1. Who Are You?

18.2K 1.3K 244
                                    

Disebuah rumah besar nan megah penuh dengan kekayaan yang melimpah bak dambaan semua orang Haechan terkurung disana. Impian akan kebahagian yang tergambar dibenak semua orang atas apa yang Haechan punya hanyalah ilusi. Disini, didalamnya Haechan terkurung dengan kesepian yang menyeretnya semakin dan semakin dalam.

"Tuan Haechan, Tuan dan Nyonya Lee sudah menunggu anda dibawah." Haechan mengangguk dan dengan cekatan -Yoon asisten rumah tangga keluarga Lee mendorong kursi roda Haechan keluar dari kamar besar bak sangkar burung itu.

Ya, Haechan terlahir cacat dengan kedua kaki yang tidak bisa dia ajak berlari juga berjalan sejak kecil. Haechan hanya bisa berdiam diri diatas kursi roda, menyaksikan anak-anak seusianya berlarian dan tertawa bersama bersama teman-temanya. Keluarga Haechan memang kaya tetapi dirinya amat menyedihkan.

"Kami akan pergi untuk urusan bisnis, belajarlah dengan baik sayang."

Pergi? Bukankah memang itu hal bisa untuk mereka? Meninggalkan Haechan seorang diri dan mengurungnya di dalam rumah besar ini sedangkan mereka pergi entah kemana selama yang mereka inginkan, tanpa ingat akan keberadaanya.

Menyedihkan.

Oh Haechan lupa, seharusnya dirinya bersyukur karena mereka tidak membuangnya saat mereka tahu bahwa dirinya terlahir cacat bukan? Mereka hanya mencoba membiarkannya hidup lalu menganggap Haechan tidak ada. Haechan hanya aib memalukan yang harus mereka sembunyikan di dalam rumah besar bak penjara ini.

"Kami mencintaimu sayang." Sebuah kecupan wanita itu berikan pada Haechan. Siapa dia? mari kita sebut sebagai ibu.

Mencintainya? Oh ayolah.. bahkan Haechan sudah lupa bagaimana rasanya pelukan seorang ibu. Haechan tidak butuh kata cinta penuh dengan kebohongan itu! Mereka memang pembohong yang pandai! Ya, sangat pandai sampai terkadang Haechan berharap bukan kakinya saja yang cacat melainkan matanya juga, supaya dirinya tidak bisa melihat sekalian. Dengan begitu dirinya tidak akan pernah melihat wajah memuakan mereka yang terlihat sedih saat menatapnya, namun berdecih benci saat berbalik.

Apa benar mereka orang tuanya? Ah.. Haechan hanyalah anak cacat yang terbuang dan tersembunyi untuk menutupi rasa malu mereka. Haechan bahkan ingin tertawa rasanya saat mengeja kata Ibu dan Ayah didalam kehidupannya.

.

.

.

.

.

Bosan

Rasanya sangatlah bosan menjalani hidup seperti ini. Dengan penuh perjuangan Haechan menggerakan kursi rodanya keluar kamarnya. Dan menelusuri rumah besar yang sudah menjadi penjara untuknya selama 18 tahun lamanya.

Haechan menelusuri satu persatu ruangan yang sudah sangat dirinya hapal, hingga matanya tertarik pada ruangan yang sama sekali belum pernah Haechan masuki karena itu hanya sebuah ruangan kecil yang tersembunyi dan berisikan barang-barang tua rongsok yang tidak lagi terpakai. Semua penghuni rumah ini selalu melarangnya memasuki ruangan itu. Entah mengapa rasa ketertarikannya perlahan membesar untuk melihat ada apa didalam ruangan itu.

Perlahan Haechan membuka pintu tua yang sedikit mengeluarkan bunyi decitan dan yang menyapa pertama kali adalah debu-debu halus.

Pandangan Haechan menelusuri isi ruangan itu.
Terdapat sebuah piano tua, sebuah tempat tidur yang terlihat antik, cermin besar tua dan meja serta kursi. Hey, ini bukanlah gudang seperti yang semua orang katakan! Bahkan ruangan ini lebih mirip sebuah kamar yang sudah lama tidak berpenghuni.

Dengan sedikit keberanian Haechan menggerakan kursi rodanya memasuki ruangan itu. Hawa yang terasa diruangan ini sagatlah dingin, padahal sebelum memasuki ruangan ini rasanya hangat. Apa ini hanya perasannya saja? Pandangan Haechan terhenti pada jendela yang terbuka, apakah bibi Yoon membuka jendela ruangan ini? Tetapi seingatnya bahkan pelayan tertua dirumah inipun sama sekali tidak di izinkan untuk memasuki ruangan ini.

Secret RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang