Extra untuk pendamping pengantin pria.. Sementara adikku yang sudah berpakaian pengantin lengkap ada di kamarnya duduk manis.. menanti waktu berangkat ke rumah sang pujaan hatinya.
Di dalam kamar aku dan lian masih berpakaian dan dengan teliti aku merapikan lengan baju dan kerah baju lian
"Lian, seperti ini yang akan di lakukan nanti istrimu kalau kamu ingin berangkat kerja setiap pagi, " ..uka
"Dia akan membantu mu merapikan lengan baju dan memasangkan kancing kerah kemeja yang sulit kamu lakukan sendiri"..uka
Lian hanya diam tak merespon apa-apa.
"Kalau saja aku bisa melakukan itu sehari saja dalam hidupku, aku benar-benar ingin melakukan nya, bngun pagi dan melihat wajah kamu yang masih ngantuk, sungguh suatu pemandangan indah dan bahagia"..uka
Tak terasa aku berkaca-kaca membayangkan itu..
"Kok nangis ? ..lian
"Ga papa cuma bahagia "...uka
"Kalau bahagia jangan nangis dong ka"..Ucap lian sambil menghapus air mata di pipiku..
"Ka' kamu tau apa yang ku pikirkan sekarang ? ".. lian
"Kalau kamu tau sekarang aku sedang membayangkan ini hari pernikahan kita, Aku kamu dan keluarga kita semua bahagia, kamu cowok pertama yang ngebuat aku gila karena dengan sadar mencintai dan menyayangi kamu lebih dari mencintai diri sendiri walau tau kamu cowok " ..lian
"Makasih lian karena rela gila demi aku, Aku minta tolong sama kamu kalau nanti aku harus menikah dengan orang lain sementara kita masih saling mencintai, tolong bawa aku lari, kalau perlu culik aku" ..uka
Kemudian lian mencium ku dan rasanya bukan manis tapi bahagia lebih bahagia dari apapun, setelah ciuman mesra yang singkat itu aku menangis dalam pelukan lian..
Menangis tersedu seduh,, sampai lian terus memelukku makin erat agar suara tangisan ku tak sampai terdengar keluar kamar..
Eeeeeeek,,, suara decit pintu terdengar dan ternyata itu adik aku yang datang dan melihat kami sedang berpelukan..
Respon dia saat itu kaget bukan karena kami berpelukan tapi karena dia lihat aku menangis..
"Kalian kenapa kak " tanya adikku
"Ga papa dek ini kakakmu cuma terharu karena kamu udah mau nikah dan ninggalin keluarga " kata lian
"Oh aku kira dia kenapa bang" jawab adikku
"Terus kalian berdua udah selesai pakai bajunya " tanya adikku
"Iya udah ini udah rapi dek" kataku
"Kalau gitu sekarang, kalian deketan aku pengen kalian punya foto berdua dengan baju itu, kalian keliatan cocok dengan seragam itu " kata adikku
Lalu aku dan lian berdiri berdampingan dengan tangan kanan lian memegang bahu kananku sambil tersenyum..
" 1...2....3...cekrek" foto kami telah diambil
"Uka udah ayo cepetan keluar entar ada yang curiga kalian ga keluar keluar kamar dari tadi " katak adikku
"Iya dek, tunggu bentar ini mau di rapihin dulu" kataku
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama (End)
RomancePerjalanan cinta pertama dua insan yang sama tapi berbeda. Sedikit bersinggungan dengan kehidupan pribadi.