20

1.8K 216 12
                                    

Lisa menatap Rose yang baru saja memasuki kelas bersama Jimin, kekasih nya.

Menghasilkan kegaduhan, mulai dari pekikan sampai bisikan-bisikan dari beberapa gadis yang melihat tingkah Jimin dan Rose.

"Ya udah, aku ke kelas yah. Kamu yang semangat honey." bisik Jimin tepat di telinga Rose.

Rose mengangguk sembari tersenyum.

Melihat Jimin mulai berlalu dari kelas, Lisa dengan cepat berdiri dari duduk nya dan menyusul langkah Jimin.

Membuat Rose yang awal nya biasa saja dan cuek dengan apapun yang berkaitan dengan Lisa, kini mau tak mau ikut menyusul Lisa.

Ada yang ingin di pastikannya walaupun dia merasa tidak yakin kalau Lisa akan menyusul kekasih nya.

••

"Kak Jimin!" panggil Lisa dengan suara yang agak besar agar Jimin dapat mendengarnya.

Karena pemuda itu memakai sepasang earphone di telinga nya.

Lisa menghentikan lari nya, menekuk lutut, mengatur nafas nya yang memburu karena mulai dari kelas hingga jauh ke belakang kampus ia mengejar Jimin yang sama sekali tidak mendengar nya.

Langkah Jimin seketika terhenti, kemudian membalikkan tubuh nya. Merasa ada yang memanggil nya dan benar saja.

Ada Lisa yang terlihat kualahan mengatur nafas beberapa meter dari posisi nya.

"Lisa? Kau memanggilku?" tanya Jimin yang baru saja melepas salah satu earphone nya dan berjalan mendekati Lisa.

Lisa tersenyum melihat nya kemudian kembali berdiri tegap selaras dengan Jimin.

"Iya. Dari tadi malah."

"..cape tau kak." balas Lisa dengan raut wajah yang dibuat kesal.

Seketika Jimin terlihat tidak enak dan melepas earphone lainnya yang sebelumnya masih tertanggal di telinga nya.

"Gitu yah? Duh, maafin aku yah Sa. Aku sama sekali ga denger." tutur Jimin sedikit menyesal.

Lisa hanya memperlihatkan cengiran khas nya. "Iya, gapapa kak."

"Tapi sebenernya tadi aku emang ada ngerasa kayak ada yang manggil, tapi aku pikir itu cuman ke-haluan ku aja, jadi masa bodo deh. Tapi ternyata itu kamu Sa. Ga enak banget nih sama kamu." tambah Jimin.

Membuat Lisa terdiam mematung dengan tatapan datar nya.

Seandainya saja tak ingin meminta bantuan Jimin, sudah dari tadi dia berhenti mengejar pemuda itu.

Menyebalkan.

"Udah, lupain aja kak. Aku ngejar kakak karena pengen minta tolong sama kakak." ujar Lisa mulai bosan.

"Heh? Minta tolong? Apa? Smoga aku bisa bantuin yah, soalnya lagi sibuk-sibuk nya ngurus pensi mendatang." ujar Jimin lalu menyedekapkan kedua tangannya di depan dada.

Menunggu untuk mendengarkan Lisa.

"Jadi, begini kak.."

••

"Koq ga keliatan lagi, kemana sih dia?" tanya Rose pada diri nya sendiri sembari menolehkan kepala nya ke arah kanan dan kiri.

The Senior | TaeliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang