2. Yang selalu dinanti Geana

29 6 0
                                    

Holla guys👋 aku kembali:/ ada yang rindu ama Geana nggak? Udah ah Bede Emet. Selamat menikmati🍃

♤♤♤♤♤

     Mendengar derap kaki yang menaiki tangga, berharap pemilik kaki itu memasuki kamarnya dan menghampirinya. Tapi harapan itu lagi lagi musnah ketika terdengar suara pintu yang terbuka kemudian tertutup lagi. Suara itu berasal dari kamar sebelah, kamar Ayah dan Mamanya.

     Geana keluar kamar dengan tergesa-gesa lantaran ingin bertemu dengan orangtuanya. Tapi terlambat, pintunya sudah dikunci. Dan Geana tidak tega mengganggu orangtuanya yang sudah lelah. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

     Lagi lagi Geana menangis dalam diam, dalam sunyi, dan dalam sepi. Lagi lagi ia menangis sendirian, lagi lagi ia menangis sebelum tidur, dan lagi lagi ia menangis sampai sesegukan. Geana mengambil handphone, dan memasang alarm pukul 3, ia ingin membicarakan ini dengan orangtuanya. Setelah memasang alarm, Geana segera tidur dan masuk ke alam mimpi.

     Tak berselang lama Geana dengan mimpinya itu, alarm yang semalam ia nyalakan membangunkannya. Sesegera mungkin ia mandi dan mengenakan seragam supaya tidak kehilangan orangtuanya lagi. Setelah bersiap-siap, Geana akan turun tapi ia tahan sebentar karena melihat Ayah dan Mamanya yang menuruni tangga.

   "Pagi Tuan, Nyonyaa" Sapa bi Ani kepada orangtua Geana.

   "Pagi Bii"_orangtua Geana

   "Silahkan Nyonya, Tuan, sarapannya"_bi Ani

   "Emm.. Bi, Claudi belum bangun?" Tanya Reni (Mama Geana) sambil menarik kursi.

   "Belum Nyonya" Jawab bi Ani seadanya.

     Geana yang menguping sedari tadi menahan air matanya agar tidak jatuh. Betapa rindunya ia dengan suara itu, rindu dengan belaiaannya, rindu nasehatnya, rindu pelukannya, rindu panggilannya, Geana rindu semua itu. Ketika hendak keluar kamar, bi Ani berbicara.

   "Tuan, Nyonya, Non Gea setiap pagi selalu menanyakan Tuan dan Nyonya. Ia tampak rindu sekali dengan Tuan dan Nyonya." Ujar bi Ani sedikit memelankan suaranya di akhir kalimat.

   "Kami juga rindu Caludi Bi. Tapi gimana lagi, kami melakukan ini juga demi Caludi" Ujar Satrio (Ayah Geana) menanggapi ART-nya.

   "Yasudah kalu begitu Tuan, Nyonya, silahkan sarapannya."_bi Ani.

     Mendengarnya, air mata Geana tak dapat lagi ditampung.

   "Ayaahh!! Mamaa!!" Geana berteriak sambil menuruni tangga terburu-buru.

   "Caludi??" Orangtuanya dibuat heran dengan kehadiran putri satu satunya sepagi ini.

     Setelah berhasil menuruni semua anak tangga, Geana langsung berhambur ke pelukan Ayahnya.

   "Yah... Claudi kengen sama Ayah" Isak Geana di dalam pelukan Ayahnya.

   "Ohh.. Jadi kangennya sama Ayah aja gitu? Sama mama gak kangen? Iya?" Sela Reni (Mama Geana) dengan nada yang dibuat-buat seperti orang kecewa.

     Geana menggeleng cepat, kemudian berpindah ke pelukan Mamanya.

   "Claudi kangen sama Mama. Kangeeenn bangettt"_Geana

     Keluarganya memanggilnya Caludi karena abangnya yang pertama memanggilnya Caludi. Sedangkan abangnya, dipanggil Dino oleh Geana. Sehingga keluarganya mengikutinya. Aggap saja itu penguraian nama keluarga Claudino. Gabungan dari Claudi dan Dino😂

   "Udah udah jangan nangis. Nanti cantiknya ilang loh." Ujar Reni sambil mengusap air mata Geana.

     Ia terkejut ketika melihat mata Geana yang membengkak dan kantung mata yang agak hitam.

Ro_NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang