#13

703 52 1
                                    

Tok..tok..tokk..

"Iya siapa ? Tanyaku masih dengan nada biasa

"Ehem,.. dia cuma berdehem sperti itu.. tapi karena hatiku sudah begitu rindu dengan sosok lian, aku yakin itu suara lian meski terdegar sedikit serak..

Lalu aku membuka pintu perlahan dan...

"Hayoo... Suara lian memberi kejutan

Aku yang saat itu benar benar berharap kedatangan dia, hanya bisa diam dan menangis terseduh seduh tanpa bergerak sedikitpun dari posisi semula. Aku terus terseduh air mataku masih terus jatuh lalu lian yang heran dengan reaksiku langsung masuk dan mengunci pintu kemudian memeluk tubuhku dengan erat. Kemudian aku melingkarkan tanganku pada pinggang nya dan membalas pelukannya dengan begitu erat sambil terus terisak..

"Kamu kenapa nangis yang.. tanya lian

"Kamu jahat benget sama aku lian..jawabku

"Kamu pergi tanpa pamit kemudian berhari hari kamu tak memberi kabar apa kamu tak tau bagiamana rindunya aku pada sosokmu " kataku

"Iya maap yang aku gak niat bgitu tapi banyak hal yang aku mesti selesaikan, aku takut kalau cerita sama kamu malah akan membuatmu semakin khawatir dan sedih." Jawab lian

"udah yah berhenti nangisnya kamu makin manis kalu nangis jadi jangan terlalu sering menangis' nanti kena diabetes" kata lian

"Momen kayak gini kamu masih sempetnya godain aku lian" jawabku

Kemudian lian menghapus airmataku dengan kedua tangannya, dan selanjutnya mencium keningku, kemudian kedua mataku hidung dan selanjutnya bibirku, persaaanku benar benar bahagia karena lega dapat merasa kan momen ini lagi,

Ciumannya lembut seolah dia sangat ingin menikmati detik demi detik ciuman kami dan aku tentu saja membalas ciuman lian dengan ritme pelan dan lembut seperti video yang diputar dengan efek slow motion. Kemudian lian mengarahkan aku ke kasur.

Setelah itu kami kembali berciuman dengan lian yang sudah diatas tubuhku, kami benar-benar menikmati momen itu dengan lembut, Lian kembali mencium seluruh wajahku dengan lembut.
aku benar-benar hanyut dengan kelembutan lian saat itu, lalu lian mulai membuka seluruh pakaiannya. kemudian juga membuka pakaianku. Sekarang kami berdua sudah telanjang.

Dan posisi lian sudah kembali menindih tubuhku dan mulai menciumi dadaku. Tubuhku bergetar merasakan sensasi ciuman lian,
hingga akhirnya kami meluapkan semua cinta kami malam ini.

Keesokan paginya aku masih capek karena permainan lian semalam, jadi aku gak langsung bangun tapi tidur dulu sebentar sambil berpikir jernih tentang kejadian seminggu kebelakang dengan tetap menatap lian yang tertidur di samping ku...

Tak lama lian membuka mata dan bertanya padaku dengan suara sangat pelan..

"Kenapa ka, tanya lian

"Ga papa kamu tidur lagi aja" jawabku

"Ga ah pasti kamu lagi mikirin sesuatu udah ngomong aja, kamu mau nanya apa? Jelas lian

"Ga papa cuma aku penasaran aja sama alasan kamu pergi tanpa pamit tau tau udah ada di terminal bis" kataku

"waktu itu lagi buru buru, aku disuruh mama buat pulkam karena mama mau aku segera datang buat ngelamar gadis pilihan mama" jawab lian

Aku mendengar itu tentu saja syok dan takut rasa takut yang membuat aku berkaca-kaca.

"Terus kamu gimana ? Tanyaku dengn sendu

"Iya mau gimana lagi aku harus datang dan menemui gadis itu bersama orang tua ku" jawab lian

Cinta Pertama (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang