Alhamdulillah, ternyata

1.3K 176 194
                                    


"Astagfirullah!!"

Gibran yang tadinya tidur nyaman di atas meja kerjanya itu langsung bangun dari tidurnya gara-gara terkejut. Mukanya keliatan bingung banget, ngelirik sekeliling dimana semua rekan kerjanya pada sibuk sama kegiatan mereka masing-masing. Padahal pendingin ruangan nyala, tapi Gibran malah keringatan parah banget.

Tadi dia habis mimpi, buruk banget. Dimana di dalam mimpinya itu bayi kangkung kesayangannya pergi buat selamanya, dan Ginan istrinya terpukul banget. Gibran sampai kehabisan napas  gara-gara mimpi yang menurut dia aneh di siang-siang bolong.

Ngomong-ngomong soal Ginan, Gibran segera cari keberadaan sang istri. Dia seketika khawatir, takut apa yang ada di dalam mimpinya itu beneran kejadian karena demi apapun rasanya nyata banget.

"Gib, lu habis maraton dimana dah? Mandi keringat ente?" Zaki yang baru balik dari gudang itu langsung negur Gibran yang masih dalam keadaan linglung.

Denger suara Zaki, Gibran buru-buru boleh karena di dalam mimpinya tadi Zaki juga ada. Tanpa banyak mikir dia langsung nyamperin rekannya, pegang lengan Zaki dengan grasak-grusuk bikin calon pacar mbak Sinta itu takut.

"Zak zak, bayi kangkung gue gimana?"

Ditanyain begitu jelas Zaki bingung, kenapa harus tanya soal anaknya ke dia. Padahal kan yang hamil itu Ginan bukan Zaki, jadi ya mana tau.

"Mana gue tau, sejak kapan gue bunting anak lo."

"Gak gitu bego, anak gue sama Ginan mana?"

Zaki buru-buru ngehindar waktu Gibran mau mukul kepala dia. "Di dapur noh sama Yoga."

Zaki jawab seadanya terus balik duduk ke meja, gak mau lama-lama ngomong sama Gibran yang tingkahnya suka ada-ada aja.

"Apaan nyebut nama gue?"

Belum satu menit, Yoga sama Ginan balik dari dapur dengan cangkir isinya kopi di tangan mereka. Tapi isi mug Ginan susu sih sebenarnya, bukan kopi. Gibran yang ngeliat istrinya baik-baik aja itu langsung lari meluk Ginan. Persis sinetron cinta-cintaan di tv.

"Alhamdulillah, beneran Ginan bini gue."

Ginan ngerutin dahinya denger gumaman Gibran yang tiba-tiba itu. Gak ngerti kenapa suaminya mendadak meluk dia emosional, kayak dia sama Gibran udah kepisah bertahun-tahun gitu.

"Iya mas, ini Ginan. Tapi istrinya mas Yoga, bukan mas Gibran."

"Loh?!!!"

Gibran lepas pelukan dia sama Ginan kenceng, hampir susu di dalam mug yang Ginan bawa tumpah. Sedangkan Gibran sekarang tatap istrinya dengan mata melotot lebar, gak percaya sama apa yang baru dia dengar. Jangankan Gibran, Yoga aja yang gak tau apa-apa lagi enak-enak nyeruput kopinya langsung nyembur itu kopi dari dalam mulut.

"Hehehe, becanda."

Gibran pura-pura ngambek, bibirnya di maju-majuin gitu biar lebih keliatan kalo lagi marah. Tapi jatuhnya Ginan jadi jijik, paling gak bisa lihat suaminya sok imut gitu. Najis katanya.

"Kamu mah gitu dek, takut mas tuh."

Alis Ginan mengkerut bingung, "takut kenapa?"

Gibran balik peluk Ginan, nyamanin dagunya di atas pundak istrinya. Gak peduli sama satu-satunya single di antara mereka, yaitu Yoga yang seketika merasa kesepian banget dan ngenes karena dia yang belum punya gandengan. Cuma bisa gigit jari melihat kemesraan pasutri di depan mata.

"Takut aja kamu sama dedek saus tiram kita kenapa-kenapa. Kamu gak apa-apa kan? Ada yang sakit nggak?"

Ginan gelengin kepalanya pelan, "enggak kok, Ginan baik-baik aja. Dedek kangkung juga masih seger di dalam nih."

[8]Mas Gibran & Dek Ginan - Park Jinyoung x Seo Changbin | Marriage Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang